1. Entertainment
  2. Anak Pondok Pesantren Gontor Meninggal, Hotman Paris: Kenapa Tidak Lapor Polisi?
Entertainment

Anak Pondok Pesantren Gontor Meninggal, Hotman Paris: Kenapa Tidak Lapor Polisi?

Anak Pondok Pesantren Gontor Meninggal, Hotman Paris: Kenapa Tidak Lapor Polisi?

Hotman Paris dan Ibu Soimah, Ibu dari AM. (Special)

Ladiestory.id - Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea kembali membantu masyarakat yang membutuhkan bantuannya. Pasalnya, seorang ibu asal Palembang bernama Soimah menangis dan mengadu kepada Hotman Paris.

Tangisannya itu pecah seusai menerima kenyataan bahwa sang anak meninggal dunia di Pondok Pesantren Pondok Modern Darussalam Gontor 1, (Ponpes Gontor), Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Ibu Soimah merasa ada ketidakadilan dalam kematian sang anak. Pasalnya, diduga sang anak berinisial AM meninggal karena dianiaya di pondok pesantren tersebut.

Video tersebut diunggah oleh akun Instagram Hotman Paris pada Minggu (4/9/2022). Terlihat seorang ibu menggunakan hijab abu-abu bercerita sembari menangis.

Mulanya, pihak Pondok Pesantren Gontor mengantar jenazah yang sudah ditaruh di dalam peti ke rumah duka. Peti jenazah itu diantar oleh pengasuh Gontor 1, Ustaz Agus pada Senin (22/8/2022) sekitar pukul 10.20 WIB.

Pihak Ponpes Gontor pun menjelaskan penyebab kematian AM. Disebutkan, AM meninggal lantaran kelelahan seusai kegiatan Perkemahan Kamis-Jumat (Perkajum).

"Pengasuhnya tidak mau ngomong dengan saya, maunya ngomong sama bapaknya. Singkat cerita, anak saya sudah meninggal," ucap ibu itu sambil terisak.

"Meninggal dimana?" tanya Hotman.

"Meninggal di pondok" jawab si Ibu.

"Pesantren apa?" tanya Hotman lagi.

"Gontor 1" jawab si ibu.

Hotman Paris dan Ibu Soimah. (Special)

 
Namun, saat ditanya Hotman Paris, Ibu Soimah menduga anaknya meninggal bukan karena kelelahan. Soimah menduga anaknya meninggal lantaran adanya dugaan tindak kekerasan.

"Itu di bawah Jawa Timur? Oke Bapak Kapolda Jawa Timur. Di sini ada seorang ibu, yang datang ketemu saya. Katanya anaknya meninggal di Gontor 1, menurut ibu meninggal karena apa?" Ucap Hotman

"Diduga tindak kekerasan," jawabnya.

Ibu Soimah mendapat kabar dugaan kekerasan terhadap anaknya dari wali santri lain. Ia mendapat informasi bahwa AM meninggal bukan karena kelelahan.

Mendengar hal tersebut, Ibu Soimah pun meminta untuk peti jenazah anaknya dibuka. Rupanya, kondisi jasad sang anak pun terlihat seperti menerima kekerasan atau dianiaya. Bahkan, kain kafannya penuh darah saat dikubur hingga harus diganti.

Ibu Soimah pun tak berani lapor ke polisi dan melakukan perihal visum. Keluarga AM tak berani melaporkan ke polisi lantaran institusi pesantren yang cukup besar. Bahkan Hotman Paris ditunjuki foto jenazah AM.

"Kita tidak menuduh dulu. Tapi memang meninggalnya di Gontor 1?" Tanya Hotman lagi.

Seusai kasus tersebut viral dan ditangani Hotman Paris, pihak pesantren Gontor pun memberikan tanggapan. Mereka meminta maaf sekaligus menyampaikan dukacita atas meninggalnya AM.

Ponpes Gontor juga meminta maaf kepada orang tua dan keluarga korban bila dalam proses pengantaran jenazah dianggap tidak jelas dan terbuka. Pihak Ponpes Gontor pun mengatakan berdasarkan temuan tim pengasuhan santri, pihaknya menemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan AM meninggal.

Menyikapi hal itu, pihak ponpes langsung bertindak dengan menindak atau menghukum mereka yang terlibat dugaan penganiayaan tersebut. Diketahui, beberapa orang yang terlibat dalam kasus tersebut pun dikembalikan ke orang tua dan dipecat.

Mengetahui hal tersebut. Hotman Paris pun geram. Ia berharap para pelaku seharusnya di bawa ke polisi untuk ditindaklanjuti secara hukum.

“Sesudah viral di Hotman 911, pimpinan pesantren Darussalam Gontor baru membuat tanggapan !!Knp tidak lapor polisi? Knp hanya pecat? Knp pelaku di kembalikan ke orang tua? Harusnya antar ke polisi!! Agar Polres Ponorogo hubungin sahabat keluarga korban di :,@eenwierono 0813 6702 0000,” tulis Hotman Paris.

 
Hal ini pun membuat Hotman Paris bersedia mendampingi Soimah mencari keadilan atas tewasnya AM.
Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel