Asmaul Husna merupakan sifat wajib yang ada pada Allah. Asmaul Husna ini berjumlah 99.
Arti Al Malik
Arti Al Malik adalah maharaja di dalam Asmaul Husna. Kata Asmaul Husna ini Al Asma yang berasal dari bentuk jamak dari Al Ism yang artinya nama dan Husna yang berasal dari kata ahsan yang berarti terbaik. Nah, jika diartikan secara bahasa maka nama-nama Allah yang indah dan memiliki makna yang terbaik.
Kembali ke Arti Al – Malik yang mana terdiri dari rangkaian huruf Lam Kaf yang memiliki makna keshahihan dan kekuatan. Di dalam Al-Qur’an sendiri, kata Al Malik disebutkan dan diulang sebanyak lima kali dan diartikan biasanya dengan arti raja.
Sifat Al Malik
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa Al Malik itu memiliki arti raja yang mana berarti penguasa yang menguasai. Apabila kita diposisikan menjadi seorang pemimpin maka tentunya harus memiliki sifat Al Malik ini. Pemimpin yang baik itu pemimpin yang memiliki sifat yang baik dan benar, tidak sewenang-wenang dan tidak sombong apabila memimpin.
Karena memang sifat sombong ini akan dibenci oleh Allah SWT. Di sisi lain kita sebagai mahkluk harus sadar bahwa kekuasaan manusia sebagai mahkluk itu sangat terbatas. Memimpin itu sifatnya tidak tetap dan pada akhirnya akan digantikan oleh orang lain, tidak seperti kekuasaan Allah SWT yang sifatnya sangat abadi.
Hanya Allah yang berhak dan memiliki kewenangan untuk melarang atau memerintah sesuatu, karena Allah SWT-lah yang menguasai seluruh alam semesta beserta segala isinya. Kita pun sebagai hamba ini juga milik Allah SWT.
Sebagai manusia, layaknya kita harus bisa dan mampu menguasai diri dari hal-hal yang bersifat keduniawian serta hawa nafsu. Kita sebagai umat tidak boleh serakah akan kekuasaan karena memang dunia itu hanya tipu daya dan panggung sandiwara yang ceritanya mudah berubah.
Sifat Al Malik yang Dapat Diteladani oleh Umatnya
-
Manusia mahkluk yang memiliki keterbatasan terhadap segalanya termasuk kepemilikan
Adanya sifat Al Malik ini tentunya harus membuat para manusia sebagai hamba Allah sadar akan keterbatasan dirinya. Tidak hanya keterbatasan dalam diri, juga keterbatasan dalam memiliki harta benda baik itu lama pemakaiannya dan jumlahnya.
Jika digambarkan adalah seperti ketika seseorang itu memiliki seorang karyawan, maka ia hanya bisa menguasai karyawannya dari sisi lahiriah dan bukan bathiniahnya.
-
Senantiasa bersyukur terhadap segala nikmat yang diberikan oleh Allah SWT
Kita sebagai hamba Allah SWT harus senantiasa bersyukur terhadap segala nikmat yang diberikan oleh Allah SWT yang mana ini membuktikan bahwa sebagai bentuk dari penghayatan dan pengamalan seorang hamba kepada asma Allah SWT.
Kita harus sadar bahwa pemilik sebenarnya dari segala sesuatu hanyalah Allah SWT. Oleh karena itu ketika mendapatkan rezeki dalam jumlah apa pun dari usaha yang telah dilakukan secara maksimal harus selalu bersyukur. Kita tidak boleh mencaci atau mencibir rezeki orang lain, karena rezeki itu pasti dimiliki oleh setiap orang.
Apabila kita pandai dan selalu mau bersyukur, maka segala rezeki yang diberikan akan semakin berlimpah.
-
Senantiasa mengendalikan nafsu
Apabila kita mau memahami dan mengamalkan sifat Al Malik maka kita juga dapat dengan mudah menguasai atau mengendalikan hawa nafsu. Godaan hawa nafsu jika dituruti akan merugikan kita sebagai manusia.
Arti Al Malik di atas semoga dapat memberikan syafa’at bagi kita para pembaca.