1. Health
  2. Apa itu Praxion? Obat Sirop yang Diduga Sebabkan Gagal Ginjal Akut Anak
Health

Apa itu Praxion? Obat Sirop yang Diduga Sebabkan Gagal Ginjal Akut Anak

Apa itu Praxion? Obat Sirop yang Diduga Sebabkan Gagal Ginjal Akut Anak

Ilustrasi obat sirop. (Special)

Ladiestory.id - Kasus gagal ginjal akut pada anak yang sempat mereda, kini kembali menjadi sorotan publik. Merek obat sirop Praxion pun mencuat lantaran Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan aturan pemberhentian produksi serta distribusi obat tersebut.

Praxion sendiri termasuk dalam jenis obat sirop anak yang diproduksi oleh PT. Pharos Indonesia. Aturan BPOM tersebut juga merujuk pada dugaan adanya kasus konfirmasi Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal. Pasien yang diketahui berusia 1 tahun tersebut sebelumnya sempat mengkonsumsi obat sirop Praxion.

Tentunya, kabar kurang sedap ini menimbulkan banyak kekhawatiran di kalangan orang tua dan juga anak. Lalu, apa itu obat Praxion? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Pengertian Praxion

Ilustrasi obat sirop. (Special)

Praxion merupakan merek obat yang memiliki kandungan parasetamol. Obat ini dapat digunakan oleh bayi serta anak-anak.

Praxion sendiri tersedia dalam tiga bentuk yaitu, suspensi, forte hingga drops. Obat ini banyak digunakan untuk meredakan demam hingga nyeri ringan dan sedang pada anak karena kandungan parasetamolnya.

Sayangnya, BPOM kini mengeluarkan aturan mengenai penyetopan sementara produksi serta distribusi obat Praxion. Hal ini dikarenakan Praxion diduga menjadi penyebab dari munculnya kasus baru pada Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA).

Jenis Obat Praxion

Ilustrasi obat sirop. (Special)

Dilansir laman praxionindonesia.com, obat ini memiliki tiga jenis. Pertama, Praxion Suspensi 120 mg/5ml, yang merupakan obat penurun demam serta pereda nyeri yang memiliki kandungan Paracetamol Micronized 120mg/5ml. Kemasan dari obat jenis ini berwarna oranye.

Kedua, Praxion Forte Suspensi 250 mg/5 ml, yaitu obat demam serta pereda nyeri untuk anak dengan kandungan Paracetamol Micronized 250 mg/ 5 ml. Obat jenis ini memiliki kemasan berwarna hijau kebiruan.

Ketiga, Praxion Suspensi Drops 100 mg/ ml adalah obat untuk meredakan demam dan nyeri pada anak dengan kandungan Paracetamol Micronized 100 mg/ ml.

Manfaat dan Kegunaan Praxion

Ilustrasi obat sirop. (Special)

Obat Praxion memiliki kandungan parasetamol yang sering dianggap sebagai lini pertama dalam membantu meredakan demam maupun nyeri pada bayi dan anak-anak. Kandungan tersebut dapat memberi bantuan cepat serta efektif dalam meredakan sakit kepala, sakit gigi, demam hingga nyeri.

Cara kerjanya dengan menurunkan intensitas sinyal rasa sakit ke otak. Obat ini juga dapat melakukan pemblokiran pelepasan zat yang disebut prostaglandin yang dapat meningkatkan rasa sakit serta suhu tubuh.

Sempat Dinyatakan Aman oleh BPOM

Ilustrasi obat sirop. (Special)

Meski kini tengah menjadi sorotan oleh BPOM dengan melakukan penyetopan sementara produksi serta distribusinya, ternyata, obat Praxion sempat disebutkan aman untuk dikonsumsi oleh lembaga ini. Obat yang diproduksi oleh PT Pharos Indonesia ini masuk dalam daftar rekomendasi obat yang aman.

Jenis obat yang masuk seperti, Praxion dengan kandungan paracetamol 100 mg/ml dalam bentuk drops dan  memiliki kemasan dus botol plastik berukuran 15 ml dengan nomor izin edar DBL0521631536A1. Selanjutnya, Praxion dengan kandungan paracetamol 12 mg/5 ml dalam bentuk suspensi yang memiliki kemasan dus botol plastik 60 ml dengan nomor izin edar DBL0521631433A1.

Terakhir,  Praxion Forte dengan kandungan paracetamol 250 mg/ 5 ml, berbentuk suspensi dengan kemasan dus botol plastik berukuran 60 ml dan memiliki nomor izin edar DBL0521631433B1.

Kronologi Kasus Gagal Ginjal

Ilustrasi pasien. (Special)

Mengutip dari laman Kementerian Kesehatan RI, kasus ini berawal dari adanya dua laporan. Laporan pertama masih berstatus suspek, sedangkan laporan kedua terkonfirmasi meninggal dunia.

Kasus meninggal dunia tersebut dialami oleh anak berusia satu tahun. Ia sempat mengalami demam pada 25 Januari 2023 dan mendapat pengobatan dengan diberi obat penurun demam dari apotek. Obat yang dibeli tersebut memiliki merek Praxion. Setelah diberikan kepada pasien anak tersebut, ia mengalami gejala batuk, demam, pilek hingga kesulitan buang air kecil (anuria) pada 28 Januari 2023.

Anak tersebut selanjutnya dibawa ke puskesmas Pasar Rebo dan mendapat rujukan perawatan ke Rumah Sakit Adhyaksa, Jakarta. Lantaran adanya keluhan GGAPA, pasien pun dibawa ke RS Polri sesuai keinginan orang tua dan mendapat perawatan di IGD hingga bisa melakukan buang air kecil.

Pada hari yang sama, pasien dirujuk ke RSCM untuk menerima terapi fomepizole. Sayangnya, setelah tiga jam di RSCM, pasien dinyatakan meninggal dunia. Hingga kini, pihak Kemenkes RI masih melakukan pengujian sampel darah pada pasien untuk memastikan penyebab meninggalnya. 

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel