Fakta Hand Sanitizer. Seperti yang kamu tahu dan diimbau terus menerus oleh pemerintah, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan ahli kesehatan bahwa salah satu cara pencegahan COVID-19 adalah menjaga kebersihan personal. Termasuk, mencuci tangan sesering mungkin, terutama sebelum makan/masak, setelah bersin dan batuk, dan setelah menggunakan toilet. Dan tentang hal ini, para ahli percaya bahwa mencuci tangan dengan air dan sabun masih menjadi cara terbaik untuk mengurangi jumlah tipe kuman dan bahan kimia yang menempel di tangan. Namun, ketika air dan sabun sulit didapat, cara membersihkan tangan yang dianjurkan adalah dengan menggunakan hand sanitizer. Sebenarnya bahan apa yang terdapat di dalam hand sanitizer yang bisa membantu membersihkan tangan? Berikut beberapa fakta hand sanitizer yang harus kamu tahu.
1. Hand Sanitizer Mengandung Alcohol
Menurut panduan 2019 FDA (Food Drug Administration), sebuah produk yang dipasarkan dengan sebutan hand sanitizer adalah produk yang mengandung ethyl alcohol (juga disebut ethanol), isopropyl alcohol (isopropanol) atau benzalkonium chloride sebagai bahan aktif.
Jadi, bahan utama hand sanitizer adalah alkohol. Menurut ilmu kimia, alkohol adalah molekul organik yang terbuat dari karbon, oksigen dan hidrogen. Ethanol sendiri adalah bahan kimia yang terdapat di dalam minuman beralkohol. Ethyl alcohol aman jika digunakan secara langsung, tapi bisa menyebabkan keracunan alkohol jika ditelan lebih dari beberapa suap. Itulah sebabnya, pastikan menyimpannya jauh dari jangkauan anak kecil dan mengawasi anak ketika mereka sedang memakainya.
Sementara propanol and isopropanol (isopropyl alcohol) adalah dua jenis alkohol yang biasa kita temukan di disinfektan karena mudah larut, sama seperti ethanol.
Alkohol sendiri efektif membunuh beberapa tipe mikroba berbeda, termasuk virus dan bakteri, karena bahan ini membuka dan menonaktifkan protein mikroba tersebut.
2. Hand Sanitizer Tidak Mengeliminasi Semua Jenis Kuman
Menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention) Amerika Serikat, hand sanitizer dengan bahan dasar alkohol bisa mengurangi jumlah mikroba di tangan pada situasi tertentu, tapi tidak mengeliminasi semua jenis kuman. Contoh kuman yang dimaksudkan adalah norovirus, Cryptosporidium, dan Clostridium difficile.
Alasannya: "Meski hand sanitizer berbahan dasar alkohol bisa menonaktifkan banyak jenis mikroba dengan efektif ketika digunakan dengan benar, akan tetapi jumlah yang digunakan tidak cukup banyak atau terlanjur terhapus sebelum mengering." Itulah sebabnya, sabun dan air masih lebih efektif melucuti beberapa jenis kuman.
Fakta lain Hand sanitizer juga tidak bisa melepaskan bahan-bahan kimia berbahaya seperti pestisida dan logam keras, serta tidak maksimal jika digunakan untuk membersihkan tangan yang terlalu kotor atau berminyak.
3. Alkohol pada Hand Sanitizer Aman dan Tidak Beracun bagi Kulit
Menurut Hazardous Substances Database, alkohol pada hand sanitizer tergolong aman digunakan sebagai antiseptik dan pada umumnya tidak beracun untuk kulit. Meski memang jika digunakan berulang-ulang bisa menyebabkan kulit kering atau iritasi sedang.
4. Hand Sanitizer dengan Kandungan Alkohol Lebih dari 60% Lebih Efektif
Mengutip CDC, banyak penelitian yang menemukan bahwa sanitizer dengan konsentrasi antara 60-95% lebih efektif membunuh kuman dibandingkan dengan produk dengan kandungan alkohol lebih rendah atau tidak ada sama sekali. Menurut lembaga ini, hand sanitizer tanpa kandungan alkohol antara 60-95% bisa tidak ampuh untuk membunuh banyak tipe kuman dan hanya mengurangi pertumbuhan kuman.
Bagaimana dengan produk yang mengandung 100% alkohol? Ahli biologi, Jeffrey Gardner, menuliskan di The Conversation bahwa menggunakan alkohol 100% bisa membuat kulit kering dan teriritasi dengan cepat. "Inilah sebabnya sebagian besar hand sanitizer mengandung emolien, yakni campuran yang membantu melembutkan dan melembapkan kulitmu," tulisnya.
6. Aplikasikan Hand Sanitizer dengan Benar agar Hasil Maksimal
Ketika menggunakan hand sanitizer, aplikasikan pada satu telapak tangan dan gosok cairan pada semua permukaan tangan sampai tangan kering. Untuk lebih jelas, selalu baca petunjuk pemakaian yang terdapat pada kemasan produk.
7. Hand Sanitizer Efektif untuk Digunakan Selama Beberapa Tahun
Dengan syarat, disimpan dengan benar. Selain itu, pada kemasan hand sanitizer biasanya juga terdapat tanggal kedaluwarsa.
"Satu hal yang perlu diingat bahwa alkohol mudah menguap, yang artinya seiring berjalannya waktu alkohol akan menguap pelan-pelan dan sanitizer kehilangan kemampuannya untuk membunuh virus dan bakteri secara efektif," jelas Gardner. Untuk menjaga ketahanan dan keefektifannya, pastikan untuk selalu menutup botol hand sanitizer dengan benar dan simpan di tempat dengan suhu ruangan.
8. Bagaimana dengan Membuat Hand Sanitizer Sendiri?
Gardner tidak menyarankan untuk membuat hand sanitizer sendiri. "Kamu mungkin melihat panduan pembuatan sendiri secara daring, termasuk menggunakan vodka. Akan tetapi, vodka biasanya hanya 80 pruf, artinya hanya mengandung 40% alkohol. Jumlah tersebut tidak cukup tinggi untuk membunuh mikroba." Gardner juga tidak menyarankan membuat hand sanitizer dengan menggunakan alkohol yang ada di kamar mandi.
Seorang ahli kesehatan lain juga menyuarakan hal yang sama. Profesor Robert Dingwall, ahli kesehatan dari Nottingham Trent University, menyatakan bahwa panduan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang cara membuat hand sanitizer secara lokal ditujukan untuk komunitas yang kesulitan menemukan opsi kebersihan lain di tengah penyebaran COVID-19.
Intinya, "jika kamu sudah berada di dekat wastafel, pilihan terbaik adalah mencuci tangan dengan sabun dan air panas," anjur Gardner.
Itu fakta hand sanitizer yang perlu kamu tahu, Ladies. Semoga berguna dan mari terus mencuci tangan dengan benar dan teratur, ya!
Sumber foto: Shutterstock.com