Ladiestory.id - Berkembangnya teknologi dan semakin majunya dunia membuat banyak hal menjadi lebih cepat dan praktis. Salah satunya yang berkaitan dengan makanan kaleng. Makanan ini sering kita jumpai pada supermarket atau tempat belanja lainnya.
Meskipun makanan kaleng saat ini banyak diminati, karena selain praktis, rasa makanan juga lezat dan menggugah selera. Makanan kaleng tidak boleh dikonsumsi terus-menerus karena tidak baik untuk kesehatan. Berikut ini dampak buruk makanan kaleng bagi kesehatan.
Obesitas
Dampak buruk yang umum terjadi jika terlalu sering mengonsumsi makanan kaleng adalah obesitas. Hal ini disebabkan karena makanan kaleng memiliki kandungan kalori dan gula yang tinggi. Oleh sebab itu, makanan kaleng menjadi pemicu naiknya berat badan.
Memang makanan kaleng dibuat agar praktis dan tentu saja digemari banyak orang. Jika kamu melihat di drama atau film, makanan kaleng menjadi makanan sehari-hari seorang pekerja yang sulit mencari waktu untuk makan.
Makanan kaleng atau makanan cepat saji dapat mencerna gula yang tinggi dengan cepat. Dalam waktu singkat akan menyebabkan kadar gula dalam tubuh yang meningkat. Tentu, ini akan meningkatkan kalori dalam tubuh yang menyebabkan obesitas.
Penyakit Jantung
Makanan cepat saji atau makanan yang diawetkan memang tidaklah baik untuk dikonsumsi terus-menerus. Penyakit jantung dapat dipicu oleh makan-makanan sembarang.
Salah satunya, makanan kaleng yang memiliki kandungan BPA atau Bisphenol-A. Kandungan ini saat masuk ke dalam tubuh akan memicu berbagai masalah penyakit seperti kardiovaskular.
Adanya kandungan tak baik, Food and Drug Administration Amerika melarang untuk menggunakan BPA pada kemasan makanan, termasuk kaleng. Oleh sebab itu, kamu wajib teliti dan pahami sebelum membeli makanan kaleng.
Keracunan
Saat kita membeli makanan kaleng, kita tidak bisa memastikan apakah penyimpanan makanan tersebut dengan baik atau sembarangan. Makanan kaleng harus disimpan di tempat tertentu untuk menjaga agar tetap fresh meskipun di kaleng.
Makanan kaleng yang disimpan dalam jangka waktu lama akan membuat bakteri clostridium berkembang. Bakteri ini akan memicu keracunan makanan, meskipun baru dikonsumsi dengan jumlah yang sedikit. Jika sudah keracunan, segeralah minum susu putih atau segeri pergi ke dokter.
Pencernaan
Dalam penelitian World Journal of Gastroenterology, zat kimia yang terpapar pada usus akan menimbulkan gangguan pencernaan seperti mual, muntah dan sakit perut yang mengganggu.
Biasanya, zat kimia tersebut terjadi pada makanan kaleng yang disimpan terus-menerus dengan waktu yang lama. Oleh sebab itu, perhatikan makanan kaleng yang dibeli apakah dalam keadaan rusak, berkarat atau bocor. Jangan mengonsumsi makanan kaleng dengan keadaan tidak baik untuk mencegah bakteri.
Diabetes
Makanan kaleng memang mengandung kadar gula yang tinggi. Pada umumnya, makanan kaleng mengandung zat anti karat atau Bisphenol A. Dengan mengonsumsi Bisphenol A terlalu sering, akan menghambat insulin yang dapat mengontrol gula darah dalam tubuh.