Keracunan merupakan sebuah kondisi yang disebabkan oleh menelan, mencium, menyentuh, atau menyuntikkan zat yang berbahaya bagi tubuh. Keracunan sangatlah berbahaya dan dapat berdampak fatal. Tak hanya dari racun, obat-obatan dosis tinggi, produk kimia, dan makanan atau minuman juga bisa menyebabkan keracunan.
Apakah keracunan merupakan kondisi yang parah? Ya, bisa saja keracunan berada dalam kondisi yang parah, maka sangat memerlukan penanganan medis darurat. Namun, pertolongan pertama pada saat keracunan dapat membantu mencegah risiko berbahaya racun itu sendiri. Lalu bagaimana pertolongan pertama pada saat keracunan?
7 Pertolongan Pertama pada Saat Keracunan
1. Minum Air Putih
Saat keracunan, reaksi pada setiap tubuh manusia akan berbeda-beda, ada yang diare maupun muntah. Maka pertolongann pertama pada saat keracunan adalah dengan minum air putih banyak untuk mencegah dehidrasi sekaligus membuang racun dalam tubuh.
Anda juga bisa mengganti air putih dengan oralit atau campuran air putih dengan campuran gula sebanyak dua sendok teh dan garam setengah sendok teh. Dengan meminum air putih yang banyak dapat membantu mengembalikan cairan tubuh.
2. Minum Air Kelapa
Selanjutnya, pertolongan pertama pada saat keracunan adalah meminum air kelapa. Mungkin hal ini adalah tindakan yang sering dilakukan orang saat mengalami keracunan. Soalnya, air putih saja dirasa tidak cukup untuk membantu mengembalikan elektrolit yang hilang saat diare ataupun muntah.
Air kelapa mampu membantu proses detoksifikasi membuang racun dalam saluran pencernaan akibat keracunan makanan ataupun minuman. Hal ini disebabkan air kelapa yang memiliki kandungan elektrolit lebih banyak dibanding air putih biasa. Selain itu, rasa manis dari air kelapa dapat membantu mengurangi rasa mual dan membantu meningkatkan energi pada tubuh yang lemas.
3. Minum Susu
Selain air putih dan air kelapa, minum susu juga dapat menjadi pertolongan pertama pada saat keracunan. Sebab dengan meminum susu, nantinya akan merangsang orang yang keracunan untuk muntah. Sehingga racun-racun yang berada dalam tubuh dapat dikeluarkan. Selain itu, susu juga dapat mengikat racun yang ada dalam saluran pencernaan.
Anda dilarang minum susu apabila keracunan tersebut sudah sampai mengalami diare.
4. Mengonsumsi Tablet Karbon Aktif
Tablet karbon aktif dapat di beli pada apotik terdekat. Sebab tablet ini merupakan salah satu pertolongan pertama pada saat keracunan berdasarkan anjuran dokter. Anda bisa meminum tablet karbon aktif dengan air putih untuk mengikat racun dalam saluran pencernaan.
5. Membatasi Apa yang Dikonsumsi
Ketika seseorang mengalami keracunan, pertolongan pertama pada saat keracunan adalah membatas apa yang dikonsumsi baik makanan ataupun minuman. Coba ingat-ingat apa yang Anda konsumsi hingga menyebabkan keracunan.
Sementara itu, Anda harus memilih makanan yang ringan dan rendah serat agar mudah dicerna. Seperti bubur, pisang, biscuit, kentang, roti putih. Sebaliknya, Anda harus menghindari makanan yang berlemak, digorek, berbumbu dan memiliki kadar gula yang tinggi.
Saat keracunan Anda juga harus menghindari mengonsumsi kafein yang dapat mengiritasi saluran pencernaan. Namun teh tanpa kafein dengan herbal yang menenangkan, seperti chamomile, peppermint, dan dandelion dapat menenangkan perut yang sedang bermasalah.
6. Buang Air Kecil Secara Berkala
Jika Anda mengalami keracunan, maka intensitas buang air kecil harus lebih tinggi yang artinya harus sering-sering pipis. Jika mengalami dehidrasi maka urin akan cenderung berwarna gelap, padahal warna urin normal adalah jernih.
7. Muntah Posisi Duduk
Seseorang yang mengalami keracunan yang menimbulkan reaksi muntah, lebih baik posisikan tubuh duduk tegak. Hal ini dilakukan agar muntahan tersebut tidak masuk ke dalam saluran pernapasan dan membuat pasien sulit bernapas.
Inilah 7 pertolongan pertama pada saat keracunan yang bisa langsung dilakukan. Namun jika kondisi tidak mengalami perubahan yang kunjung membaik, pasien harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis.
Selain itu, meski tanda-tanda keracunan sudah mereda, tetaplah gunakan waktu untuk beristirahat dan jangan melakukan banyak aktivitas. Setelah kejadian tersebut, diharapkan lebih bisa menjaga kebersihan dan memperhatikan apa yang dikonsumsi.
