Mengandung merupakan hal yang paling membahagiakan bagi sepasang suami istri. Pasalnya akan bertambah momongan ataupun menjadi orang tua baru yang memiliki keluarga yang “utuh”. Bahkan seorang ibu akan merasa terharu jika dalam kehamilannya dia dapat merasakan sensasi janin gerak dalam rahim.
Arti Tanda Gerakan Janin Disebelah Kanan
Bukan sesuatu hal yang perlu dikhawatirkan, sebab tanda janin gerak sangatlah penting sebab memberi tanda bahwa bayi tersebut hidup dan berkembang.
Gerakan janin sebenarnya sudah dimulai sejak kehamilan menginjak minggu ke-9, ketika otot dan tulang janin mulai terbentuk. Namun setiap bayi memiliki pola gerak yang berbeda-beda tergantung pada tahap tumbuh kembangnya.
Sensasi pertama yang mungkin ibu rasakan berupa kepakan seperti kupu-kupu di perut, sensasi mendesis, berguling, jatuh, atau tendangan kecil. Saat kehamilan berkembang, gerakan biasanya menjadi lebih berbeda dan sering terjadi.
Ketika bayi bertumbuh lebih besar dan lebih kuat, kulit terasa meregang lebih kencang di atas rahim. Dengan begitu ibu akan lebih mudah merasakan tendangan, tusukan, dan siku janin.
Sementara menjelang semester akhir kehamilan, tendangan terasa ke tulang rusuk dan terasa menyakitkan.
Namun pernahkah Anda mengalami tanda gerakan janin sebelah kanan? Ada yang mengatakan bahwa tanda gerak janin sering dikaitkan dengan jenis kelamin laki-laki. Apakah itu benar?
Apa Arti Tanda Gerakan Janin Sebelah Kanan?
Dalam dunia medis, posisi seperti ini disebut sebagai left occiput transverse (LOT). Memang kondisi ini tidak ideal untuk ibu hamil yang sudah memasuki masa-masa menjelang persalinan. Pasalnya dalam posisi tersebut akan membuat persalinan kurang berjalan dengan lancar.
Lebih tepatnya, tanda gerakan janin sebelah kanan bisa mengindikasikan posisi kaki dan tangan calon bayi yang sedang menghadap di sebelah kanan rahim.
Dalam posisi ini, kepala janin mungkin seperti melihat ke arah paha kanan ibu atau seperti orang yang sedang tidur dalam posisi miring dan kaki menekuk.
Pada kondisi normal, kepala bayi berada pada posisi tengah panggul dengan wajah menghadap ke bawah dan punggungnya sejajar dengan perut ibu hamil, atau disebut anterior.
Posisi ideal ini memungkinkan bayi mendorong dirinya sendiri keluar dari rahim. Sementara itu, janin pada posisi LOT tidak mungkin melakukannya.
Posisi Janin Menurut Medis
Posisi LOT juga dapat menandakan janin Anda terus berputar mencari jalan lahir hingga akhirnya akan berada pada posisi anterior jelang persalinan. Lalu apakah benar tanda gerakan janin sebelah kanan menandakan jenis kelamin bayi adalah laki-laki?
1. Posterior
Posisi Posterior merupakan kepala bayi berada di bawah dengan wajah bayi menghadap ke depan atau ke arah perut ibu. Posisi ini umumnya terdeteksi pada tahap awal kelahiran, tapi biasanya bayi akan berputar sendiri ke posisi terbaik sebelum persalinan.
2. Anterior
Posisi yang paling ideal atau aman adalah posisi Anterior dimana posisi kepala bayi sama dengan posisi posterior, hanya saja wajah menghadap ke punggung ibu. Kepala bayi menunduk dengan dagu menempel ke dadanya. Bahkan kondisi ini akan aman bagi ibu hamil maupun janin dalam menjalani persalinan normal.
3. Posisi Melintang
Posisi melintang juga sangat jarang terjadi, dimana Pada posisi ini, bayi melintang di rahim. Kasus ini sangat jarang terjadi, sebab tiap bayi dapat menyesuaikan posisinya secara alami. Jika posisi bayi tidak kembali ke posisi semula, dokter akan merekomendasikan persalinan dengan operasi caesar.
4. Posisi Sungsang
Posisi ini ditandai dengan pantat atau kaki bayi yang berada di bagian bawah rahim dan posisi ini jarang terjadi. Bayi sungsang tetap dapat lahir melalui vagina dengan kondisi sehat, meskipun berisiko mengalami cacat lahir atau cedera saat dilahirkan.
Hal ini dikarenakan kepala janin merupakan bagian terakhir yang keluar dari jalan lahir pada posisi bayi sungsang. Posisi ini juga meningkatkan risiko bayi terlilit oleh tali pusar.
Jadi apakah arti tanda gerakan janin sebelah kanan? Kesimpulannya, tanda gerakan janin sebelah kanan tidak mempengaruhi jenis kelamin bayi. Namun, jika seorang ibu mengalami kondisi tersebut, sebaiknya tetap konsultasikan pada dokter.