Albert Yonathan Gelar Pameran Tunggal di Tumurun Museum Surakarta

Senin, 10 Juni 2024 | 15:45:00

Bulan Maghfira

Penulis : Bulan Maghfira

Albert Yonathan Gelar Pameran Tunggal Di Tumurun Museum Surakarta

Pameran Tunggal “Transitory of Earth Joy” Karya Albert Yonathan di Museum Tumurun. (Dok. Mizuma Gallery)

Ladiestory.id - Seniman Albert Yonathan tengah menggelar pameran bertajuk “Transitory of Earth Joy” di Museum Tumurun Solo. Melalui pameran yang digelar pada 8 Juni 2024 hingga 12 Januari 2025 itu, Albert Yonathan bertujuan ingin memberikan wawasan kepada masyarakat terkait seni, terutama seni dengan media tanah seperti yang dilakukannya.

Judul ini diambil dari salah satu karya yang pernah dipamerkan, yang berfokus pada gagasan tentang transisi, transformasi, ketidakkekalan, dan materialitas tanah liat. Di pameran ini, Albert Yonathan akan menampilkan 12 karya baru yang terdiri dari 9 karya sebagai sebuah set instalasi yang terbuat dari tanah liat mentah, tanah kompos, benih, tanaman, dan bahan organik lainnya; dan 3 karya instalasi keramik (terakota).

“Tujuannya ingin mengundang publik untuk datang ke pameran tuh jangan cuma sekali, tapi coba lihat prosesnya dalam sebulan, dua bulan, karena karyanya akan berubah,” ujar Albert Yonathan dalam media tour melalui zoom meeting pada Jumat (7/6/2024).

“Nah proses bergerak dan berkembangnya itu kemudian berkaitan dengan waktu. Jadi waktu itu direkam dalam karya, itu yang saya inginkan,” sambungnya.

Pameran Tunggal “Transitory of Earth Joy” Karya Albert Yonathan di Museum Tumurun. (Dok. Mizuma Gallery)

 

Dalam karya-karya yang dipamerkan di Museum Tumurun, Albert Yonathan memilih tanah mentah dan benih tanaman sebagai materialnya. Tanah itu kemudian dicampurkan dengan kompos, kemudian dibentuk, dan ditaruh benih tanaman.

“Karena tanaman itu benda hidup, jadi dia akan selalu berkembang dan tumbuh,” ujar Albert Yonathan.

Adapun proyek ini sendiri dimulai pada tahun 2016 ketika Albert Yonathan mulai bereksperimen dengan menanam benih di dalam tanah liat mentah yang belum dibakar dengan menambahkan tanah kompos dan bahan organik lainnya. Meski tidak dalam kondisi alamiahnya, beberapa benih bertunas dan tumbuh besar sehingga mengubah bentuk obyek. 

Pameran Tunggal “Transitory of Earth Joy” Karya Albert Yonathan di Museum Tumurun. (Dok. Mizuma Gallery)

 

Ia pun terkagum dengan hasil yang tidak dapat diprediksi ini. Hal ini juga bisa menjadi cerminan dari ketegangan yang dialami banyak seniman mono-material dalam berinteraksi dengan medium mereka. Albert Yonathan ingin mengurangi keterlibatannya dan meminimalkan kendalinya atas bentuk akhir karyanya. 

Nyatanya, akan sulit untuk menentukan keadaan final karya instalasi tersebut, karena sebagian benih dan tanaman mungkin akan terus tumbuh dan terus berubah bentuk, sedangkan sebagian yang lain mungkin akan mati dan membusuk, sehingga kondisi obyek akan berubah secara bertahap selama pameran yang akan berlangsung selama enam bulan.

Sebagai informasi, “Transitory Nature of Earthly Joy” akan berlangsung dari 8 Juni 2024 hingga 12 Januari 2025 di Tumurun Museum, Surakarta, Indonesia. Tumurun Museum buka Selasa hingga Kamis, pukul 13.00 hingga 15.00 WIB, dan Jumat hingga Minggu, pukul 10.00 hingga 15.00 WIB. Untuk informasi lebih lanjut bisa didapatkan di kanal instagram @tumurummuseum atau www.tumurunmuseum.org.