Ladiestory.id - Anak aktris ternama Dewi Yull dengan mantan suaminya Ray Sahetapy, Surya Sahetapy, baru saja menorehkan prestasi yang membanggakan.
Baru-baru ini, melalui unggahan di media sosial Instagram-nya, Dewi Yull membagikan bahwa sang anak mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai laki-laki tuli pertama di Indonesia yang meraih gelar master dalam bidang pendidikan tuli di negara lain.
“Surya merasa sangat terhormat karena diakui oleh Museum Rekor Dunia Indonesia sebagai orang laki-laki Tuli Indonesia pertama yang mendapatkan gelar master dalam bidang Pendidikan Tuli di negara lain,” tulis Dewi Yull dalam keterangan unggahannya, dikutip Selasa (6/6/2023).
“Saya dengan penuh kehormatan menerima penghargaan ini atas nama saya. Penting untuk dicatat bahwa ada kekurangan guru yang signifikan untuk Tuli dan Hard of Hearing di seluruh dunia,” sambung Dewi Yull.
Ia pun mendedikasikan penghargaan yang diraih sang anak tersebut untuk semua guru yang telah berkontribusi dalam dunia pendidikan bagi siswa tuli.
“Penghargaan ini didedikasikan untuk semua guru yang dengan teguh berkomitmen pada pertumbuhan dan keberhasilan siswa Tuli dan Kesulitan Pendengaran,” ungkap Dewi Yull.
Belum lama ini, Surya Sahetapy baru saja lulus dari pendidikan masternya di Rochester Institute of Technology, New York. Dalam momen kelulusannya tersebut, diketahui Surya memperoleh tiga penghargaan sekaligus.
“Surya baru lulus S2 di RIT (Rochester Institute of Technology) 2023 setelah sebelumnya mendapatkan beasiswa penuh dari Sasakawa - De Caro RITNTID ( Nippon Foundation) ,” ungkap Dewi Yull dalam keterangan unggahannya, Senin (15/5/2023) lalu.
Surya Sahetapy mendapatkan tiga penghargaan yang jarah diperoleh oleh mahasiswa lain di kampus tersebut. Dewi Yull pun tak henti-hentinya mengucapkan rasa syukurnya.
“Kali ini Surya lulus dengan meraih 3 penghargaan sekaligus : 1. International Student Outstanding Service Award. 2. The Outstanding Graduating Student Award In The Master's Degree. 3. NTID Graduate College Delegate,” beber Dewi Yull.
“Menurut teman2 kuliahnya, para dosen dan rektor jarang sekali mahasiswa memborong achievement sebanyak itu. Alhamdullilah sujud syukur, percayalah bahwa waktu dan kesabaran pasti mendapat balasan satu saat,” sambungnya.