Sejak pemerintah menetapkan new normal atau tatanan hidup baru, sejumlah pelancong memilih melakukan perjalanan kembali. Namun, traveling kali ini berbeda dengan sebelum adanya pandemi virus corona. Ada beberapa protokol kesehatan yang harus diperhatikan agar tubuh tetap sehat dan tidak terinfeksi COVID-19. Apa saja? Berikut ini tips travelling sehat agar terhindar virus COVID-19 ketika traveling dilansir dari laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Perhatikan Aturan COVID-19
Sebelum traveling, cari tahu dulu informasi seputar virus corona di negara tujuan. Setiap negara memiliki aturan berbeda terhadap para pelancong. Misalnya, aturan tes COVID-19 dan aturan karantina demi mencegah risiko penularan virus asal Wuhan tersebut.
Siapkan Perlengkapan
Wajib banget membawa sejumlah perlengkapan kesehatan selama traveling. Mulai dari, obat-obatan yang diperlukan selama perjalanan, membawa hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60 persen, membawa masker medis atau kain, membawa bekal selama perjalanan demi, serta membawa disinfektan untuk membersihkan perlengkapan sebelum masuk hotel atau penginapan.
Proteksi Diri
Hal penting menghindari terjangkit virus corona adalah memproteksi diri. Perlindungan diri yang dapat dilakukan, di antaranya rajin mencuci tangan, baik memakai sabun maupun hand sanitizer setelah memegang benda-benda, hindari menyentuh mata, hidung, mulut, dan telinga, dan jaga jarak. Selain itu, hindari perkumpulan, gunakan masker saat berada di tempat umum, serta tutup hidung dan mulut saat batuk atau bersin.
Pilih Transportasi
Setiap transportasi dapat menjadi klaster penularan virus COVID-19. Dengan mengetahui risiko tersebut, setiap penumpang dapat memilih transportasi yang dianggap minim resiko penularan serta menerapkan protokol kesehatan untuk melindungi diri selama di moda transportasi.
Pesawat
Di pesawat, kebanyakan virus dan organisme penyebab penyakit tidak mudah menyebar lantaran sistem pembatasan serta sirkulasi udara yang berbeda. Namun, virus masih bisa mudah menular melalui kontak fisik yang dekat saat berada di bandara, terminal, atau kapasitas pesawat yang penuh.
Bus atau Kereta
Traveling memakai akomodasi bus atau kereta memerlukan waktu lebih lama. Belum lagi, kapasitas yang lebih banyak mengakibatkan penumpang sulit menjaga jarak. Selain itu, bus dan kereta berhenti di stasiun tertentu atau tempat peristirahatan, bukan tak mungkin risiko penularan menjadi besar.
Mobil Pribadi
Mobil pribadi terlihat lebih aman dan minim resiko penularan. Namun, sama dengan bus, mobil pribadi juga berisiko menjadi tempat penularan virus corona. Mengingat, mobil pribadi juga harus berhenti di tempat peristirahatan serta mengisi ulang bensin. Aktivitas ini membuat pelancong sulit menjaga jarak serta terpaksa menyentuh benda-benda di tempat umum.