Kecemburuan seorang kakak bisa terjadi misalnya, ketika adiknya lahir atau anak-anak berusaha memperebutkan perhatian dari orangtua atau orang dewasa lain dalam keluarga. Si kakak bisa saja merasa bahwa saudaranya merupakan penghalang perhatian atau cinta orangtua terhadap dirinya.
Saat ini terjadi, orangtua sebaiknya melakukan sesuatu untuk mengurangi intensitas dan frekuensi perilaku seperti ini. Penundaan yang terlalu lama dan terus menerus akan memicu hormon stres pada otak anak, yang kedepannya dapat mempengaruhi kemampuan anak meregulasi emosinya. Selain itu, juga dapat meningkatkan kemungkinan anak tumbuh menjadi anak yang suka membangkang. Apalagi jika dia merasa bahwa kebutuhan si adik hampir selalu di dinomorsatukan, maka akan berpotensi menjadi bom waktu yang akan memperparah persaingan antar saudara kelak. Berikut beberapa hal yang bisa orangtua lakukan saat mendeteksi rasa cemburu kakak terhadap adik.
Jika Kakak Berusia di Bawah 2 Tahun
Biarkan ayah yang menggendong adik saat Ibu pertama kali pulang setelah melahirkan. Luangkan waktu selama 15 menit setiap harinya bersama si kakak tanpa kehadiran adik bayi. Selalu tersenyum padanya saat ia masuk kamar orangtua. Dan ajak kakak untuk turut menjaga sang adik.
Jika Kakak Berusia 3 Tahun
Persiapkan mentalnya jauh sebelum sang adik lahir contohnya dengan memanggilnya kakak sejak jauh hari. Beri ia pemahaman bahwa saat adik lahir nanti, adik akan memerlukan ibu untuk menyusui dan menemaninya tidur. Akan tetapi, tekankanlah bahwa ayah dan ibu akan selalu menyayangi kakak.
Jika Kakak Berusia 6 Tahun
Luangkan waktu untuk pergi berdua saja bersama sang kakak untuk melakukan hal favoritnya, seperti bermain lego, pergi ke minimarket, dan sesekali buatkan makanan kesukaan si kakak agar ia tetap merasa diperhatikan.
Jika Kakak Berusia Lebih dari 6 Tahun
Orangtua sebaiknya bertindak aktif menanyakan perasaan atau keinginan dari si kakak dan jangan memposisikan ia sebagai baby sitter sang adik. Ajarkan dan bangun empatinya dengan menjelaskan bahwa bayi adalah manusia kecil yang punya perasaan. Dan bila sang kakak mulai rewel atau mengambek karena satu dan lain hal, peluklah ia dan bersimpatilah dengan perasaanya.
Ada baiknya untuk diingat bahwa bersikap adil bukan berarti kita harus memberikan perlakuan yang sama pada semua anak, melainkan memperlakukan anak secara individu sesuai kebutuhan dan tugas perkembangannya. Dan pastinya, melakukan tindakan sedini mungkin untuk mengurangi rasa cemburu pada anak-anak tentunya akan berguna ketika mereka besar. Pemenuhan terhadap kebutuhan-kebutuhan tersebut secara konsisten akan menjadi fondasi yang kuat bagi anak untuk tumbuh dan merasa aman di lingkungannya sehingga kelak menjadi anak yang percaya diri dan berani.
Sumber foto utama: Unsplash.com/ Rainier Ridao