Ladiestory.id - Keberlanjutan adalah hal yang sering digunakan akhir-akhir ini, yang tentu saja juga merupakan hal yang baik. Industri kecantikan dan makanan telah melakukan upaya yang kuat untuk menciptakan produk yang bersih, dan banyak perusahaan fashion yang mengikuti.
Banyak brand yang lebih sadar tentang pentingnya produk berkelanjutan dan ramah lingkungan. Kalau tahun depan kamu ingin mencari pakaian yang ramah lingkungan, coba cek lemari pakaianmu.
Luangkan waktu sejenak untuk menilai kebiasaan belanjamu. Apakah kamu orang yang senang membeli pakaian padahal banyak pakaian di lemarimu? Cari tahu mengapa kamu menjadi pemboros dengan pakaian-pakaianmu karena itu tidak akan membantumu mempertahankan pakaian yang ramah lingkungan.
Aaron Hoey, CEO Amour Vert, merek pakaian berkelanjutan yang benar-benar sukses; menggunakan serat organic dan pewarna yang tidak beracun, dan menanam pohon untuk setiap kaus yang terjual (saat ini sudah tertanam 280.000) membagikan beberapa tips untuk membuat lemari pakaianmu jadi ramah lingkungan, coba cari tahu yuk!
1. Lakukan pembersihan besar-besaran
Hoey menyarankan bahwa langkah pertama untuk mendapatkan lemari pakaian yang ramah lingkungan adalah dengan memastikan kamu menyingkirkan pakaian yang tidak digunakan dengan cara tepat, artinya harus disumbangkan bukan dibuang.
Pertama, kemasi pakaian yang tidak kamu gunakan lagi, lihat mengapa kamu tidak pernah mengenakan pakaian itu, apakah using, tidak cocok, atau tidak dipakai lagi.
Kemudian, cari tempat yang sedang melakukan penyumbangan pakaian bekas. Datangi tempat tersebut, atau kamu bisa mengirimnya saja kalau jadwalmu padat. Ingat, jangan sumbangkan bajumu kalau memang sudah tidak layak pakai.
2. Sederhanakan gaya berpakaianmu
Pikirkan barang-barang yang kamu kenakan dan fokuskan kembali dengan tren di sekitarmu. Jika pakaianmu terlalu banyak warna denim gelap, blus sutra, dan blazer, maka berhentilah membeli rok atau atasan cerah hanya demi menjadikan pilihan.
Menetapkan dan menyederhanakan gayamu akan mencegah hal-hal yang tidak perlu memasuki lemarimu.
3. Kualitas itu terpenting dalam memilih pakaian
Hoey mengatakan bahwa penting untuk membeli produk berkualitas tinggi dan tahan lama. “Jika kamu hanya bisa mengenakan sesuatu beberapa kali sebelum rusak, kemungkinan besar pakaianmu akan berakhir di tempat pembuangan sampah,” jelasnya. Cobalah dengan berinvestasi pada pakaian yang kamu kenakan sepanjang tahun, seperti jeans, flannel, atau gaun berpotongan klasik.
4. Pikirkan tentang bagaimana kamu mendefinisikan “ramah lingkungan”
Istilah ini mencakup banyak ide, dari keberlanjutan hingga bebas dari kulit binatang. Hoey mengatakan, “Penelitian apa yang dilakukan perusahaan untuk menganggap diri mereka ‘berkelanjutan’ atau ‘ramah lingkungan’. Transparansi adalah kuncinya!” Coba cari tahu apa yang dimaksud dengan ramah lingkungan dan mengapa kamu perlu melakukan hal tersebut?
5. Tambahkan beberapa gaya kuno agar tetap keren di lemari
Menjadi professional dengan dengan tampilan yang vintage atau pakaian-pakaian lama yang kamu temukan di thrifting shop, atau situs yang menjual pakaian bekas yang masih layak pakai.
Mendaur ulang barang-barang lama dengan cara mengenakan pakaian bekas akan mengurangi jejak karbon dan limbah yang kita tambahkan ke lingkungan.
6. Pikirkan cara-cara kecil untuk memperbarui tampilanmu
Hal-hal kecil bisa berdampak besar. Mungkin menambahkan belt pada gaun hitam lamamu akan memberikan penampilan baru, mengenakan tali model lain juga akan membuat tasmu terlihat baru.
Salt adalah perusahaan yang berkelanjutan yang membuat tali tas yang cerah dapat kamu tukarkan dengan milikmu. Jadi, kamu harus sering-sering mencari tahu nih tempat mana saja yang menyediakan penukaran pakaian untuk mengurangi limbah pakaian yang lebih parah lagi.
Ingatlah bahwa setiap tindakan ramah lingkungan dalam bentuk apa pun akan membantu bumi kita ini, jadi yuk mulai menyortir pakaianmu!
