Ladiestory.id - Agnez Olivia x Dope Lab menghadirkan koleksi “Metakultur” pada fashion show hari ketiga, Sabtu (18/11/2023) pada gelaran SPOTLIGHT Indonesia 2023. Koleksi “Metakultur” mengajak para penikmat fashion untuk memahami kekayaan budaya melalui medium fashion interaktif yang memukau.
Koleksi ini menyoroti kekayaan budaya dari Suku Sasak Sade Lombok dan menyajikan nilai-nilai keindahan yang dimiliki Suku Sasak di desa Sade. Konsep yang dibawa untuk koleksi adalah imajinasi futuristis dengan mengangkat konten kelokalan bangsa.
Di balik setiap potongan busana, terdapat kisah dan nilai-nilai luar biasa dari Suku Sasak Sade Lombok yang dipersembahkan dalam koleksi ini. Memadukan elemen-elemen tradisional seperti kain tenun Sasak Sade dan Ilustrasi motif yang menggambarkan budaya Sade, dihidupkan melalui penggunaan wearable technology seperti Augmented Reality.
Para penikmat fashion yang melihatnya dapat menikmati pengalaman interaktif saat melakukan scan motif gambar pada busana dan menikmati teknologi Augmented Reality yang ditampilkan yang memanjakan indera.
Selain itu pengguna yang mengakses teknologi AR ini dapat membagikannya melalui sosial media mereka, sehingga akan meningkatkan ‘awareness’ dan tentunya membantu mempromosikan berbagai budaya dari suku Sasak Sade.
Adanya penggunaan teknologi wearable ini menampilkan harmoni yang menyeluruh dengan mengangkat kearifan lokal suku Sasak Sade.
Dari pencahayaan LED yang mempesona hingga integrasi mikrokontrole Arduino, koleksi ini bukan sekadar pameran estetika visual, melainkan representasi identitas lokal suku Sasak Sade dalam bentuk fashion kontemporer.
Di setiap busana, tersemat nilai-nilai yang kaya dan perpaduan harmonis antara tradisi dan inovasi teknologi Adanya implementasi teknologi seperti Electronic Fashion dan Augmented Reality tidak sekadar sebagai ornamen futuristik.
Dalam koleksi “Multikultur”, teknologi ini menjadi pendorong pengalaman sensori yang mendalam, memperkaya relasi pengguna dengan produknya secar visual, sensorik, dan kognitif. Pengalaman ini bukan sekadar tentang melihat atau merasakan, melainkan tentang perubahan paradigma dalam interaksi manusia dengan busana.