1. Health
  2. Ayo Ikuti! Begini Cara Hindari Sarkopenia untuk Lansia
Health

Ayo Ikuti! Begini Cara Hindari Sarkopenia untuk Lansia

Ayo Ikuti! Begini Cara Hindari Sarkopenia untuk Lansia

Ilustrasi lansia. (Pexels/Andrea Piacquadio)

Ladiestory.id - Sarkopenia masih menjadi kalimat yang asing di telinga banyak orang. Sarkopenia merupakan salah satu proses penuaan yang paling signifikan berkaitan dengan otot-otot yang ada di tubuh kita. Seiring bertambahnya usia, akan ada kehilangan massa dan kekuatan otot rangka yang tidak disengaja.

Maka dari itu, sarkopenia lebih sering ditemukan menyerang para lansia. Menurut Ketua Umum PB Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (PERGEMI) Dr. dr. Nina Kemala Sari, Sp.PD-KGer, MPH., hasil survei nasional mengenai ‘Status Gizi dan Asupan Makanan Lansia di Indonesia’ pada 2021 menunjukkan bahwa prevalensi kurang gizi pada lansia di Indonesia cukup tinggi (11,7 % untuk usia 60-64 tahun dan 20,7% untuk usia di atas 65 tahun).

Dan asupan makanan mereka tidak sesuai dengan kebutuhan baik dari segi energi, protein, maupun zat gizi mikro.

“Kita tahu nih seiring dengan bertambahnya usia itu organ-organ kan menurun mau tidak mau semua fungsi otot menurun, salah duanya adalahh otot dan tulang yang disebut sebagai sarcopenia berkurangnya massa dan otot, dann tulang-tulangnya menjadi rapuh,” ucap Dr. Nina dalam peringati Hari Lansia Dunia 2023, di kawasan Jakarta Pusat, Senin (29/5/2023).

Maka dari itu, sebagai ketua umum PERGEMI, Dr. Nina sangat memerhatikan hal tersebut. Ia menjelaskan bahwa sarcopenia sangat berbahaya bagi lansia.

“Karena itu kita sangat concern, nih karena kalau ototnya lemah kemudian mudah jatuh kalau jatuh karena tulangnya keropos mudah patah, kalau patah tulang itu disaster betul untuk orang tua,” jelas Dr. Nina.

“Nah karena itu kita sangat concern menjaga supaya jangan sampe nih terjadi kelemahann pada otot, kelemahan papda tulang,” sambungnya.

Lebih lanjut, Dr. Nina pun menyebutkan dua hal yang bisa dilakukan para lansia untuk mencegah kondisi sarkopenia.

“Apa kuncinya? Dua, excercsise dengan beban tahanan yang rutin secara atur 30 menit 5 kali seminggu, dan nutrisi suplementasi,” tegasnya.

Gejala Sarkopenia

Gejala utama dari sarkopenia adalah melemahnya kekuatan otot. Selain itu, ada beberapa gejala lain yang umum dialami oleh penderita sarkopenia, di antaranya:

  • Stamina menurun
  • Kesulitan untuk melakukan rutinitas sehari-hari
  • Kesulitan untuk menaiki atau menuruni tangga
  • Keseimbangan tubuh buruk dan mudah terjatuh
  • Ukuran otot mengecil dari biasanya
Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel