1. Lifestyle
  2. 6 Jenis Asam yang Membuat Masakan Makin Segar dan Nikmat
Lifestyle

6 Jenis Asam yang Membuat Masakan Makin Segar dan Nikmat

6 Jenis Asam yang Membuat Masakan Makin Segar dan Nikmat

Ilustrasi Asam Kranji. (special)

Ladiestory.id - Asam merupakan salah satu jenis buah yang memiliki banyak manfaat. Dikenal dengan rasanya yang segar, asam sering digunakan sebagai obat tradisional, permen, selai,  bumbu, dan bahan pelengkap masakan.

Sebagai buah yang kaya akan vitamin C, asam terdiri dari beberapa jenis. Meski memiliki rasa yang hampir sama, namun setiap jenis asam memiliki bentuk dan manfaat yang berbeda. Berikut 6 jenis asam yang sering digunakan untuk membuat makanan menjadi segar dan nikmat.

Asam Kandis

Ilustrasi Asam Kandis. (Special)

 

Bernama latin Garcinia xanthochymus, asam kandis merupakan buah yang berasal dari India. Jenis asam yang satu ini memiliki pohon yang selalu hijau bahkan di musim kemarau. Asam kandis memiliki bentuk yang cenderung bulat meruncing, dengan diameter sekitar 10 cm. 

Biasanya buah dari asam kandis berwarna kuning pekat atau jingga pucat. Asam kandis banyak dibudidayakan di Pulau Sumatera, dan sering dimanfaatkan sebagai bumbu masakan seperti pindang daging, pindang ikan, hingga rendang.

Asam Gelugur

Asam gelugur atau yang lebih dikenal dengan nama asam keping berasal dari wilayah Asia Tenggara dan Asia Selatan.  Memiliki nama latin Garcinia atroviridis Griffith et Anders jenis asam ini juga sering disebut sebagai tanaman abadi. Hal tersebut dikarenakan asam gelugur bisa bertahan hidup hingga ratusan tahun dengan buah yang melimpah.

Sesuai dengan sifatnya asam gelugur terdiri dari dua jenis yaitu asam air dan asam batu. Asam air memiliki bentuk dan ukuran yang cukup besar sekitar 10 hingga 15 cm. Tekstur buahnya cenderung kenyal, renyah dan berair. Sedangkan asam batu memiliki bentuk yang lebih kecil sekitar 5 hingga 10 cm dengan tekstur padat, dan kering.

Jenis asam yang satu ini sering dimanfaatkan oleh masyarakat Melayu sebagai bahan dasar kosmetik. Selain itu, asam gelugur terkadang digunakan sebagai bumbu masak, serta diolah menjadi manisan di hari raya.

Asam Jawa

Ilustrasi Asam Jawa. (Special)

 

Tamarindus indica atau asam jawa adalah salah satu jenis asam yang cukup populer di Indonesia. Tidak sesuai dengan namanya, asam Jawa adalah buah yang berasal dari Afrika. Pohon asam jawa cenderung besar dengan tekstur kasar, dan pecah di bagian batangnya. 

Buahnya berbentuk panjang menggelembung, dengan kulit sedikit keras berwarna kecokelatan. Di bagian buah asam jawa juga terdapat beberapa serat-serat kecil. Rasanya yang sangat asam membuat asam jawa kerap digunakan sebagai bumbu masakan seperti sayur asam, kuah pempek, hingga digunakan sebagai jamu atau obat tradisional. 

Asam Mawang

Sekilas tampilan asam mawang hampir sama dengan mangga, bedanya kulit asam mawang lebih keras. Asam mawang atau mangifera pajang merupakan asam yang berasal asli dari Indonesia tepatnya di Pulau Kalimantan. Buah asam nawang memiliki berat sekitar 500 gram hingga 1 kg per buah. 

Sayangnya, saat ini asam nawang tergolong buah yang langka dan sulit ditemukan. Hal tersebut dikarenakan berkurangnya jumlah hutan yang ada di Kalimantan. 

Asam Kranji

Ilustrasi Asam Sunti. (Special)

 

Berbeda dengan jenis asam lainnya, asam kranji memiliki rasa sedikit lebih manis. Asam kranji bisa ditemukan di wilayah Asia Tenggara. Di Indonesia sendiri asam kranji tersebar di Pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. 

Asam kranji memiliki bentuk mirip dengan anggur dan bijinya cukup kecil seperti biji semangka. Rasanya yang manis keasaman membuat asam kranji sering diolah menjadi permen, selai, dan campuran rujak.

Asam Sunti

Ilustrasi Asam Sunti. (Special)

 

Asam sunti berasal dari belimbing wuluh yang telah dikeringkan. Asam sunti biasanya digunakan oleh masyarakat Aceh sebagai campuran untuk membuat hidangan agar terasa lebih segar dan nikmat. Cara membuat asam sunti adalah dengan memotong belimbing wuluh tipis-tipis, kemudian ditaburi dengan garam, dan dijemur sampai benar-benar kering.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel