Ladiestory.id - Diantara gemuruh gempa bumi besar yang mengguncang Lombok 2018 silam, Pondok Pesantren Babussalam di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), nyaris rata dengan tanah saat itu. Kini, tujuh tahun kemudian, bangunan itu tidak hanya berdiri kembali, tetapi juga diisi oleh tawa lebih dari 500 santri yang bersemangat menyambut ruang kelas serbaguna baru, sumbangan jangka panjang dari Aice Group, merek es krim kebanggaan Indonesia.
Pada 11 Maret 2025, peresmian ruang kelas serbaguna ini dilaksanakan bersamaan dengan acara buka puasa bersama 500 santri. Acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan daerah Lombok Utara, yakni Bapak Ramdan selaku Kepala Desa Segara Katon, Bapak Saharman selaku Ketua BPD, Bapak Hadiantara sebagai perwakilan Kapolsek Gangga, dan Bapak Agung sebagai perwakilan Danramil Gangga.
Selain itu, acara ini juga menjadi momen peluncuran produk terbaru, Mooochii Mochi Es Krim Mango. Varian mochi terbaru ini hadir dengan kulit yang kenyal dan lembut, dipadukan dengan es krim mangga yang segar dan manis serta potongan nata de coco di setiap gigitan, memberikan sensasi dan pengalaman unik saat menikmatinya.
Langkah konkret memperbaiki sekolah sekaligus minat belajar para santri ini, adalah bagian upaya besar Aice dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik bagi para siswa sekolah. Sebagai merek es krim yang lahir dan berkembang di Indonesia, Aice selalu berusaha menjadi bagian dari identitas dan tanda pengenal Indonesia di mata dunia serta berkomitmen memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
VP Brand Management Center Aice Group, Jason, menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen Aice dalam memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dukungan Aice tidak hanya terbatas pada produk berkualitas, tetapi juga meluas ke berbagai aspek sosial, termasuk pendidikan, kesehatan, dan olahraga.
"Melihat anak-anak semakin giat belajar dan penuh semangat dalam meraih masa depan adalah kebahagiaan tersendiri bagi kami di Aice. Kami percaya bahwa setiap anak memiliki potensi besar untuk menjadi generasi penerus bangsa yang hebat, dan kami senang bisa memberikan dukungan nyata bagi mereka melalui program ini," jelas Jason.
"Kami juga ingin menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para guru, pahlawan tanpa tanda jasa yang dengan penuh dedikasi membimbing dan mendidik anak-anak. Kami berharap ruang kelas serbaguna ini bisa menjadi tempat yang nyaman dan inspiratif bagi mereka untuk terus berkarya dan mengabdikan diri dalam dunia pendidikan,” tambah Jason.
Gempa berkekuatan 7,0 SR pada Juli 2018 memang meninggalkan duka mendalam. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, 85% infrastruktur pendidikan di Lombok Utara rusak berat, termasuk Pondok Pesantren (Ponpes) Babussalam. Proses belajar mengajar terpaksa dilakukan di tenda darurat selama lebih dari setahun.
Salah satu wujud kepedulian Aice terhadap masyarakat tercermin melalui program CSR, termasuk saat gempa melanda Lombok pada tahun 2018. Sebagai upaya mendukung pemulihan, Aice menghadirkan program CSR #
"Aice datang tepat ketika kami butuh kekuatan menjaga harapan. Para santri melihat dukungan Aice bukan hanya membuat bantuan konkret dalam proses belajar. Yang lebih penting santri-santriwati melihat cita-cita mereka mendapat dukungan dari banyak pihak. Aice tidak hanya membangun fisik, tetapi juga moral santri," jelas Ustadz Mujahidin, M.Pd, pimpinan Ponpes tersebut.
Kontribusi Aice untuk Lombok: Dari Pemulihan Pasca-Gempa hingga Peningkatan Fasilitas Pendidikan

Sumbangan Aice ke Pondok Pesantren Babussalam, bukanlah yang pertama ke Lombok pada pasca bencana. Setelah 2018, Aice konsisten dan aktif mendukung pemulihan daerah ini melalui berbagai bentuk bantuan, mulai pembangunan fasilitas infrastruktur hingga perbaikan distribusi logistik bagi masyarakat terdampak.
