Ladiestory.id - Tak hanya masyarakat Indonesia dan Tionghoa, perayaan Imlek dilakukan pula oleh masyarakat Korea Selatan yang dikenal dengan tradisi Seollal seperti perayaan tahun baru Imlek pada umumnya dan dilakukan dengan sangat meriah.
Jika di Indonesia perayaan Imlek dirayakan selama satu hari penuh, berbeda dengan masyarakat di Korea Selatan yang merayakan Seollal selama tiga hari berturut-turut.
Masyarakat Korea Selatan merayakan tradisi Seollal dengan bersilaturahmi dan berkumpul bersama sanak keluarga dan menyajikan berbagai macam hidangan makanan lezat serta kegiatan seru yang tidak boleh terlewatkan. Nah, berikut ini lima fakta menarik tradisi Seollal yang telah Ladiestory.id rangkum berikut ini.
Kenakan Pakaian Tradisional Seolbim
Ladies, pada saat merayakan tradisi Seollal, masyarakat di Korea Selatan menggunakan pakaian Seolbim atau Hanbok yang merupakan pakaian tradisional Korea Selatan. Tradisi ini pun diikuti oleh anak-anak hingga orang dewasa baik laki-laki maupun perempuan. Mereka tampak kompak menggunakan Seolbim dengan warna dan motif yang beragam. Saat perayaan Seollal tiba, para keluarga akan bergegas bangun lebih pagi dan mandi untuk segera menggunakan pakaian Seolbim.
Lakukan Tradisi Charye
Selanjutnya mereka akan berkumpul bersama keluarga besar untuk melakukan tradisi Charye. Yup, tradisi Charye merupakan suatu acara penghormatan kepada para leluhur dengan memajang para foto leluhur di meja persembahan serta menyajikan hidangan makanan sebagai sebuah syarat. Kemudian seluruh anggota keluarga akan membungkuk memberi penghormatan kepada para leluhur.
Lakukan Ritual Salam Tahun Baru
Setelah memberikan doa dan penghormatan kepada para leluhur, maka selanjutnya para anggota keluarga akan melakukan ritual salam tahun baru atau Sebae. Kemudian tradisi ini diwajibkan bagi anak-anak untuk memberikan salam kepada orang yang lebih dewasa sambil berlutut dihadapan orang tua. Kemudian para orang tua wajib memberikan angpao kepada anak-anak sebagai bentuk doa dan harapan bagi anak-anak mereka.
Konsumsi Hidangan Khas
Sama seperti masyarakat Indonesia dan Tionghoa yang merayakan Imlek pada umumnya, masyarakat Korea Selatan juga memiliki hidangan khusus dalam tradisi perayaan Seollal. Diantaranya terdapat hidangan wajib seperti tteokguk yang berupa sup kue beras, sanjeok yakni berupa tumisan dan irisan dari sayuran dan daging, galbi-jjim yakni hidangan berupa iga rebus serta beberapa makanan khas yang dijadikan sebagai hidangan penutup atau pencuci mulut seperti sikhye yakni minuman manis yang terbuat dari fermentasi beras, yakgwa atau yang dikenal dengan kue madu serta injeolmi yakni hidangan makanan yang berupa kue beras dengan isian tepung kacang.
Berkumpul dan Lakukan Permainan Tradisional Bersama Keluarga
Perayaan Imlek juga sebagai meomen silaturahmi dan berkumpul bersama dengan sanak saudara dan keluarga, begitu pula halnya dengan tradisi perayaan Seollal yang dilakukan oleh masyarakat di Korea Selatan. Pada saat perayaan Seollal tentunya mereka akan saling berkumpul dan bersilaturahmi untuk menjalin hubungan kekeluargaan yang harmonis, tak hanya sekedar berkumpul bersama keluarga, mereka juga akan melakukan permainan tradisional yang tidak bisa dilewatkan yakni Yut Nori.
Permainan ini merupakan salah satu permainan tradisional dengan menggunakan tongkat kayu atau sejenis permainan papan yang dimainka oleh dua tim. Setiap tim akan menggerakkan bidak dengan jumlah tongkat yang menghadap keatas. Bagi tim yang berhasil mengumpulkan empat bidak terlebih dahulu maka tim tersebutlah yang akan memenangkan permainan ini.