Ladiestory.id - GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah suatu kondisi medis yang terjadi ketika asam lambung naik ke esofagus (kerongkongan) dan menyebabkan gejala seperti rasa terbakar di dada (heartburn), mulas, atau ketidaknyamanan pada bagian atas perut.
Hal ini disebabkan oleh disfungsi katup antara lambung dan esofagus yang biasanya mengatur aliran makanan dan cairan dari lambung ke dalam esofagus. Jika katup tersebut tidak berfungsi dengan baik, asam lambung dapat naik kembali ke esofagus dan menyebabkan gejala GERD.
Menjalankan ibadah puasa bagi penderita GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) dapat menjadi tantangan karena kondisi ini melibatkan refluks asam lambung yang dapat menyebabkan gejala seperti rasa terbakar di dada, mulas, dan ketidaknyamanan pada tenggorokan.
Saat berpuasa, terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan untuk mengurangi gejala GERD, sebagaimana dilansir dari laman naluri.life:
1. Pola Makan yang Bijak
Saat berpuasa, penting untuk memilih makanan dengan bijak agar tidak memicu gejala GERD. Hindari makanan dan minuman yang dapat meningkatkan produksi asam lambung, seperti makanan pedas, berlemak, berminyak, berkarbonasi, dan kafein. Sebaliknya, pilihlah makanan yang rendah asam, rendah lemak, dan mudah dicerna.
2. Porsi Kecil dan Sering
Bagi makanan menjadi porsi kecil dan makan lebih sering selama waktu berbuka puasa dan sahur. Ini dapat membantu mengurangi tekanan pada lambung dan mencegah terjadinya refluks asam yang dapat memperburuk gejala GERD.
3. Hindari Makan Terlalu Larut Malam
Hindari makan terlalu larut malam saat sahur, karena ini dapat meningkatkan risiko refluks asam. Cobalah untuk makan lebih awal agar tubuh memiliki waktu yang cukup untuk mencerna makanan sebelum tidur.
4. Hindari Minuman Berkafein
Kafein dapat meningkatkan produksi asam lambung dan merangsang peristaltik lambung, sehingga meningkatkan risiko refluks asam. Hindari minuman berkafein seperti kopi, teh, dan minuman berenergi selama bulan puasa.
5. Hindari Merokok dan Konsumsi Minuman Bersoda
Merokok dan konsumsi mengonsumsi minuman soda dapat merangsang produksi asam lambung dan memperburuk gejala GERD. Hindari merokok dan konsumsi soda selama bulan puasa untuk mengurangi risiko gejala GERD.
Perhatikan gejala GERD yang mungkin muncul selama bulan puasa, seperti rasa terbakar di dada, mulas, atau kesulitan menelan.
Jika gejala menjadi parah atau tidak terkendali, segera berkonsultasi dengan dokter untuk saran medis yang tepat. Saat tidur, cobalah untuk mengangkat kepala dengan menggunakan bantal tambahan atau meninggikan kepala tempat tidur untuk membantu mencegah refluks asam.
Tidur dengan kepala yang lebih tinggi dapat membantu mengurangi tekanan pada lambung dan mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.
Sangat penting untuk kamu untuk tetap mengatur pola makan serta gaya hidup dengan bijak selama bulan puasa, penderita GERD dapat membantu mengurangi gejala dan menjalani ibadah puasa dengan lebih nyaman. Namun, jika gejala GERD menjadi parah atau tidak terkendali, segera konsultasikan dengan dokter yah,ladies!
Sumber Artikel:
https://www.naluri.life/community/articles/fasting-tips-for-people-with-gastric-or-gerd