Di Ponpes Babussalam, beberapa dukungan yang diberikan Aice dijalankan sejak 2018 hingga tahun ini meliputi aspek:
-Pembangunan kembali ruang kelas darurat pasca gempa, sebagai upaya memastikan anak-anak tetap dapat belajar dalam kondisi yang layak (2018).
-Program 'Senyum Lombok, Senyum Indonesia' Trauma healing untuk berbagi semangat positif dan pendampingan bagi anak anak pasca bencana alam (2019).
-Penyediaan fasilitas pendidikan seperti tas sekolah, alat tulis, dan sembako bagi santri (2022).
-Pembangunan lapangan serbaguna untuk mendukung kegiatan olahraga dan gaya hidup sehat di pesantren (2023).
-Pembangunan Ruang Kelas Serbaguna untuk meningkatkan kualitas belajar-mengajar dan kegiatan ekstrakurikuler (2025).
Ruang Kelas Serbaguna: Jawaban atas Keterbatasan yang Bertahun-tahun
Ruang kelas baru yang dibangun oleh Aice di Ponpes Babussalam hadir sebagai solusi atas masalah krusial yang telah lama mengganggu proses pembelajaran di sana: kepadatan ruang kelas. Pada tahun 2018, sekolah ini hanya memiliki sekitar 150 siswa, namun kini jumlah tersebut melonjak lebih dari 500 santri. Peningkatan jumlah siswa yang pesat ini menghadirkan tantangan besar, terutama terkait keterbatasan ruang kelas yang tersedia.
Akibatnya, banyak santri terpaksa belajar di ruang terbuka seperti gazebo atau berugak, yang tidak memadai untuk mendukung proses pembelajaran secara optimal. Bahkan, ketika hujan turun, area tersebut menjadi basah, memaksa mereka menghentikan pelajaran dan menghambat kenyamanan serta kelancaran belajar.
Dengan hadirnya ruang kelas baru yang dibangun oleh Aice, diharapkan para santri dapat kembali belajar dengan lebih nyaman dan maksimal. Langkah ini menjadi sebuah upaya nyata untuk menjawab kebutuhan mendesak akan ruang belajar yang layak.
"Kami berharap anak-anak santri dapat belajar dengan lebih fokus dan berkegiatan dengan lebih nyaman di ruang serbaguna ini," papar Feni Wulandari, salah seorang guru Ponpes Babussalam.
Pihak Ponpes mengungkapkan terima kasih atas dukungan Aice sejak 2018 hingga saat ini. “Kami sangat menghargai perhatian dan kontribusi Aice yang telah mendampingi kami dalam berbagai tahap, mulai dari pemulihan pasca-gempa hingga pembangunan fasilitas pendidikan yang mendukung kemajuan pesantren kami. Dukungan ini sangat berarti bagi kami, dan kami berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut untuk kesejahteraan dan perkembangan para santri di masa depan,” ujar Ustadz Mujahidin.
Luncurkan Mooochii Mochi Es Krim Mango saat CSR: Perpaduan Unik kenyalnya Mochi dan Kesegaran Mangga Tropis

Dalam acara ini, Aice juga memperkenalkan inovasi terbarunya: Mooochii Mochi Es Krim Mango—varian es krim mochi dengan rasa mangga yang segar, dilengkapi dengan potongan nata de coco di dalamnya. Kombinasi kulit mochi yang kenyal dan lembut dengan es krim mangga yang manis dan menyegarkan, serta potongan nata de coco di setiap gigitan, menghadirkan sensasi unik dan pengalaman menikmati es krim yang lebih istimewa.
"Melalui Mooochii Mochi es krim Mango, kami ingin menghadirkan pengalaman baru dalam menikmati es krim mochi dengan rasa mangga yang segar, dipadukan dengan potongan nata de coco yang menambah sensasi unik di setiap gigitan. Mochi Es krim mango ini juga kami hadirkan sebagai pilihan takjil yang unik dan menyegarkan selama Ramadan, memberikan sentuhan manis yang berbeda bagi momen berbuka. Sebagai bagian dari inovasi kami, Mooochii Mochi es krim Mango tidak hanya menawarkan rasa yang lezat, tetapi juga kualitas premium yang selalu menjadi standar Aice," ungkap Jason.
Dengan berbagai inovasi produk serta inisiatif sosial yang berkelanjutan, Jason yakin bahwa Aice dapat berperan lebih dari sekadar merek es krim. "Kami ingin terus menemani perjalanan anak bangsa menuju masa depan yang lebih baik," tutupnya.