Kalung adalah salah satu jenis perhiasan yang wajib dimiliki oleh setiap perempuan. Hadirnya tidak hanya menyempurnakan penampilan tetapi juga menonjolkan karakter pemakainya.
Kalau kamu ingin melengkapi koleksi perhiasan dengan kalung, jangan membeli hanya sekadar karena selintas terlihat lucu. Apa pun model kalung emas, kalung emas putih, atau kalung berlian yang kamu incar, kualitas baik adalah investasi jangka panjang. Ini dia 7 hal yang harus diperhatikan sebelum membeli kalung.
1. Jenis Rantai
Ini ada di daftar teratas hal terpenting yang harus dipertimbangkan saat membeli kalung. Ada beberapa jenis rantai yang memang sifatnya mudah terpelintir. Jadi meskipun sekilas terlihat cantik seperti model omega link, herringbone link dan snake link, tapi tidak akan terlihat selalu smooth saat dipakai.
Jadi, kalau kamu ingin memilih jenis rantai yang bisa dipakai saat aktif bergerak tanpa takut terpelintir, sebaiknya memilih jenis yang di luar tiga jenis di atas.
2. Lapisan Luar
Tipe metal apa yang akan kamu pilih, emas kuning, emas putih, rose gold, atau bahan lain yang dilapis emas di luarnya? Perlu diingat kalau metal dengan lapisan emas, emasnya akan memudar saat kalung digunakan secara terus menerus dalam waktu lama. Demikian juga dengan emas putih yang berlapis rhodium.
Memang benar, kalung bisa dilapis ulang secara berkala tapi butuh biaya yang tidak kecil dan hasilnya belum tentu maksimal. Jadi, kalau kamu memang ingin memakai kalung setiap hari, pertimbangkan untuk membeli yang bahannya emas kuning padat atau logam lain yang tanpa pelapis tambahan.
3. Tipe Pengait
Banyak kalung memasang pengait model cincin (ring clasp) yang dipasang dan dilepaskan dengan gerakan memutar. Harganya cenderung lebih murah tetapi tidak terlalu tahan lama.
Saat dilepaskan dengan lebih keras, pengait mudah lepas. Alternatif yang lebih kuat adalah model lobster clasp. Bentuknya yang memanjang dan strukturnya yang lebih kokoh membuatnya tidak mudah rusak.
4. Dengan Liontin Atau Tidak?
Saat membeli kalung, pikirkan apakah kamu akan memakainya bersama dengan liontin. Kalau iya, sesuaikan ukuran rantai dengan ukuran liontinnya. Rantai tidak boleh terlalu tipis tapi juga tidak boleh terlalu tebal supaya liontin tetap tampil stand out. Di saat yang sama, rantai juga harus kuat menahan beban dari berat liontin.
5. Rantai Kosong
Pernah menemukan kalung dengan ukuran besar tapi terasa ringan? Bisa jadi jenis rantainya adalah hollow atau yang kosong di dalam, bukan padat.
Rantai tipe ini gampang rusak kalau tidak ditangani dengan ekstra hati-hati. Saran pertama, hindari membeli kalung jenis ini. Tapi kalau kamu terlanjur jatuh cinta, gunakan hanya sesekali saja dengan ekstra hati-hati.
6. Reaksi Rantai
Ada rantai yang mudah tersangkut di rambut panjang. Biasanya karena modelnya yang terlalu tipis. Ada juga rantai yang permukaannya langsung membuat guratan pada bahan pakaian (akibat benang yang tertarik) saat tergesek.
Permukaan rantai yang kasar juga bisa membuat kulit teriritasi. Intinya, cobalah pakai kalung sebelum membeli supaya terhindar dari masalah-masalah di atas.
Di titik ini, membeli kalung hanya karena selintas terlihat lucu seharusnya sudah tidak kamu lakukan lagi. Sekali lagi, kalung dengan kualitas baik adalah investasi jangka panjang yang layak kamu bayar di awal.