Ladiestory.id - Ladies, merawat pakaian sama halnya seperti merawat anggota tubuh. Pakaian yang rusak tentu akan membuat seseorang merasa tidak nyaman menggunakannya. Berbicara tentang perawatan pakaian, salah satu hal yang harus diperhatian pula ialah merawat celana dalam khususnya bagi wanita. Hal ini sangat penting diperhatikan agar kulit dan area vagina tetap terjaga kebersihan dan kesehatannya supaya terhindar dari bahaya penyakit dan masalah serius.
Nah, berikut ini lima tips merawat celana dalam agar kesehatan vaginamu dapat tetap terjaga seperti yang telah Ladiestory.id rangkum.
Hentikan Penggunaan Celana Dalam yang Tidak Layak Pakai
Ladies, coba perhatikan kembali celana dalammu. Apabila celana dalammu memiliki tekstur kain yang lusuh dan terlihat usang alangkah lebih baik kamu bisa menghentikan penggunaannya. Pakaian dalam harus diganti setelah digunakan dalam jangka waktu tertentu. Dalam hal ini tentunya kamu dapat memperhatikan kebutuhan akan celana dalam yang pas dan segar demi kesehatan vagina. Celana dalam yang terlalu ketat, tidak bersih atau sudah memasuki masa kadaluarsa dapat mengiritasi vagina terutama saat mengalami menopause.
Dilansir dari Health Shots, dinding vagina yang tipis dapat menyebabkan iritasi pada area intim. Ada kemungkinan bakteri E.coli (jenis bakteri yang biasanya hidup di usus) dapat menyebar. Jika kamu sudah memiliki riwayat masalah vagina atau infeksi semacam itu, pakaian dalam anda yang sudah usang hanya akan memperburuk keadaan.
Celana dalam harus diganti setelah enam bulan penggunananya. Kamu harus menyadari bahwa infeksi bakteri dan ragi dapat disebabkan oleh pakaian dalam yang sudah usang dan lembab. Bahkan setelah dicuci dan dikeringkan, pakaian dalam yang sudah usang dapat menyebabkan infeksi jamur.
Rutin Mengganti Celana Dalam Setiap Hari
Ladies, celana dalam tidak sama seperti celana jeans yang dapat digunakan berulang kali. Jangan batasi penggunaan celana setiap harinya bahkan menggunakannya selama satu harian. Justru hal ini dapat menimbulkan bau tak sedap, kulit vagina menjadi lecet bahkan lembab. Namun jika kamu mulai merasa tidak nyaman karena keputihan yang menumpuk, maka kamu dapat segera menggantinya lebih dari sekali sehari.
Hindari Penggunaan Celana Dalam yang Ketat
Menurut Dr. Anjali Kumar, Founder and Head of the Department of Gynecology, Maitri Women’s Health mengatakan “Celana dalam yang ketat, lama dan kasar dapat menyebabkan infeksi jamur. Hal ini menyebabkan vagina Anda menjadi terasa panas bahkan lembab. Di area vagina, panas dan kelembaban menciptakan kondisi yang sempurna bagi kuman untuk tumbuh. Jadi, sangat penting bagi Anda untuk memperhatikan faktor-faktor ini jika Anda ingin menjaga kesehatan vagina yang baik”.
Gunakan Celana Dalam Berbahan Katun
Sangat penting untuk mengetahui jenis bahan dari celana dalam yang kamu gunakan. Ketika kamu pergi membeli celana dalam, carilah beberapa komponen dan pewarna alami yang digunakan untuk membuatnya. Para ahli menyarankan untuk mengenakan celana dalam berbahan katun atau kapas. Bahan-bahan ini mudah menyerap keringat dan mencegah kelembaban menumpuk dengan cepat. Sebaliknya, hindari bahan sintetis seperti nilon dan spandex karena memiliki kecenderungan untuk menahan kelembaban. Tak hanya itu, seiring bertambahnya usia, bahan-bahan tersebut dapat menjadi lebih buruk. Selain itu, bahan yang digunakan untuk membuat fancy-laced underwear justru dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan rasa sakit.
Cuci Celana Dalam dengan Tangan
Ladies, sebaiknya hindari mencuci pakaian dalam dengan mencampurkannya menjadi satu dalam mesin cuci dengan pakaian lainnya. Sebaiknya kamu harus mencuci pakaian dalam dengan tangan jika celana dalammu terbuat dari bahan yang halus. Untuk mencapai pembersihan total dan untuk mencegah kuman berkembang pesat, jadi akan lebih baik jika kamu menggunakan sabun cuci antibakteri atau dengan menambahkan air panas untuk membunuh kuman. Kemudian jemurlah celana dalam yang sudah dicuci di bawah sinar matahari karena dapat membantu memusnahkan bakteri.