Anemia defisiensi besi adalah sebuah penyakit anemia dimana tubuh kekurangan zat besi yang cukup, sehingga tubuh tidak dapat menghasilkan sel darah merah yang cukup untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Gejala yang kerap timbul ketika kamu mengalami anemia defisiensi besi ini adalah badan terasa lemas dan mudah lelah, nafsu makan berkurang, terasa nyeri pada dada, detak jantung berdegup cepat, kulit terlihat pucat, pusing dan terjadi peradangan pada lidah, serta tangan dan kaki yang seringkali terasa dingin. Biasanya, penyebab munculnya penyakit anemia defisiensi besi di dalam tubuhmu ini disebabkan oleh beberapa faktor, Ladies. Misalnya saja, pendaharan ketika kamu sedang menstruasi, atau kehamilan yang menuntut tingginya zat besi di dalam tubuh, ketidakmampuan tubuh menyerap zat besi, dan yang paling umum adalah gaya hidup kurangnya konsumsi makanan yang mengandung zat besi di dalamnya. Nah, sebab itulah perlu kamu simak nih, 5 cara mengatasi anemia defisiensi besi berikut ini!
1. Konsumsi daging dan seafood
Kamu bisa mengatasi penyakin anemia defisiensi besi ini dengan mengonsumsi daging yang mengandung zat besi, seperti daging sapi, hati sapi, hati ayam, dan daging unggas. Selain itu, jika kamu pecinta seafood atau makanan laut, kamu bisa berbangga hati, sebab, kamu bisa tetap dan malah harus mengonsumsi makanan laut, seperti cumi-cumi, ikan, kerang, dan udang. Nah, agar zat besi pada bahan makanan tersebut tidak mudah hilang saat dimasak, sebaiknya kamu tidak memasaknya terlalu lama, Ladies. Sebab, jika makanan dimasak terlalu lama, maka nutrisi yang dikandungnya pun akan surut.
2. Konsumsi sayuran hijau dan kacang-kacangan
Banyak yang bilang kalau dengan menjadi seorang vegan atau vegetarian, orang tersebut akan mudah kehilangan zat besi di dalam tubuhnya. Sebab, ia hanya mengonsumsi sayur dan buah saja, dan tidak melengkapi menu makanannya dengan daging merah atau daging hewan laut. Akan tetapi, pernyataan itu tak selamanya benar kok, kamu tetap bisa mendapat zat besi yang cukup dengan mengonsumsi sayuran tinggi zat besi, seperti bayam dan kangkung, brokoli, bayam, lobak, kentang dengan kulitnya, kacang polong, kacang hijau, kacang mete, kacang kenari, kacang merah, dan almond. Sama seperti ketika memasak daging, hindari untuk memasak sayuran dan kacang-kacangan ini terlalu lama ya, Ladies.
3. Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung vitamin C
Vitamin C membantu tubuhmu untuk menyerap zat besi dari makanan yang kamu makan. Vitamin C memang paling banyak dikandung oleh buah-buahan, seperti jeruk, mangga, kiwi, jambu, tomat, anggur, papaya, stroberi, dan melon. Kamu bisa melengkapi santap siangmu dengan mengonsumsi jus jeruk yang kamu buat sendiri di rumah, yang dapat membantu tubuh menyerap lebih banyak zat besi. Usahakan mengonsumsi buah-buahan ini tanpa pemanis, ya.
4. Batasi mengonsumsi kafein dan sereal berserat tinggi
Sebaiknya kamu mulai mengurangi konsumsi kopi, teh, soda, sebab ketiga minuman ini dapat membuat tubuhmu lebih sulit menyerap zat besi. Hindari pula untuk mengonsumsi kafein berbarengan dengan makanan yang mengandung zat besi. Sama halnya dengan ketiga minuman tadi, kamu juga harus membatasi konsumsi sereal berserat tinggi ya, Ladies. Sebaiknya kamu juga tidak mengonsumsi sereal dengan makanan yang kaya akan zat besi. Sebab, hal itu hanya akan membuat zat besi sulit untuk diserap tubuh.
5. Konsumsi biji-bijian yang mengandung zat besi
Zat besi juga terkandung dalam roti gandum, pasta, nasi, dan sereal yang diperkaya zat besi. Jika kamu ingin mengonsumsi roti dan sereal ini, kamu harus memperhatikan labelnya terlebih dahulu, dan temukan tulisan yang menjelaskan bahwa produk tersebut mengandung 20 persen atau lebih nilai harian untuk zat besi. Kamu juga bisa mengonsumsi biji bunga matahari atau kuaci, lho. Selain biji-bijian tersebut, kamu juga perlu mengganti snack harianmua dengan makanan yang lebih sehat, seperti aprikot kering, ara kering, kismis, dan jus prune yang menyegarkan.
Meski tidak terlihat sebagai penyakit yang memiliki komplikasi yang berbahaya, ada baiknya jika kamu tidak menyepelekan penyakit anemia ini, Ladies. Sebab, bukankah lebih baik mencegah daripada mengobati?
