1. Health
  2. Anak tetap Sakit Meski Divaksin, Kok Bisa? Ini Penjelasan Dokter
Health

Anak tetap Sakit Meski Divaksin, Kok Bisa? Ini Penjelasan Dokter

Anak tetap Sakit Meski Divaksin, Kok Bisa? Ini Penjelasan Dokter

Ilustrasi anak mendapatkan vaksin. (Special)

Ladiestory.id - Moms & Dads, pernah kah terpikir, mengapa anak telah divaksin namun tetap saja sakit? Beberapa orang tua merasa ragu untuk memberikan vaksin kepada sang anak. Alih-alih takut menyakiti kondisi anak pasca pemberian vaksin, tak sedikit juga yang menilai bahwa dengan atau tanpa vaksin, anak akan tetap mengalami sakit.

Handoko Lowis, dokter spesialis anak dari RSIA Family dan RSIA Grand Family mengungkapkan bahwa pemikiran tersebut keliru. Dalam kesempatan saat ditemui Ladiestory.id, Lowis menjelaskan terkait tujuan pemberian vaksin.

"Jadi sebenernya tujuan vaksin itu adalah kita membuat antibodi anak tersebut sebelum dia terpapar dengan kuman yang sebenarnya. Nah tujuan kita buat antibodi itu supaya, kalau misalnya kumannya datang, ada nih pasukan yang untuk melawan hal tersebut," ungkapnya.

Handoko Lowis, dokter spesialis anak dari RSIA Family dan RSIA Grand Family. (Ladiestory.id / Irma Fauzia)

 

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa vaksin bersifat spesifik terhadap salah satu jenis virus. Hal itu lah yang membuat anak mungkin mendapatkan penyakit yang gejalanya sama namun virusnya berbeda.

"Vaksin itu bersifat spesifik. (Vaksin) yang jelas itu adalah yang bersifat spesifik, contohnya influenza, ya terhadap virus influenza, kalau misalnya dia batuk pilek karena adenovirus dan virus-virus lainnya yang tidak termasuk dalam vaksinnya, ya dia akan kena, dan yang harus diingat adalah vaksinasi itu yang dihindari adalah penyakit-penyakit berbahaya," paparnya.

"Jadi bukan common cold, jadi bukan batuk pilek biasa. (Tapi) influenza yang berat. Karena sebenernya, kalau misalnya kena virus influenza itu bisa berat banget tuh, mampetnya banget-banget, sampe sakit kepala, sampai sesak, batuk, itu yang bisa terjadi," sambungnya.

Lowis juga menambahkan, salah satu contoh dampak baik dari pemberian vaksin yang dapat dilihat sekarang adalah terhadap penyakit polio.

"Contoh lagi, polio, satu lagi. Polio kita gak pernah liat orang lumpuh layu kan, udah jarang banget itu liat orang lumpuh layu, ya karena udah dilakukan vaksinasi tersebut. Selama ini udah dilakukan, makanya dia menurun jumlahnya. Jadi kita yang tidak melihat (penyakitnya) seolah-olah 'ya udah, nggak kelihatan', padahal sebenernya ada dulunya," paparnya.

Lowin kembali menegaskan terkait tujuan vaksin yang bukan untuk tidak terkena penyakit sama sekali.

"Kalau misalnya kita vaksinasi kita harus inget, tujuannya adalah satu, bukan sama sekali tidak kena sakit tersebut, tapi paling tidak kalau pun kena jangan berat," tutupnya.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel