Terkadang, kita sulit membedakan situasi, apakah kita sedang berada dalam hubungan yang sehat atau sebenarnya kenyamanan kita dengan si dia dalam sebuah hubungan hanyalah kamuflase belaka. Sulitnya membedakan hal itu malah membuat kita terlalu lama berpikir dan terjebak dalam hubungan yang belum tentu sehat, tanpa kita sadari. Mungkin awalnya kita akan mengira, kalau kita dan pasangan lama-lama akan saling mengerti. Terlebih ketika sehabis masa pertengkaran dengannya yang ditutup dengan kata-kata maaf berulang kali. Tentu, ucapan kata maaf bukan berarti hubungan kita dengannya mendadak jadi sehat. Belum tentu, Ladies. Nah, daripada kamu buang-buang waktu untuk bertahan dalam satu hubungan dengan orang yang salah, ada baiknya jika kamu coba untuk menjawab 5 pertanyaan tentang relationship berikut ini secara jujur dan jangan menyangkal. Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, kamu bisa memutuskan langkah selanjutnya untuk hubunganmu.
1. Apakah kamu dan pasangan bisa saling menghargai sebagai manusia?
Maksud dari kata menghargai di sini adalah pasangan menghormatimu sebagai seorang wanita dan kamu menghormati pasangan sebagai seorang pria. Sebab, kalian adalah manusia yang semestinya memiliki kedudukan yang sama. Misalnya, dia menghargaimu dengan tidak memaksakan kehendaknya kepadamu, tidak memaksamu untuk berhubungan seks sebelum menikah, tidak memakimu atau berkata kotor dan kasar kepadamu ketika kalian bertengkar. Begitu pula sebaliknya, Ladies. Nah, jika jawaban jujurmu cenderung tidak, sebaiknya kamu pikirkan lagi deh, haruskah melanjutkan hubungan dengannya atau tidak. Sebab, jika semasa pacaran saja dia sudah tak bisa menghargaimu, bagaimana nanti ketika kalian sudah menikah?
2. Apakah kamu dan pasangan bisa saling jujur dan terbuka tanpa perlu ada paksaan?
Menjalin hubungan dengan seseorang yang memaksa kita untuk menjadi pribadi yang gemar berbohong itu sungguh tidak mengenakkan lho, Ladies. Sebab, kita akan merasa perlu berbohong dan jika tidak melakukan hal itu, hubungan kitalah yang akan terancam. Biasanya, seseorang akan rentan berbohong jika ia merasa pasangannya terlalu mengintimidasinya, terlalu mencurigainya, dan mengharapkannya menjadi pribadi lain sesuai yang diinginkan si pasangan. Misalnya saja, pasangan meninginkan kamu menggunakan rok mini, sementara sebenarnya kamu tidak suka memakai rok mini. Lalu, demi menyenangkan hati pasangan dan supaya tidak terjadi pertengkaran, maka kamu berpura-pura suka dan akhirnya mau memakai rok mini.
3. Apakah kamu dan pasangan bisa saling mengungkapkan perasaan, harapan, kekecewaan, dan ketakutan secara terbuka?
Jika pasanganmu membuatmu menjadi sulit mengungkapkan perasaan, sekalipun itu perasaan marah, kecewa, haru, dan kesedihan lainnya, sebaiknya kamu tinggalkan saja dirinya, Ladies. Sebab, bayangkan jika kelak kamu harus tinggal satu atap dengan seseorang yang menuntutmu untuk tidak boleh marah, tidak boleh kecewa, tidak boleh menangis, kamu pasti akan menjadi manusia paling menderita setiap hari karena harus menggunakan topeng bahagia selalu di hadapannya. Pertimbangkan lagi hubunganmu, ya!
4. Apakah kamu dan pasangan bisa saling mempertahankan identitas diri tanpa perlu menjadi orang lain ketika menghabiskan waktu berdua?
Pasangan yang baik dan berpikiran sehat tak akan mengubah dirimu menjadi orang lain demi keinginan dan kepuasannya semata. Sebab, setiap orang punya identitas dan pilihan akan menjadi apa tanpa perlu adanya paksaan. Ketika kamu menemukan sesuatu yang salah dengan pilihan pasangan, ada baiknya kamu tak perlu mengubahnya, kamu hanya perlu memberinya saran. Berikan waktu untuk pasanganmu berpikir, menganalisis, dan memahami maksudmu. Hal itu tentu lebih baik ketimbang kamu memaksanya untuk berubah menjadi orang lain, Ladies. Nah, jika kamu dan pasanganmu sama-sama tidak bisa mempertahankan identitas asli kalian satu sama lain, mungkin sebenarnya ada yang salah dengan hubungan kalian.
5. Apakah kamu dan pasangan bisa saling mendukung minat dan impian satu sama lain?
Dalam beberapa kasus, ada sejumlah pria yang mengingkan pasangannya menjadi ibu rumah tangga, padahal sesungguhnya pasangannya ingin terus menjadi wanita karir agar bisa membantu keuangan pasangan. Begitu pula sebaliknya, tak jarang juga ada wanita yang menginginkan pasangannya untuk berganti profesi agar mendapat gaji yang lebih besar, padahal pasangannya sudah betah dengan pekerjaannya yang sekarang dan ingin terus meningkatkan keahliannya di bidang itu. Mungkin, selama ini kita tidak sadar kalau apa yang kita lakukan itu adalah tidak mendukung minat dan impian pasangan kita. Sebaiknya kamu pikir-pikir lagi deh, haruskah terus-menerus berhubungan dengan seseorang yang bahkan mendukung minatmu saja dia tak mau.
Setelah kamu menjawab kelima pertanyaan tadi, kamu akan mendapat insight apakah kamu telah memilih orang yang benar yang bisa membuatmu menjawab semua pertanyaan di atas dengan jawaban “iya”, atau ternyata pasanganmu adalah orang yang paling tidak bisa membuatmu bahagia sebab semua jawabannya adalah “tidak”. Selamat menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, Ladies!