1. Travel
  2. 7 Kuliner Lezat Khas Labuan Bajo, yang Jadi Lokasi KTT ASEAN 2023
Travel

7 Kuliner Lezat Khas Labuan Bajo, yang Jadi Lokasi KTT ASEAN 2023

7 Kuliner Lezat Khas Labuan Bajo, yang Jadi Lokasi KTT ASEAN 2023

Kompyang. (Special)

Ladiestory.id - Labuan Bajo dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023. Gelaran acara ini dilaksanakan mulai 9-11 Mei 2023. Dipilihnya Labuan Bajo sebagai tempat penyelenggaraan karena sekaligus untuk mempromosikan destinasi wisata yang ciamik di kawasan ini.

Selain itu, agar wisatawan domestik maupun mancanegara dapat mengetahui bahwa selain Bali terdapat Labuan Bajo yang punya destinasi wisata alam yang memukau sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan ini. 

Selain destinasi wisata alam yang ciamik, Labuan Bajo juga punya beragam kuliner khas yang lezat dan menggugah selera. Ladiestory.id telah merangkum tujuh makanan khas Labuan Bajo yang lezat dan wajib kamu coba. 

Ikan Kuah Asam

Ikan kuah asam. (Special)

 

Kuliner khas pertama yang wajib kamu cicipi saat berkunjung ke Labuan Bajo adalah ikan kuah asam. Kuliner ini terbuat dari ikan kerapu ataupun ikan kakap yang dibumbui dengan kuah bening asam. Kuah bening ini menggunakan belimbing wuluh sehingga menghasilkan rasa yang asam namun terasa segar. Makanan ini terasa lezat dan spesial karena menggunakan bahan baku ikan segar yang baru ditangkap oleh para nelayan. 

Rumpu Rampe

Rumpu rampe. (Special)

 

Selain pandai mengolah ikan laut, masyarakat Labuan Bajo juga mahir dalam mengolah sayuran sehingga dapat menghasilkan makanan yang lezat. Salah satunya adalah rumpu rampe. Makanan ini terbuat dari daun pepaya dan bunganya yang dimasak dengan cara ditumis. Rasanya sangat lezat karena menggunakan rempah-rempah khas Labuan Bajo. Menyantap rumpu rampe dengan nasi hangat memberikan sensasi kenikmatan tersendiri dan dapat meningkatkan nafsu makan. 

Kolo

Kolo. (Special)

 

Rekomendasi kuliner khas Labuan Bajo selanjutnya adalah kolo. Kolo merupakan nasi bakar khas Labuan Bajo. Meskipun makanan ini bisa kamu temukan dengan mudah di wilayah lain, namun nasi bakar khas Labuan Bajo punya cita rasa yang khas. Pasalnya, isian nasi bakar menggunakan bahan dasar ikan yang dimasak dengan bumbu dan rempah-rempah khas Labuan Bajo. Selain itu, harga makanan ini juga sangat terjangkau sehingga kamu wajib mencobanya dan dijamin kamu akan ketagihan. 

Jagung Bose

Jagung Bose. (Special)

 

Jagung bose menjadi pilihan kuliner selanjutnya yang wajib kamu coba saat berkunjung ke Labuan Bajo. Kuliner ini menggunakan bahan dasar jagung putih yang ditumbuk kasar dan dimasak dengan kacang merah. Sekilas jagung bose hampir mirip dengan nasi jagung, namun dengan cita rasa khas kuliner Labuan Bajo. Penyajian jagung bose juga berbeda yaitu dengan disiram kuah kental bersantan. 

Jagung Catemak

Jagung Catemak. (Special)

 

Sama halnya dengan jagung bose, kuliner jagung catemak juga menggunakan bahan dasar jagung dalam proses pembuatannya. Hanya saja proses pembuatannya sedikit berbeda, karena jagung catemak diolah bersama dengan labu lilin dan kacang hijau. Selain itu, jagung yang digunakan adalah jagung kuning. Kuliner ini memiliki rasa yang asin sehingga sangat cocok dimakan bersama dengan nasi hangat ataupun dengan ikan kuah asam. 

Kompyang

Kompyang. (Special)

 

Selain makanan berat, kamu juga wajib mencicipi camilan khas Labuan Bajo. Salah satunya adalah kompyang. Camilan ini merupakan jenis roti yang terbuat dari tepung terigu dan memiliki tekstur yang kering. Kompyang khas Labuan Bajo juga identik dengan taburan wijen diatasnya. Roti ini juga cocok kamu jadikan oleh-oleh khas Labuan Bajo, lho. 

Rebok

Rebok. (Special)

 

Rekomendasi kuliner lezat khas Labuan Bajo yang terakhir adalah rebok. Sekilas rebok mirip dengan sagon. Pasalnya, camilan ini juga terbuat dari parutan kelapa yang disangrai dengan tepung terigu. Hanya saja rebok memiliki tekstur yang tidak terlalu padat sehingga berbeda dengan sagon. Umumnya camilan ini akan dihidangkan oleh masyarakat Labuan Bajo ketika menyambut tamu.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel