Ladiestory.id - Berbeda dengan masyarakat di negara lain, mayoritas orang Rusia tidak merayakan natal setiap 25 Desember. Mereka memiliki tradisi yang sangat unik karena baru menyambut natal pada 7 Januari. Lantas, mengapa Rusia merayakan natal pada tanggal yang berbeda?
Ini hanya karena adanya perbedaan kalender. Melansir Independent, kebanyakan penduduk Rusia menganut agama Kristen Ortodoks. Mayoritas gereja di sana menggunakan kalender Julian, yang dibuat di bawah pemerintahan Julius Caesar pada 45 Sebelum Masehi. Kalender ini mengadopsi kalender Gregorian, yang diusulkan oleh Paus Latin Gregorius dari Roma pada 1582.
Pada 1923, versi revisi dari kalender Julian baru memiliki natal yang sejalan dengan kalender Gregorian. Namun, kalender ini hanya diadopsi oleh beberapa negara Kristen Ortodoks, seperti Yunani, Siprus dan Rumania.
Ada perbedaan 13 hari antara kedua kalender tersebut. Kalender Gregorian menjadi yang terlama diadopsi oleh negara-negara Barat.
Tradisi natal Orang Rusia
Perayaan natal di Rusia sempat dilarang selama era Soviet. Perayaan hari besar keagamaan lainnya juga turut dilarang. Masyarakat di Rusia baru diizinkan untuk merayakan natal lagi setelah runtuhnya Uni Soviet pada 1991.
Diketahui, orang-orang penganut Kristen Ortodoks di Rusia menikmati lebih banyak hari libur selama natal daripada negara lain mana pun di Eropa, mulai dari Hari Tahun Baru hingga hari natal Ortodoks.
Mereka memiliki tradisi unik yang masih dilakukannya hingga saat ini. Tradisi tersebut adalah makan bersama keluarga besar pada malam natal dan menyajikan 12 hidangan untuk mewakili 12 rasul. Keesokan harinya, para penganut agama menghadiri gereja dan menetap untuk makan malam natal, seperti yang dilakukan negara barat pada umumnya.
Selain Rusia, negara-negara lain yang juga merayakan natal pada Januari adalah Belarusia, Montenegro, Ukraina, Serbia, Kazakhstan, Makedonia, Ethiopia, Eritrea, Mesir, Israel, Georgia, Moldova, dan Bulgaria.