Ladiestory.id - Kehamilan menjadi kesenangan bagi sang ibu dan ayah. Namun tentunya dalam waktu 9 bulan mengandung akan merasakan perubahan-perubahan yang diakibatkan hormon kehamilan.
Salah satunya, ibu hamil akan sering merasa kebelet kencing atau buang air kecil. Hal ini sebetulnya sangatlah wajar. Namun tentu melelahkan bagi bumil yang harus bolak-balik ke kamar mandi.
Beberapa ibu hamil memilih menggunakan diaper atau popok, namun tidak semua nyaman dan mau menggunakannya. Oleh sebab itu kebanyakan ibu hamil memillih untuk menahan pipis dibanding capek pergi ke kamar mandi. Padahal menahan buang air kecil saat hamil sangatlah berisiko bagi ibu hamil dan sang buah hati.
Risiko ISK
Seperti halnya menahan kencing pada manusia pada umumnya. Seseorang yang menahan kecing akan berisiko terkena infeksi saluran kemih (ISK).
Terlebih bagi ibu hamil, ISK sangatlah rentan dialami jika kerap menahan kencing. Ketika seorang ibu hamil menahan kecing, maka kandung kemih akan penuh. Jika tidak dikeluarkan, hal inilah yang dapat menyebabkan bakteri kemudian infeksi.
Jika ISK sudah terjadi, maka ibu hamil akan merasa kebelet buang air kecil. Namun tidak ada urine yang dikeluarkan sebab kandungan kemih sudah kosong. Hal ini biasanya akan merambah ke rasa sakit pada bagian perut bawah.
Biasanya ISK pada ibu hamil ditandai dengan sering buang air kecil, rasa nyeri saat buang air kecil, hingga urin berdarah. Jika sudah muncul gejala tersebut, sebaiknya segera periksa ke dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
Ibu hamil dapat mengonsumsi banyak air putih untuk mencegah ISK ini. Namun juga jangan terlalu banyak minum ketika ingin tidur. Sebab akan terasa terganggu jika kebelet pipis ditengah tidur yang nyenyak.
Dilansir berbagai sumber, ibu hamil harus minum air putih antara 8-10 gelas setara dengan 2-3 liter. Jika urine ibu hamil berwarna pekat, kuning, kecokelatan, menandakan jika bumil kurang cairan.
Infeksi Ginjal
Jika menahan kecing, tidak hanya terjadi infeksi pada salurah kemih namun juga di ginjal. Biasanya infeksi pada ginjal disebut dengan pyelonephritis.
Penyakit yang satu ini dapat membahayakan ibu dan sang bayi dalam kandungan. Sebab infeksi ginjal mampu membuat kemungkinan anak lahir prematur. Selain itu, ibu akan mengalami demam dan penyakit pendamping lain.
Jika ingin terhindar dari infeksi ginjal, ibu hamil harus lebih protektif dalam trimester kedua dan ketiga. Pada usia kehamilan tersebut, ibu hamil dilarang menahan kencing.
Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah
Jika ibu hamil menahan kencing akan sangat berbahaya bagi kelahiran sang bayi. Selain kemungkinan besar akan lahir prematur, menahan buang air kecil akan membuat bayi lahir dengan berat badan rendah.
Hal ini disebabkan sang ibu hamil ternyata mengalami ISK. Rupanya ISK juga bisa terjadi tanpa disertai gejala. Oleh sebab itu ibu hamil bisa jadi tidak tahu jika dia terkena ISK.
Tips Menghindari ISK pada Ibu Hamil
ISK memberikan dampak buruk bagi sang ibu maupun anak. Oleh sebab itu, seseorang yang sedang mengandung harus memperhatikan kesehatannya agar tidak terkena ISK. Selain tidak boleh menahan buang air kecil, ada beberapa tips untuk menghindari ISK pada ibu hamil.
Minum Air Putih Cukup
Seperti dikatakan pada poin sebelumnya bahwa bakter dalam kandung kemih dapat dibersihkan dengan minum air putih cukup. Cukup tidak berarti berlebihan yang menyebabkan ibu hamil kebelet kecing secara intens, itu akan mengganggu bumil.
Membersihkan Area Kewanitaan
Sebenarnya, hal ini tidak hanya berlaku bagi ibu hamil namun semua perempuan. Rutin membersihkan area kewanitaan membuat seseorang terhindar dari ISK.
Cara membersihkan area kewanitaan dengan benar yakni membasuh dengan air bersih. Mengelap area kewanitaan dari arah depan ke belakang.
Jangan lupa untuk menggunakan celana dalam berbahan katun yang dapat menyerap keringat. Hindari memakai celana dalam terlalu ketat yang menyebabkan lembap.