Ladiestory.id - Ria Ricis ungkap dirinya tengah terkena mastitis lantaran lupa untuk melakukan pumping ASI. Hal tersebut dikarenakan ia merasa kelelahan.
Ricis kemudian memeriksakan dirinya ke dokter laktasi dan mengetahui bahwa dirinya tengah mengalami mastitis.
Lalu apa itu mastitis dan bagaimana gejala serta cara mencegahnya?
Mastitis adalah kondisi di mana wanita menyusui mengalami jaringan payudara yang bengkak atau meradang secara tidak normal.
Mastitis terjadi hampir pada setiap wanita yang sedang menyusui. Mengutip Healthline, mastitis biasanya disebabkan oleh infeksi pada saluran payudara.
Infeksi dari mastitis dapat menyebabkan pembentukan abses payudara, yakni kumpulan nanah yang terlokalisasi dalam jaringan payudara. Jika tidak diobati, hal ini bisa berakibat fatal.
Gejala Mastitis
Mastitis dapat terjadi tanpa dan dengan infeksi. Jika terjadi tanpa infeksi, biasanya disebabkan oleh statis susu. Hal tersebut merupakan kondisi penumpukan susu di dalam jaringan payudara wanita yang menyusui.
Infeksi bisa terjadi karena terkena bakteri. Menurut American Cancer Society, bakteri stapylooccus aureus memasuki kulit atau puting dan menginfeksi jaringan payudara.
Untuk melawan infeksi, tubuh melepaskan sejumlah bahan kimia yang dapat menyebabkan peradangan.
Gejala mastitis yang paling umum adalah pembengkakan atau pembesaran payudara, payudara terasa hangat, bengkak, dan kemerahan, ada luka kecil di kulit dan puting payudara, kelembutan di bawah lengan, dan demam.
Cara Mencegah Mastitis
Faktor yang menyebabkan gejala mastitis terjadi adalah karena, ibu menyusui selama beberapa minggu pertama, puting terasa sakit dan pecah-pecah, memakai bra yang ketat, dan hanya menggunakan satu posisi untuk menyusui.
Cara yang bisa dilakukan untuk mencegah mastitis adalah sering menyusui, menggunakan pompa payudara, berhati-hati mencegah iritasi dan retak pada puting, menyapih bayi selama beberapa minggu, bukan berhenti menyusui, dan menggunakan teknik menyusui yang tepat.
Selain itu, jika terkena mastitis dan terinfeksi, lebih baik langsung melakukan pengobatan ke dokter. Biasanya, dokter akan memberi obat untuk mengurangi peradangan dan demam.
Ibu juga masih bisa tetap menyusui saat masa perawatan karena dapat mempercepat proses penyembuhan.
