Ladiestory.id - Restoran August di Jakarta, dipimpin oleh koki sekaligus pemilik Hans Christian dan partner bisnisnya Budi Cahyadi, berhasil meraih penghargaan "American Express One To Watch Award" edisi 2023. Penghargaan ini merupakan apresiasi terhadap restoran-restoran yang memiliki rapor cemerlang berdasarkan penilaian dari penyelenggara ajang prestisius "Asia’s 50 Best Restaurants".
"American Express One To Watch" dianugerahkan kepada sebuah restoran yang tidak termasuk di daftar "Asia’s 50 Best Restaurants" namun memiliki potensi luar biasa untuk masuk ke daftar utama itu.
“Kesuksesan August dalam waktu yang singkat membuktikan komitmennya untuk memberikan yang terbaik, disokong oleh keahlian memasak paripurna serta pengetahuan mendalam tentang hospitality," William Drew, Director of Content untuk Asia’s 50 Best Restaurants.
"Selamat untuk Chef Hans, Budi, dan seluruh timnya atas dampak positif terhadap industri kuliner di Jakarta. Kami yakin mereka akan terus membawa nama harum Indonesia dan wilayahnya yang lebih luas,” sambungnya.
Diluncurkan pada November 2021, August merupakan restoran pertama di Jakarta yang menerima pengakuan dari "Asia’s 50 Best Restaurants". Budi dan Hans telah menciptakan sebuah ruang makan yang elegan, namun tanpa suasana yang membuat tamu kikuk di kawasan Sudirman Central Business District, Jakarta.
Restoran ini menawarkan pengalaman kuliner yang unik berpatokan pada sebuah DNA yang berhubungan dengan teknik-teknik memasak modern serta mengangkat bahan-bahan dan cita rasa khas Indonesia.
Selain menjadi nama bulan kelahiran kedua pemiliknya, nama August juga mewakili misi mereka untuk menjadi restoran yang impresif dan dihargai; sebuah tema yang diterjemahkan ke dalam kuliner dan layanan personal yang ditawarkan.
“Jakarta biasanya dikenal sebuah sebuah destinasi bisnis, jarang dianggap sebagai destinasi kuliner. Kami percaya bahwa penghargaan ini akan membantu menempatkan Jakarta ke dalam peta kuliner dunia dan hal ini menunjukkan begitu banyak hal yang bisa ditawarkan oleh Jakarta ke dalam dunia kuliner global. Kami bangga bisa memberikan kontribusi positif terhadap kota tercinta ini,” ujar Chef Hans.
“Pengakuan ini sangat berarti bagi saya, Hans, dan tim August. Kami tidak melihat ini hanya sebagai sebuah trofi, namun juga sebagai pertanda bahwa kami akan lebih bertanggung jawab, bekerja lebih giat dan lebih inovatif. Tim kami akan terus termotivasi dan berdedikasi,” tambah Budi.
Pengalaman makan ala August itu sarat dengan nilai modern dan elegan, dengan hakikat menciptakan ruang makan yang mengundang. Restoran berkapasitas 50 tamu ini menampilkan pencahayaan yang hangat serta nuansa natural yang dominan.
Sebuah dapur terbuka yang nyaris tanpa sekat dan rak berisi buku-buku koleksi pribadi tim August berhasil menciptakan pengalaman makan yang nyaman dan berkesan.
Chef’s Journey Tasting Menu yang ditawarkan di August terdiri atas 14 makanan, termasuk tujuh makanan ringan. Menu ini diciptakan bagi tamu untuk menyelami cerita-cerita di balik setiap makanan yang disajikan. Dalam penciptaan makanan, inspirasinya dipetik oleh Chef Hans dari perjalanan bisnis atau liburan, memori masa kecil, serta cerita hubungan baik dengan para pemasok bahan baku restorannya.
Chef Hans juga berupaya untuk mengambil bahan baku lokal yang ramah lingkungan. Ikan musimannya diambil dari nelayan tradisional yaitu Empak Locale yang memancing ikannya di perairan sekitar Bali dan Lombok. Telur ayam, diambil dari James & Jen’s Farm di Bogor.
Keju dipasok dari Mazaraat Cheese di Yogyakarta. Kantong vanila segar disuplai oleh Experience Vanilla di Sukabumi. Sedangkan, cokelatnya dipesan dari Pipiltin Cocoa.
Hubungan baik seperti itulah yang menginspirasi Chef Hans untuk berkreasi tak hanya hidangan lezat namun juga cerita menarik di baliknya. Dengan dipilihnya August, restoran ini sekarang sejajar dengan para pemenang One To Watch Award lainnya, yakni Eat and Cook di Kuala Lumpur (2022), Meta di Singapura (2021), Masque di Mumbai (2020), JL Studio di Taichung (2019), Toyo Eatery di Manila (2018), TocToc di Seoul (2017), dan Florilège di Tokyo (2016).