1. Travel
  2. Alasan Mengapa Kamu Butuh Liburan Di Tengah Pandemi
Travel

Alasan Mengapa Kamu Butuh Liburan Di Tengah Pandemi

Alasan Mengapa Kamu Butuh Liburan Di Tengah Pandemi

Berdasarkan penelitian di Irlandia, delapan hari adalah waktu yang paling ideal untuk kamu bersantai menikmati alam sambil melupakan rutinitas.Kalimat yang terdengar sepele tersebut sebaiknya jangan kamu remehkan. Karena banyak sekali para pekerja yang bekerja terlalu keras hingga lupa untuk liburan dan bersenang-senang. Alhasil otak semakin jenuh dan stres, yang sebetulnya kembali lagi berdampak buruk untuk pekerjaan.  Ditambah lagi gagasan tersebut juga diamini oleh para pakar.

Dampak Kurang Liburan

Sebuah penelitian dari Psychosomatic Medicine di Amerika Serikat, menyatakan bahwa setidaknya seseorang harus berlibur minimum sekali dalam setahun. Jika tidak, risiko terkena serangan jantung akan lebih tinggi.

Selain itu, depresi juga sangat mungkin menyerang mereka yang kurang liburan. Studi mengungkapkan orang yang bekerja setidaknya selama 11 jam dalam sehari berisiko menderita sejumlah episode depresi, yang beratnya tiga kali lipat dibandingkan mereka yang hanya bekerja tujuh hingga delapan jam sehari. Tentu kamu tidak ingin produktivitas menurun atau bahkan tutup usia hanya karena alasan konyol kurangnya masa bersenang-senang alias liburan bukan?

5 Alasan Mengapa Kamu Butuh Liburan

Menghilangkan Stres

Liburan tak hanya memberikan dampak positif bagi kesehatan tubuh kita. Tetapi, dengan pergi berlibur kamu bisa menghilangkan stres dari segala rutinitas yang ada. Berbagai studi menunjukkan bahwa pergi berlibur merupakan cara ampuh untuk menghilangkan stres.

Mengutip jurnal Psychology & Health yang diterbitkan Agustus 2019 lalu, mengungkap bahwa liburan juga membawa manfaat untuk tubuh karena menurunkan tingkat stres. Bahkan, menurunkan denyut jantung di minggu-minggu saat merencanakan liburan.

Meningkatkan Perhatian

Selain menurunkan tingkat stres, traveling juga bisa meningkatkan perhatian atau kesadaran.  Profesor Psikologi dan Psikiater Universitas Wisconsin, Richard Davidson, ketika liburan tubuh akan menjadi lebih rileks di pagi hari karena terbebas dari segala rutinitas yang ada.

Follow our
media updates!

Meningkatkan Kesehatan Jantung

Beberapa studi menyatakan bahwa traveling memberikan manfaat untuk kesehatan. Salah satunya adalah kesehatan jantung.  Dalam jurnal American Journal of Epidemiology yang diterbitkan pada tahun 1992 manyatakan bahwa wanita yang liburan kurang dari satu kali selama enam tahun mungkin memiliki potensi mengalami serangan jantung lebih besar.

Meningkatkan Mood

Selanjutnya, pergi berlibur atau traveling ternyata bisa membuat mood seseorang lebih baik. Beberapa tahun yang lalu, para peneliti dari Swedia melakukan penelitian terhadap orang-orang yang mengonsumsi antidepresan untuk menghilangkan stres.

Mereka menemukan fakta menarik bahwa saat liburan, mereka mengonsumsi obat antidepresan lebih sedikit dari biasanya. Apalagi, saat di waktu liburan misalnya di bulan Juli yang menjadi liburnya orang-orang Swedia. Dampaknya justru jauh lebih besar.

Menambah Kreativitas

Terakhir, traveling ternyata bisa membuatmu lebih kreatif akan suatu hal. Menurut Penulis Buku Overwhelmed: Work, Love and Play When No One Has the Time, Brigid Schulte, mengatakan traveling bisa menumbuhkan banyak ide-ide kreatif.  Ketika traveling kamu akan menemukan sesuatu yang baru, sehingga ide-ide itu bisa saja muncul kapan saja. Bahkan, saat pergi berlibur.

Satu lagi yang paling penting sebelum melakukan aktivitas liburan adalah memastikan tubuh dalam kondisi sehat tetap harus mematuhi protokol kesehatan selama berlibur. Wajib pakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan.

Sumber Foto Utama: istockphoto.com

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel