Ladiestory.id - Adipati Dolken tengah menjadi perbincangan usai hadir menjadi bintang tamu dalam konten podcast miliki Kemal Palevi.
Dalam konten tersebut, Adipati Dolken membahas perannya sebagai seorang ayah bagi buah hatinya, Naeswari Isthika Dyah Koesmadji.
Lebih spesifik, Adipati Dolken membahas tentang pilihannya dengan sang istri, Canti Tachril. Ia dan sang istri telah mendiskusikan perihal pendidikan sang buah hati, meski usia putri baru satu tahun.
Adipati Dolken mengatakan bahwa obrolan soal tak menyekolahkan anaknya masih belum diputuskan dan bisa saja berubah di kemudian hari.
"Kami berpikir untuk tidak menyekolahkan anak kita. Ini masih obrolan permukaannya belum terlalu deep sebenarnya, jadi bisa berubah kapan aja, “ kata Adipati Dolken dalam konten podcast di kanal YouTube Kemal Palevi.
Aktor 32 tahun itu menginginkan putrinya untuk mengeksplor kemampuan diri melalui les saja. Sedangkan untuk pendidikan pokoknya, ia berniat untuk memberikan homeschooling pada anaknya.
“Sisanya kita homeschooling-in aja. Buat basic-nya kita homeschooling-in tapi buat tujuannya dia maunya apa gitu, gapapa berubah-berubah, tapi kita suplay terus,” ujarnya.
Bintang film Posesif ini mengaku cara tersebut akan dilakukannya demi membantu sang buah hati untuk menggali potensi yang dimilikinya. Sehingga ia siap memfasilitasi berbagai macam jenis les yang ingin dieksplorasi oleh putrinya.
“Misalnya kayak, ‘kamu mau les piano nggak?’ Atau ‘kamu mau les ini nggak?’, ‘mau les apa aja nggak?’. Jadi terserah kamu (sang anak) mau les apa aja,” jelas Adipati Dolken.
"Tapi biar dia itu punya satu tujuan gitu maksud gue. Gapapa berubah-berubah, karena dia harus nyobain semuanya kan. Menurut gue, biar kita tuh bisa tahu potensi dia ada dimana nanti,” sambungnya.
Lebih lanjut, pemeran film 'Posesif' itu juga ingin mendaftarkan anaknya dalam les reguler dibandingkan les privat.
Hal ini karena ia menginginkan putrinya bisa bersosialisasi dengan teman sebayanya melalui les-les yang diikutinya nanti. Sehingga baginya, bersosialisasi dan memiliki teman sebaya tidak melulu dari sekolah saja.
"Di tempat les menurut gue, tapi lesnya jangan yang private, tapi emang yang banyak orang juga. Sosialisasinya di tempat les dan bisa dimana aja kan, gak harus di sekolah,” pungkasnya.
