1. Mom & Kids
  2. 5 Jenis Ruam Kulit pada Anak yang Tidak Perlu Dirawat di Rumah Sakit
Mom & Kids

5 Jenis Ruam Kulit pada Anak yang Tidak Perlu Dirawat di Rumah Sakit

5 Jenis Ruam Kulit pada Anak yang Tidak Perlu Dirawat di Rumah Sakit

Pernah melihat kulit kemerahan pada batita? Kondisi ini sebenarnya umum terjadi pada anak karena kulitnya yang masih sensitif. Tapi ruam juga menjadi gejala dari beberapa penyakit tertentu. Ruam apa saja yang masih dalam tahap wajar dan tidak perlu dirawat di rumah sakit?

Roseola Infantum

Penyakit ini sering dialami usia 6-18 bulan, disebabkan oleh human herpes virus 6 dan 7. Meski terdengar menyeramkan karena ada herpesnya, roseola termamsuk infeksi yang ringan. Penyakit ini diawali oleh demam tinggi yang mendadak, biasanya suhu lebih dari 39,4 derajat celcius. Rentang waktu sekitar 3-5 hari. Setelah demam turun, ruam akan mulai keluar dan kondisi anak mulai membaik. Ruam ini terdiri dari banyak bintik merah muda dan biasanya tidak timbul di permukaan kulit.

Erythema infectiosum

Penyakit ini disebut slapped cheek disease karena menimbulkan ruam di sekitar pipi, seperti terkena tamparan atau sinar matahari. Gejala awal cukup ringan. Biasanya demam maksimal 37,7 derajat celcius, pilek, sakit kepala, dan ruam. Ruam untuk penyakit ini akan muncul beberapa hari setelah gejala awal dan menjelang kesembuhan. Ruam yang hadir akan berwarna merah terang atau merah muda. Biasanya ruam akan meluas ke bagian pipi, lengan, badan, dan bokong. Untuk mengatasinya, tidak perlu ke dokter. Tapi kalau si kecil punya kondisi yang bisa membuatnya anemia atau gangguan sistem kekebalan imum, bisa melakukan terapi.

Impetigo

Ruam berikutnya yang tidak perlu sampai dirawat di rumah sakit adalah impetigo. Kondisi ini dimulai dengan kemunculan ruam dan melepuh sampai pecah. Bahkan ada yang meninggalkan kerak tebal berwarna kuning kecokelatan. Impetigo biasanya muncul di sekitar hidung dan mulut, disertai rasa gatal. Kalau tidak diobati, penyakit menular inibisa sembuh sendiri dalam kurun waktu 2-3 minggu. Penyakit ini bisa menular lewat kontak langsung atau berbagi pemakaian barang dengan penderitanya. Impetigo bisa diatasi dengan krim, salep, atau antibiotik.

Eksim

Kondisi eksim yang sering terjadi pada bayi dan anak-anak adalah eksim atopik, atau dermatitis atopik. Eksim ini membuat kulit bayi gatal, kering, merah, dan pecah-pecah. Eksim atopik biasanya disebabkan oleh kulit sensitif atau alergi makanan dari makanan yang ibu makan dan disalurkan lewat ASI. Kemerahan dan gatal sering muncul di lipatan kulit, belakang lutut, siku, lipatan leher, sekitar mata dan telinga. Untuk mengatasi eksim atopik memang butuh perhatian ekstra. Mandikan anak dua kali sehari dengan air yang tidak hangat tapi tidak dingin. Keringkan dengan cara ditepuk-tepuk, tidak diusap.

Biang keringat

Bintik merah pada kulit bayi ini biasa muncul ketika cuaca panas dan lembap atau anak memakai pakaian yang terlalu tebal. Biang keringat bisa menyebabkan pembengkakan ringan dan gatal-gatal di area kepala, leher, bahu, lengan.

Kamu bisa mengatasinya dengan memindahkan anak ke tempat yang lebih sejuk dan pakaikan baju tipis, tidak berlapis.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel