Ladiestory.id - Siapa yang tidak kenal dengan film legendaris "Home Alone"? Franchise ini kerap mewarnai liburan natal anak-anak hampir setiap tahunnya.
Di samping ceritanya yang menghibur, aktor yang membintangi film tersebut, Joe Pesci, rupanya mendapat luka fisik saat syuting "Home Alone 2: Lost in New York". Joe Pesci berperan sebagai pencuri yang melawan bocah laki-laki berusia delapan tahun bernama Kevin McCallister.
"Tapi film 'Home Alone' adalah jenis komedi yang lebih bersifat fisik, oleh karena itu, sedikit lebih menuntut," ungkap Joe Pesci dalam sebuah wawancara dengan People untuk merayakan ulang tahun ke 30 "Home Alone 2: Lost in New York".
Dalam film itu, Joe Pesci dituntut untuk melakoni berbagai adegan berbahaya. Salah satunya adalah membakar topi yang sedang dikenakan. Akibatnya, Joe tak hanya mengalami memar, tetapi juga menderita luka bakar serius.
"Selain benjolan, memar, dan rasa sakit umum yang mungkin Anda kaitkan dengan jenis humor fisik tertentu, saya mengalami luka bakar serius di bagian atas kepala saya selama adegan di mana topi Harry dibakar," ungkap Pesci.
"Saya cukup beruntung memiliki stuntmen profesional yang melakukan aksi yang sangat berat," sambungnya.
Untuk memperkuat chemistry dengan lawan mainnya, Joe Pesci bahkan membatasi interaksi dengan pemeran Kevin McCallister, yaitu Macaulay Culkin. Dia sengaja tak bersikap ramah guna membuat hubungan permusuhan mereka terlihat semakin nyata.
“Saya ingat Macaulay sebagai anak yang sangat manis dan, bahkan di usianya, sangat profesional. Saya sengaja membatasi interaksi saya dengannya untuk menjaga dinamika antara karakternya, Kevin, dan karakter saya Harry. (Saya tidak) ingin terlihat di layar bahwa kami ramah. Saya ingin menjaga integritas hubungan permusuhan," kata Joe Pesci lagi.
Sayangnya, aktor senior ini hanya muncul dalam dua franchise "Home Alone". Menurut Joe Pesci, dia menolak untuk membintangi musim ketiga karena sulit mengikuti kesuksesan film sebelumnya.
“Meskipun Anda tidak pernah mengatakan tidak pernah, saya pikir akan sulit untuk meniru tidak hanya kesuksesan tetapi juga kepolosan keseluruhan dari aslinya,” ujarnya.