1. Health
  2. Bahaya Overthinking bagi Kesehatan Mental dan Fisik, Segera Hentikan!
Health

Bahaya Overthinking bagi Kesehatan Mental dan Fisik, Segera Hentikan!

Bahaya Overthinking bagi Kesehatan Mental dan Fisik, Segera Hentikan!

Ilustrasi perempuan yang sedang overthinking. (Special)

Ladiestory.id - Overthinking merupakan suatu istilah untuk perilaku memikirkan segala sesuatu secara berlebihan. Overthinking bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari permasalahan yang besar hingga masalah yang sepele. Bahkan overthinking bisa dipicu dari trauma masa lalu, sehingga Kamu tidak bisa berhenti untuk memikirkannya.

Biasanya overthinking akan disertai dengan perasaan cemas dan takut. Banyak hal yang menandakan jika seseorang mengalami overthinking, seperti tidak bisa berpikir logis dan sulit tidur. Rupanya overthinking bukanlah sesuatu hal yang baik, terlebih jika hal tersebut kemudian menjadi sebuah kebiasaan. Overthinking bisa berdampak negatif bagi kesehatan secara fisik maupun kesehatan mental.  

Emosi Menjadi Tidak Stabil

Ilustrasi perempuan overthinking. (Special)

Salah satu dampak overthinking adalah emosi menjadi tidak stabil. Dengan kata lain, seseorang akan kesulitan mengontrol emosinya.

Dilansir dari berbagi sumber, sebuah penelitian mengungkapkan jika seseorang yang mengalami overthinking selalu ingin melampiaskan emosinya. Namun cara melampiaskan emosi tersebut biasanya dilakukan secara tidak sehat, seperti makan yang tidak sehat atau bergizi hingga mengonsumsi minuman berakohol. Bahkan emosi yang sulit dikontrol ini membuat si overthinker enggan untuk bersosialisasi dengan orang lain.

Pengaruhi Kinerja Otak

Ilustrasi perempuan overthinking. (Special)

Seseorang yang kerap berpikir berlebihan atau overthinking pasti akan memengaruhi kinerja otak. Pasalnya, ketika kita berpikir akan membuat otak menjadi berpikir keras hingga stres. Nah, kondisi stres membuat kesehatan otak menurun. Sebab, kortisol dapat merusak dan membunuh sel-sel otak pada hipokampus.

Tak hanya itu, namun overthinking kronis dapat mengubah fungsi otak dengan mengubah konektivitas dan struktur. Jika overthinking sudah dalam tahap kronis, dapat menyebabkan masalah mental, seperti gangguan mood dan kecemasan.

Sistem Kekebalan Tubuh Menurun

Ilustrasi perempuan sakit. (Special)

Kondisi pandemi seperti sekarang ini, kita memerlukan imun yang kuat agar terhindar dari segala virus yang ada. Oleh sebab itu, jauhkan diri dari overthinking.

Pasalnya, dampak dari overthinking dapat membuat sistem kekebalan tubuh seseorang menjadi menurun. Hal ini disebabkan ketika seseorang yang overthinking, maka akan mengalami stres dan cemas.

Kamu pun akan mudah jatuh sakit, sebab kortisol dalam tubuh sedang mengalami proses pelepasan. Kemudian, proses pelepasan kortisol ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Kurang Kreatif

Ilustrasi perempuan kurang kreatif. (Special)

Dilansir berbagai sumber, tedapat satu penelitian yang telah dilakukan di Inggris. Penelitian tersebut menjelaskan jika pemikiran kreatif di dapat dari seseorang yang dapat berpikir secara tenang.

Sedangkan, overthinker selalu memiliki pemikiran yang keras dan tidak bisa tenang. Otak selalu dipaksa untuk bekerja memikirkan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu dipikirkan.

Bukan berarti seorang overthinker tidak bisa berpikir kreatif. Mereka tetap bisa mengeluarkan ide-ide yang baru. Namun, memang pemikiran kreatif tersebut sedikit terhambat karena kesehatan mental sedang tidak baik-baik saja.

Performa Kerja Menurun

Ilustrasi perempuan overthinking. (Special)

Dampak lain dari overthinking adalah menghambat atau membuat performa kerja menjadi turun. Sebab, seseorang yang kerap overthinking pasti kesulitan dalam berkonsentrasi. Mereka tidak bisa fokus terlebih dalam menyelesaikan beberapa masalah pekerjaan. Tak jarang, overthinker juga kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Hal ini disebabkan mereka lebih fokus pada pemikiran diri sendiri. Mereka terlalu sibuk berkutik dengan pemikiran yang ada di otak mereka.

Bahkan terdapat satu penelitian yang dilakukan kepada para atlet. Penelitian tersebut mengkaji seorang atlet yang memiliki kebiasaan overthinking. Rupanya, performa atlet tersebut menurun jika dia sedang overthinking. Padahal dia bisa tampil maksimal ketika otak bisa berpikir tenang.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel