Ladiestory.id - Apa itu playing victim yaitu suatu kondisi di mana seseorang melemparkan kesalahan yang telah dia lakukan kepada orang lain untuk bertanggung jawab. Tak berhenti sampai disitu, para pelaku playing victim bahkan memosisikan diri sebagai korban karena merasa belum diberikan keadilan.
Penyebab Orang yang Berperan sebagai Playing Victim
Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang dengan sengaja memainkan peran sebagai korban. Tindakan ini dapat dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu yang muncul sebagai akibat dari kejadian masa lalu atau bahkan sudah melekat pada kepribadiannya.
1. Playing Victim Akibat Trauma di Masa Lalu
Peristiwa masa lalu yang meninggalkan trauma dapat menyebabkan perilaku playing victim. Namun, tidak semua orang yang pernah mengalami trauma akan mengembangkan perilaku ini. Rasa sakit emosional dapat membuat orang merasa tidak berdaya dan memilih untuk melepaskan situasi tersebut.
2. Pernah Menjadi Korban Pengkhianatan
Mentalitas korban bisa berkembang jika pernah menjadi korban pengkhianatan, apalagi jika hal itu berulang. Kondisi ini bisa membuat siapa saja merasa menjadi korban dan kehilangan kepercayaan pada orang lain.
3. Playing Victim karena Kecanduan
Perilaku seolah-olah menjadi korban bisa muncul jika mengalami kecanduan dalam suatu hubungan. Orang yang bergantung biasanya rela mengorbankan tujuan mereka untuk pasangannya.
Kondisi ini dapat menyebabkan perasaan jengkel dan frustasi karena merasa tidak pernah mendapatkan apa yang dibutuhkan tanpa mengakui bahwa berperan dalam situasi tersebut.
4. Playing Victim Adalah Bentuk Manipulasi
Beberapa orang secara sadar memainkan peran playing victim untuk memanipulasi orang lain. Tujuannya sendiri bermacam-macam, seperti membuat orang lain merasa bersalah, membangkitkan simpati, atau apa pun yang diinginkan.
5. Mencari Untung dari Menjadi Pelaku Playing Victim
Mentalitas playing victim bisa muncul ketika merasa nyaman dengan manfaat menjadi korban. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan memposisikan diri sebagai korban adalah dapat bermain drama, dapat menghindari kemarahan, dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan.
Tanda-tanda Orang yang Playing Victim
Orang yang suka berperan sebagai korban biasanya berperilaku sama. Inti dari tindakan yang dilakukan adalah memposisikan diri sebagai korban untuk mencapai tujuan tertentu. Berikut beberapa tindakan yang bisa menjadi tanda seseorang memiliki mentalitas playing victim:
- Lebih fokus pada masalah daripada solusi
- Bersikap pesimis dalam menyelesaikan masalah
- Berargumen melawan perasaan frustasi
- Menganggap kritik positif sebagai bentuk bullying atau pelecehan
- Menyalahkan orang lain ketika hal-hal tidak berjalan dengan baik
- Berasumsi bahwa orang lain lebih mungkin berhasil daripada diri mereka sendiri
- Percaya bahwa menjadi target kesalahan ketika hal-hal buruk terjadi padahal kenyataannya tidak
Cara Menghadapi Pelaku Playing Victim
Playing Victim adalah perilaku seseorang yang sering menyalahkan pihak lain. Meskipun ini mungkin masalah dengan orang itu sendiri. Sebagian besar waktu, dia selalu mengidentifikasi diri sebagai korban.
Kebiasaan buruk ini dapat merugikan orang lain dan dapat muncul karena beberapa faktor, sehingga karakter yang suka berperan sebagai korban bertindak ketika berinteraksi dengan orang lain.
1. Langsung di Notice dan Beritahu tentang Sikapnya
Bahwa jika Anda mengatakan bahwa dia berperan sebagai korban, itu tidak akan berhasil mengubah perilakunya. Dia pada dasarnya membela diri seolah-olah semua yang dia katakan benar dan tidak ingin disalahkan.
Namun, lebih baik bersikap tegas dan menceritakan sebagian dari sikapnya yang seolah-olah berperan sebagai korban. Mengingat sikap yang ditunjukkan, itu mengganggu Anda dan orang lain di sekitar Anda.
Langkah ini akan berguna karena dapat mengubah situasi yang ada sehingga dia tidak lagi berperan atau berhenti mencari simpati orang lain.
2. Memberi Solusi yang Mudah Dilakukan
Seseorang yang berperan sebagai playing victim biasanya mengalami rasa sakit emosional dan mungkin tertekan karena tidak terkontrol dengan baik. Mereka juga selalu merasa tidak berdaya dan berpikir bahwa masalahnya disebabkan oleh orang lain.
Daripada Anda dan orang lain menjadi frustasi oleh keluhan dan energi negatif, yang terbaik adalah menemukan beberapa solusi alternatif untuk masalah tersebut. Meskipun orang dengan sifat korban psikologis tidak cepat menerima solusi, tidak ada salahnya mencoba. Berikan beberapa pilihan solusi paling praktis dan termudah yang bisa dia terapkan.
3. Tidak Meladeni Perdebatan dengan Dia
Saat berhadapan dengan orang yang suka menjadi korban, Anda harus tetap tenang dan tidak terlalu bersimpati. Jangan terlalu memperhatikan pelaku playing victim yang berperan sebagai korban.
Jika ada pertengkaran, itu hanya sia-sia dan ada kekhawatiran akan memperburuk keadaan. Apalagi jika yang Anda hadapi adalah orang yang sakit jiwa dan pernah mengalami trauma di masa lalu.
4. Hindari Dramanya dan Jaga Jarak
Anda hanya perlu mengatur emosi dan menghindari interaksi dengannya, bahkan berusaha menjauh dari lingkaran pertemanannya. Hal ini agar Anda tidak semakin bosan karena skill-nya yang suka memutarbalikkan fakta.
Anda tidak harus mengikuti drama dengan mengikuti arus emosi. Anda hanya menjawab dengan tegas dan tampak tidak antusias. Langkah selanjutnya adalah berhenti dan kembali ke aktivitas sehari-hari yang paling berguna bagi Anda.
Anda pasti merasa emosional karena dia suka memanipulasi orang lain untuk simpati dan perhatian. Tidak perlu bermusuhan, tetapi hanya untuk mengendalikan kedekatan dan tidak memiliki hubungan yang terlalu dekat adalah cara terbaik untuk menghadapi pelaku playing victim.