Kondisi pandemi memengaruhi rencana dan konsep lamaran, namun tidak dapat merusak cinta diantara para pasangan.
Data yang dikumpulkan salah satu situs pernikahan luar negri, The Knot, pada tahun 2020 saja setidaknya 48% pasangan mengatakan bahwa proses pernikahan mereka – termasuk momen sakral saat bertanya “will you marry me” pada kekasih sambil memberi cincin tunangan, terpengaruh kondisi pandemi.
Terpengaruh di sini berarti rencana yang telah disusun mengalami penundaan dan perubahan konsep. Tentu saja ini dilakukan karena mengikuti peraturan yang berhubungan dengan kondisi kesehatan.
Tapi menariknya, studi yang dilakukan oleh The Knot pada lebih dari 5000 pasangan ini menunjukkan bahwa meski pandemi telah membuat para pasangan menunda dan mengubah konsep lamaran mereka, nyatanya mereka tetap bersemangat untuk melanjutkan rencana melamar dan menikah tersebut di kemudian hari – saat kondisi telah memungkinkan, dan bukan sama sekali membatalkannya.
Lamaran spontan banyak terjadi
Meski banyak acara melamar kekasih yang tertunda dan diubah konsepnya demi keamanan dan kesehatan, lamaran-lamaran spontan yang tidak memiliki perencanaan terlalu matang justru bermunculan.
Situasi pandemi yang mengharuskan setiap orang mengurangi mobilitas dan memberi lebih banyak waktu di rumah bersama orang terdekat, menjadi alasan bagi para pasangan ini mantap melakukan ‘proposal’ secara spontan.
Selain itu mereka juga merasa kondisi pandemi bisa jadi kesempatan untuk melangsungkan pernikahan secara sederhana tanpa harus mengundang banyak orang.
Ditambah lagi kini banyak toko emas terdekat yang menyediakan layanan belanja dari rumah. Melakukan proposal secara spontan dan sederhana seolah dipermudah dan didukung oleh banyak pihak!
Selain itu, banyak juga pasangan yang melamar kekasihnya secara online karena terhalang jarak selama melakukan karantina mandiri.
Sebagian diantara mereka memang pasangan LDR atau long distance relationship, namun sebagian tidak – mereka sengaja memanfaatkan momen pandemi untuk ‘memberikan’ cincin tunangan secara online.
Bisa dibilang pertemuan secara daring sudah jadi tren dan kebiasaan sehari-hari, sehingga alasan mereka untuk melamar kekasih secara online tidak hanya dianggap tepat namun juga unik sehingga tidak akan terlupakan.
Momen lamaran yang selalu disempurnakan oleh cincin tunangan emas
Cincin tunangan emas tentu saja masih jadi item wajib saat seseorang hendak melamar kekasihnya. Selain itu, cincin berlian wanita dengan model klasik yang timeless juga masih jadi favorit.
Sebut saja model cincin berlian wanita solitaire atau halo ring tetap jadi dua model yang paling banyak dicari di toko emas terdekat.
Cincin berlian asli memang selalu jadi primadonanya perhiasan emas, baik sebagai cincin tunangan maupun cincin kawin. Cincin berlian asli dianggap sebagai perhiasan emas yang mampu menunjukan cinta serta keinginan berkomitmen dalam pertunangan juga pernikahan.
Para pasangan yang bertunangan dan menikah di tengah pandemi membuktikan bahwa situasi sesulit apapun tidak dapat mengalahkan kekuatan cinta dan keinginan tulus untuk berkomiten.
Manusia dapat beradaptasi dengan kebiasaan dalam melakukan proposal, tunangan, bahkan pernikahan, dan merayakan cinta tetap dapat dilakukan sesuai harapan!