Pernahkah kamu tiba-tiba merasa kosong dan tak bisa mengatakan sepatah kata pun ketika berada di atas panggung dan dilihat oleh mungkin ratusan orang yang dikenal maupun yang tidak dikenal? Jika pernah, bagaimana rasanya? Sebagian besar orang yang sedang mengalami kondisi seperti itu akan menjadi mudah berkeringat, tidak percaya diri, khawatir, cemas, dan kebingungan. Padahal, sebelumnya kita sudah berlatih secara matang di hadapan teman-teman dan orang-orang terdekat dan tidak ada masalah apa-apa. Bahkan cenderung mulus tanpa cela. Tapi, mengapa ketika sudah naik ke atas panggung dan melihat segitu banyaknya orang yang seakan mengamati tingkah laku kita, lantas nyali kita menjadi ciut?
Tentunya, kondisi seperti itu tidak cuma bisa dirasakan oleh orang dewasa seperti kita, Ladies. Melainkan anak-anak pun juga bisa saja mengalaminya. Terlebih jika anak kita sendiri yang mengalami hal serupa, tentu saja kita akan merasa iba melihatnya ketika ia tidak bisa berkutik sedikit pun. Tapi, tenang saja. Di bawah ini ada 5 cara mengatasi demam panggung pada anak yang bisa kamu coba terapkan ketika si kecil akan beraksi di atas panggung.
1. Biarkan anak merasa relaks
Jika kita terlalu banyak menuntut anak untuk tampil sempurna pada aksi panggung perdananya, anak akan merasa tegang dan khawatir tidak bisa memenuhi ekspektasi orang tuanya. Lantas, anak akan memaksakan dirinya untuk bisa tampil sempurna dengan berlatih terlalu keras, sehingga ia melupakan waktu istirahatnya. Kondisi seperti itu hanya akan membuat anak semakin gugup, tegang, dan lupa dengan apa saja yang sudah dipelajari sebelumnya. Jadi, sebaiknya kita tidak perlu memaksa anak untuk tampil sempurna dan memberikan ekspektasi yang tinggi kepadanya agar pikiran anak menjadi lebih rileks. Jika anak sudah terbiasa merasa rileks, ia pun akan mampu mengontrol kecemasan dan kegugupannya ketika berada di atas panggung. Kamu bisa memintanya untuk mengambil napas jika rasa gugup mulai merayap.
2. Bantu anak untuk tetap berpikir positif
Sebelum anak naik ke atas panggung, penting bagi orang tua untuk terus memotivasi anak dengan pikiran dan kata-kata yang positif. Mintalah anak untuk menarik napas dalam-dalam dan membuangnya dengan perlahan ketika ia mulai merasa gugup dan tegang. Setelah itu, mintalah anak untuk tersenyum dan menutup mata, atau menganggap bahwa ia sedang berada di depan teman-teman dekat dan keluarganya, sehingga ia tak perlu gugup dan tegang. Minta pula kepada anak untuk tetap fokus melakukan apa yang sudah ia latih sebelumnya hingga penampilannya selesai. Dengan begitu anak akan mengabaikan pikiran-pikiran negatif yang biasanya datang dari ketakutan dan kecemasannya saja.
3. Buat anak lebih percaya diri
Tak ada cara yang lebih ampuh selain membuat anak lebih percaya diri atas kemampuan yang dimilikinya dan juga penampilannya, Ladies. Tak ada salahnya untuk orang tua selalu memuji dan mengapresiasi anak. Memberi kritik untuk kebaikannya boleh, tapi gunakanlah kata-kata yang halus dan bukan mengolok-oloknya. Ketika ingin memberi kritik, kamu bisa mengapresiasi usahanya terlebih dahulu, setelah itu barulah beri kritikan dengan nada yang lembut. Misalnya saja, “Usahamu sudah bagus, tapi akan lebih baik jika membaca puisinya menggunakan emosi yang lebih terasa,”. Biarkan anak menjadi dirinya sendiri tanpa harus menjadi orang lain.
4. Bagikan pengalamanmu dengannya
Jika kamu pernah punya pengalaman serupa, kamu bisa membaginya kepada anak. Beritahu kiat-kiat apa saja yang dulu kamu lakukan agar kamu tidak gugup dan tegang lagi saat akan tampil di atas panggung. Yakinkan anak, bahwa segala hal pasti akan berlalu. Begitu pula dengan penampilannya di atas panggung kali ini. Katakan juga, bahwa kegugupan hanyalah sementara, dan jika anak sudah menemukan kepercayaan dirinya di atas panggung, ia akan merasa rileks dan bisa menampilkan penampilan terbaiknya.
5. Biarkan mereka mencari kesalahan pada penampilannya sendiri
Pada saat anak berlatih, kamu bisa merekam video tentang dirinya yang sedang berlatih menggunakan beraneka ragam pose, aksi, dan intonasi yang diekspresikannya. Sebelumnya, mintalah anak untuk fokus dan seolah-olah ia sedang berada di atas panggung yang dilihat ratusan orang di depannya. Dengan begitu, anak akan mencoba memahami situasi yang sebenarnya ketika ia berada di atas panggung nanti. Lalu, setel video tersebut di laptop atau di televisi, agar anak bisa melihat penampilannya sendiri secara jelas dan detail. Jika ia merasa penampilannya kurang bagus, anak akan mengomentari penampilannya sendiri. Biarkan saja ia melakukan hal itu. Dengan begitu ia akan semakin semangat memperbaiki kesalahannya sebelum naik ke atas panggung.
Apa yang akan atau sedang dialami anak akan menjadi ingatan pertamanya di masa kecil. Sebisa mungkin, jadikanlah ingatan pertamanya itu indah, sehingga tidak membuatnya merasa trauma.