Ladiestory.id - Perselingkuhan kini tengah menjadi topik hangat di masyarakat. Hal ini lantaran banyaknya kasus suami berselingkuh seperti yang tengah menimpa Inara Rusli hingga Dahlia Poland. Tentunya, kondisi ini pun mau tak mau membuat wanita perlu mengenali tanda suami berselingkuh menurut psikolog supaya lebih waspada sebelum terlambat.
Selingkuh sendiri kerap diartikan sebagai tindak pengkhianatan sebuah janji suci dalam sebuah hubungan. Alasan apapun tidak dapat membenarkan perilaku selingkuh yang dilakukan seseorang.
Sebab, selingkuh tidak hanya membuat timbul rasa kecewa yang mendalam. Namun, juga akan ada luka hingga trauma yang membekas dalam diri korban perselingkuhan.
Lalu, apa saja tanda suami berselingkuh menurut psikologi yang perlu Ladies waspadai? Penasaran, bukan? Yuk, simak selengkapnya berikut ini.
1. Adanya Perubahan dalam Kebiasaan
Setiap pasangan tentu dapat mengenali hal-hal yang menjadi kebiasaan setiap harinya. Apalagi bagi seorang istri tentu mengerti kebiasaan dari sang suami. Misalnya, mengenai gaya berpakaian, tatanan rambut hingga aroma parfum yang digunakan.
Namun, kebebasan tersebut akan mulai berubah ketika pasangan mulai melakukan perselingkuhan. Biasanya, suami berselingkuh akan memiliki kecenderungan untuk terlihat lebih menarik di depan wanita.
Tak ayal, mereka akan mulai mengubah beberapa kebiasan sedikit demi sedikit hingga dapat dianggap menarik dimata wanita yang diincarnya. Nah, jika kamu melihat suami mengalami perubahan. Cobalah untuk mulai siaga dan waspada ya, Ladies!
2. Sering Mempermasalahkan Hal Sepele
Tanda suami berselingkuh menurut psikologi selanjutnya adalah sering mempermasalahkan hal sepele. Ketika suami mulai berselingkuh, biasanya akan cenderung mempermasalahkan hal-hal yang sebetulnya sepele. Bahkan, ada pula yang sering mempermasalahkan sesuatu tanpa alasan yang jelas.
Hal ini biasanya dilakukan untuk membuat pasangan merasa terluka, kecewa hingga marah. Kemudian, sang istri akan meminta berpisah dan suami akan bisa bebas untuk berhubungan dengan wanita idamannya. Namun, pada beberapa kasus tertentu ada pula yang justru berujung pada kekerasan dalam rumah tangga.
3. Menjadi Tidak Peduli
Seseorang yang telah menemukan idaman lain diluar hubungannya cenderung akan mengalihkan perhatian. Tak ayal, tanda suami berselingkuh yang juga sering terlihat adalah menjadi sosok yang tidak peduli. Bahkan, menjadi acuh kepada pasangan yang sah meski tengah dibutuhkan kehadirannya.
Kondisi ini biasanya ditandai dengan suami yang lebih cuek dan hanya akan menjawab pertanyaanmu secara sukat. Walaupun kehadirannya disampingmu juga terbilang intens, seringkali suami yang berselingkuh kehilangan ikatan emosional saat bersama.
Namun, ada pula yang menunjukan ketidak pedulian dengan cara terang-terangan. Misalnya, menolak untuk melakukan kontak fisik hingga tidak pernah memperdulikan kebutuhan dari pasangan.
4. Sulit untuk Dihubungi
Apakah kamu menemui adanya perubahan pada suami? Salah satunya menjadi sulit dihubungi dalam jangka waktu yang lama. Bahkan, menjadi memiliki kebiasaan “menghilang” secara mendadak?
Mungkin sebagian dari kamu akan berpikir bahwa hal tersebut adalah lumrah. Apalagi jika berkaitan dengan pekerjaan. Namun, ketika intensitas sulit dihubungi menjadi lebih sering dan terjadi di luar jam kerja yang sesungguhnya.
Maka, kamu perlu waspada. Bisa jadi, ia tengah fokus bersama pasangan selingkuhnya sehingga mengabaikan kewajibannya sebagai suami yang uga perlu melunangnaka n wktu untuk keluarga.
5. Bersikap Lebih Impulsif
Tanda suami berselingkuh menurut psikologi yang terakhir adalah menjadi seseorang yang impulsif. Hal ini biasanya ditandai dengan kebiasaan yang selalu berubah-ubah tergantung pada suasana hati kala itu. Menurut dari ilmu psikologi, seseorang yang memiliki sikap impulsif cenderung lebih mudah bosan dengan seluruh aktivitas yang dimilikinya.
Sikap impulsif ini juga bisa membuat pasanganmu dapat merasa senang meski tengah terjadi masalah kepadamu. Namun, jika sedang memiliki mood yang buruk maka bisa berubah menjadi sangat kasar bahkan tidak segan untuk melakukan kekerasan baik fisik maupun verbal.