Ladiestory.id - Sudah sejak lama kopi menjadi minuman favorit bagi banyak orang. Minuman berbahan dasar alami ini bahkan pamornya makin naik seiring meningkatnya concern dan minat masyarakat. Bagi anda, coffee enthusiasts, mengonsumsi kopi dalam intensitas tinggi mungkin sudah menjadi kebiasaan sehari-hari.
Agar setiap tegukkan kopi anda terasa nikmat tanpa khawatir akan efek buruknya, Dilansir dari berbagai media berikut Ladiestory.ID paparkan manfaat dan risiko mengonsumsi kopi menurut beberapa penelitian.
Mengurangi Potensi Obesitas
Pada Januari 2021, seorang peneliti Jepang, Tomokazu Ohishi, mengulas riset-riset terkait pengaruh kandungan kopi dalam menurunkan angka obesitas (kegemukan) pada masyarakat. Menurutnya, Chlorogenic Acid (CGA) sebagai kompisisi terbesar polyphenols, zat kimia yang terkandung dalam kopi, memiliki efek penekan obesitas.
Ohishi mengungkapkan bahwa pada studi epidemiologis yang dilakukan Yonekura atas 232 wanita Jepang berusia 40-65 tahun ditemukan angka BMI yang rendah kelompok wanita yang mengonsumsi kopi setiap hari. Ini berarti bahwa para wanita tersebut memiliki berat badan yang ideal.
Sebuah studi klinis seperti diulas Ohishi menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi ekstrak kopi hijau selama 12 minggu memiliki penurunan BMI hingga rata-rata 5,4 kg. Pada kelompok orang yang mengonsumsi kopi instan juga terjadi penurunan berat badan, namun rata-ratanya lebih rendah, yaitu 1,7 kg.
Penelitian ini menandakan bahwa konsumsi kopi jenis apapun secara teratur dapat menurunkan berat badan. Namun demikian, bagi mereka yang ingin mendapatkan efek yang lebih terasa, maka mengonsumsi kopi hijau dapat dijadikan sebagai pilihan.
Mengurangi Gangguan Kecemasan
Pada kelompok partisipan yang mengonsumsi kopi secara teratur, seminggu sekali atau lebih, memiliki kemungkinan yang rendah untuk mengalami gejala anxiety (gangguan kecemasan) atau depresi. Sebuah studi di Jepang menemukan fenomena bahwa orang-orang yang mengonsumsi kopi lebih dari 2 cangkir per hari mengalami gejala depresi yang lebih rendah dibanding mereka yang mengonsumsi kurang dari 1 cangkir per hari.
Memengaruhi Terjadinya Kondisi Manic Episode pada Pasien Bipolar Disorder (BD)
Sofia Frigerio dari Institute of Psychiatry, Psychology and Neuroscience, King’s College London, UK, pada 2020 lalu mengulas tentang keterkaitan antara konsumsi kafein, zat yang ada dalam kopi, dengan kejadian manic episode pada pasien terdiagnosis BD. Menurut studi yang dilakukan Frigerio bersama sejumlah peneliti itu, efek klinis dari kafein pada pasien BD belum dapat disimpulkan.
Mereka menyatakan bahwa peningkatan konsumi kafein secara akut, misalkan lebih dari 10 cangkir per hari, mungkin dapat menjadi pemicu terjadinya manic episode pada pasien BD. Namun demikian, faktor-faktor di luar zat kafein yang dapat mengganggu akurasi hasil penelitian juga harus dapat dikontrol, seperti konsumsi alkohol dan rokok pada individu yang diteliti. Untuk itu, ia merekomendasikan agar dilakukan penelitian lebih lanjut terkait hal ini.
Mengurangi Risiko Penyakit Degeneratif
Asupan kopi dalam jumlah sedang-antara 2-5 cangkir per hari berhubungan dengan rendahnya kemungkinan untuk terjadinya penyakit-penyakit degeneratif seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, hati dan kanker endometriosis. Ia menambahkan bahwa asupan kopi dalam dosis sedang tersebut juga berkaitan dengan rendahnya kemungkinan terjadinya parkinson dan depresi.
Meskipun telah banyak bukti yang mengarah pada manfaat konsumsi kopi, kelompok orang tertentu, seperti ibu hamil dan anak-anak, perlu waspada. Kafein kemungkinan dapat berpengaruh buruk pada wanita hamil. Efek konsumsi kopi pada anak-anak juga belum banyak diteliti.
Meningkatkan Energi dan Kewaspadaan
Kafein secara medis dikenal sebagai salah satu psychoactive substance, yaitu zat yang memiliki sifat stimulan (zat perangsang) dimana orang yang mengonsumsinya akan menjadi lebih berenergi, waspada dan terjaga. Pertanyaan selanjutnya yang mungkin ada di benak anda para penikmat kopi adalah, berapa banyak kopi yang boleh dikonsumsi setiap hari?
Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan asupan kafein paling banyak 400 mg per hari atau setara dengan 2-3 cangkir kopi per hari. Konsumsi kafein pada dosis ini bermanfaat bagi penurunan berat badan, fungsi kognitif (berpikir) dimana kafein dapat meningkatkan fokus individu yang mengonsumsinya, serta meningkatkan kewaspadaan. Jadi, kalau anda sedang mengantuk atau sedikit kehilangan energi di tengah jam kerja, tentunya menyesap secangkir kopi tidak akan menjadi masalah.
Nah, coffee lovers, itulah manfaat dan risiko konsumsi kopi bagi tubuh manusia. Semoga informasinya bermanfaat.