Ladiestory.id - Untuk kamu, terlebih para wanita yang pernah berbelanja online, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah PO. Singkatan ini dapat timbul dimana saja, layaknya di caption produk, pilihan pembayaran, serta obrolan antara pembeli-penjual.
Arti Kata PO
Dengan singkat, PO dapat berarti tiga hal, yaitu pre order, purchase order, dan pay-out. Ketiga frasa tersebut mempunyai makna yang berbeda sekali. Supaya tidak salah, ayo ketahui perbedaan dari ketiganya!
1. Apa itu Pre Order?
Pre order menjadi makna PO yang paling banyak diketahui orang. Pre order merupakan sistem dimana pembeli memesan serta membayar barang terlebih dahulu, meskipun belum terdapat produknya. Bila kamu pernah membaca kata open PO, maka itulah yang dimaksud.
Umumnya, penjual menyediakan pre order bagi barang yang baru dapat diproduksi usai mencapai kuota minimal, contohnya jaket, kaos, stiker, dan lain sebagainya. Sedangkan itu, ada pula sistem open PO yang menurut deadline, contohnya PO ditutup pada akhir bulan.
Dapat dibilang jika sistem ini menguntungkan penjual sebab mereka dapat memproduksi barang sesuai jumlah pesanan. Jadi, tidak terdapat barang yang tersisa.
Sistem open PO menganut dua cara pembayaran, yaitu pembayaran satu kali (penuh di awal) serta dua kali (50 persen DP di awal, 50 persen sisa usai barang jadi). Berapapun biayanya, paling tidak pembeli tetap perlu membayar DP untuk bukti keseriusan. Di sisi lain, pedagang pun perlu modal dalam memproduksi barang.
2. Apa Itu Purchase Order?
Arti PO yang kedua ini sudah umum dipakai pada transaksi bisnis jauh sebelum banyaknya bisnis e-commerce. Dengan singkat, hal ini merupakan bukti pemesanan barang dari supplier oleh konsumen. Kadang-kadang, PO pun diklaim sebagai dokumen kontrak.
Dokumen PO banyak dipakai oleh perusahaan untuk rekap transaksi serta bukti penagihan. PO disini memuat banyak informasi esensial untuk pembeli, semacam tanggal order, nama pembeli (atau perusahaan), harga barang, metode pembayaran, kuantitas pesanan, alamat pengiriman, serta rincian produk.
Konsumen mengenakan dokumen PO sebagai pegangan bila nantinya mereka menerima spesifikasi barang yang berbeda.
Bisnis Online pun mengenal istilah purchase order, walau mungkin rupanya tidak seformal dokumen PO pada dunia bisnis offline. Walau berisi informasi yang sama, PO berbeda dengan invoice. PO dapat dibuat oleh pembeli maupun penjual, sementara invoice pasti dibuat oleh penjual.
3. Apa Itu Pay-out?
Secara umum, arti PO yang ketiga ini merupakan yang paling jarang diketahui masyarakat. Pada konteks transaksi online, hal ini termasuk pembayaran yang dilaksanakan dari marketplace terhadap toko online pada platformnya.
Untuk kamu yang belum mengetahui, pada transaksi e-commerce uang dari pembeli tidak langsung diterima oleh penjual, namun ditahan dulu oleh pihak marketplace.
Kebijakan ini dilaksanakan guna melindungi pembeli dari kemungkinan penipuan online. Jadi, usai pembeli menerima barang serta melakukan konfirmasi di platform, barulah uang diteruskan menuju akun penjual.
Usai menerima uang di akun platform, penjual dapat melakukan pay-out guna menarik dana ke rekening bank. Sebagian penjual lebih senang menumpuk dana pada akun platform, lalu menarik uang bila telah terkumpul banyak.
Sekarang kamu sudah mengetahui perbedaan dari ketiga arti PO, kan? Semoga ulasan ini dapat menambah wawasan kamu, ya.