Sama pentingnya dengan kesehatan fisik, kita pun harus menjaga kesehatan mental dimanapun kita berada. Baik itu di lingkungan kantor, rumah, komunitas, bahkan di tempat hangout dan di perjalanan. Sebegitu pentingnya masalah kesehatan mental yang harus kita sadari, Ladies. Sebab, sebagaimana yang pernah dipublikasikan oleh World Health Organization (WHO) bahwa orang yang memiliki gangguan kesehatan mental memiliki risiko 10 hingga 20 tahun meninggal lebih cepat ketimbang mereka yang memiliki mental yang sehat. Karena itulah, kita wajib banget menjaga kesehatan mental kita sebelum pada akhirnya kita menyesal sebab tidak bisa mengontrol diri dan malah merusak segala sistem di dalam tubuh kita. Berikut ini, ada 6 cara menjaga kesehatan mental yang bisa kita terapkan dimanapun kita berada.
1. Hindari melakukan self-diagnose bahwa kamu menderita gangguan kesehatan
Akhir-akhir ini banyak sekali orang di media sosial yang melakukan self-diagnose bahwa mereka mengalami gangguan kesehatan mental. Misalnya saja, ada yang mengaku bipolar sehingga mood mereka mudah naik turun, ada yang mengaku mengalami kecemasan berlebih sehingga mudah merasa tidak aman, dan sebagainya. Sebaiknya, hindari melakukan self-diagnose sebelum kamu berkonsultasi kepada ahli dan mendapatkan hasilnya, Ladies. Perbuatan self-diagnose seperti itu hanya akan memicu otakmu supaya melakukan manipulasi fakta yang tentu saja bisa merugikan dirimu sendiri di kemudian hari.
2. Bersyukurlah dengan segala yang kamu punya
Sebagai manusia, kita hampir selalu melihat sisi negatif dalam diri kita, dalam diri orang lain, bahkan dalam segala kegiatan yang kita lakukan. Kita juga tak jarang mencari-cari kelemahan kita lalu membencinya. Nah, jika kamu terbiasa melakukan hal itu, sebaiknya akhiri mulai dari sekarang. Sebab, ketika kita selalu mencari sisi negatif pada diri kita dan sekitar, justru akan memengaruhi pola pikir kita yang juga akan dipenuhi oleh hal-hal negatif. Padahal, di balik segala kelemahan yang ada, kita juga punya kekuatan dan kelebihan yang harus disyukuri. Dan, rasa syukur tentu bisa memberikan dampak positif bagi hidup kita.
3. Menghargai diri sendiri
Seringnya kita mencari kelemahan dan sisi negatif dalam diri kita akan membuat kita membenci diri kita sendiri. Padahal, tubuh, otak, dan hati ini sudah melakukan banyak hal dalam kehidupan kita. Mulai dari berusaha untuk berkembang, belajar, bekerja, membantu orang lain, dan aktivitas lainnya yang tentu juga bermanfaat untuk orang lain. Maka itulah, sudah saatnya kita berhenti menyalahkan diri sendiri ketika kita mengalami kegagalan. Rangkul diri kita dan berterima kasihlah kepadanya. Sebab, bagaimanapun diri kita sudah mau susah payah berusaha sebaik-baiknya.
4. Jika pikiranmu penuh dan membuat stres, berbagilah kepada orang yang dipercaya
Jika kamu merasa otakmu sudah penuh dan terbebani oleh segala macam masalah dalam hidup, ada baiknya segera kamu keluarkan, Ladies. Temuilah orang terdekat yang bisa kamu percaya. Atau, jika kamu tidak ingin orang yang mengenalmu tahu segala masalah dalam hidupmu, kamu bisa mencari bantuan ahli psikologi untuk sekadar bercerita. Jadikan ia teman dalam berbagi. Tentu, para ahli memiliki lebih banyak solusi yang bisa diberikannya untukmu.
5. Jangan melulu mengikuti kemauan orang lain, lakukan kegiatan yang membuatmu bahagia
Salah satu kunci kebahagiaan dalam hidup adalah memahami bahwa kita tidak bisa menyenangkan perasaan semua orang dan memang tidak perlu. Jika memungkinkan, kita bisa saja menyenangkan perasaan orang terdekat. Namun, bukan berarti kita harus membuat perasaan mereka senang melulu dengan mengikuti segala kemauan mereka selalu. Ingatlah, salah satu tujuan hidupmu pastilah kebahagiaan lahir dan batin, bukan? Maka, bahagiakan dulu dirimu dengan melakukan segala kegiatan yang kamu suka.
6. Terima kondisi dan kesehatan mentalmu
Terakhir, terimalah kondisi dan kesehatan mentalmu saat ini juga. Jika nyatanya para ahli menyatakan bahwa kamu mengalami gangguan kesehatan mental, maka terimalah. Jalani terapi atau konsumsi obat-obatan yang memang diperlukan secara rutin dan ikhlas. Tapi, jika kesehatan mentalmu ternyata baik-baik saja, maka bersyukurlah. Tak perlu mendiagnosis diri sendiri hanya karena ingin mendapat perhatian lebih dari orang lain.
Gangguan kesehatan mental itu tidak keren, tapi menyakitkan. Sebab itulah, jagalah kesehatan mentalmu supaya kamu bisa tetap bergandengan tangan dengan mereka yang benar-benar mengalaminya. Jika kamu sehat, tentu kamu bisa merangkul mereka dan mengajak mereka bersama-sama mencapai segala tujuan dalam hidup.