Ladiestory.id - Perilaku anak yang nakal kerap membuat orang tua merasa jengkel dan emosi. Bahkan tak jarang orang tua menjadi sulit mengontrol emosi sehingga mengeluarkan nada tinggi untuk berteriak dan membentak anak.
Walaupun demikian, perilaku seperti ini tidak baik diterapkan pada anak agar mereka mendapat efek jera dan bisa diam dengan tingkah lakunya. Tanpa disadari, hal ini pun bisa menimbulkan dampak buruk kepada anak, khususnya kepada psikologisnya.
Berikut 5 dampak buruk yang timbul akibat orang tua sering berteriak kepada anak.
Anak Menjadi Kasar dan Agresif
Dilansir dari National Health Institute, orang tua yang sering berteriak, bahkan membentak anak dapat menyebabkan mereka menjadi kasar dan agresif. Bahkan, anak juga akan menganggap bahwa dengan orang tuanya berteriak akan menunjukan bentuk komunikasi yang benar. Hal seperti ini pun akan mudah ditiru oleh anak dan membuat mereka bisa berperilaku kasar kepada orang-orang terdekatnya, baik teman hingga keluarganya. Anak akan tumbuh menjadi tempramen, bahkan menjadi pribadi yang emosional.
Perilaku Berubah Menjadi Negatif
Orang tua yang kasar dan sering berteriak kepada anak akan mengakibatkan perubahan perilaku anak menjadi negatif. Anak yang sering diteriaki juga akan tumbuh menjadi anak yang penakut dan juga pelawan, menjadi anak nakal, bahkan ia bisa menjadi pribadi yang tidak percaya diri. Sebaiknya, orang tua juga harus megontrol sikap emosionalnya dan bisa membatasi ucapan verbal dan non-verbal yang bisa disampaikan kepada anak.
Menghambat Konsentrasi
Anak-anak yang masih muda, tumbuh kembangnya juga masih sangat rawan dan perlu perhatian ekstra. Mereka juga membutuhkan peran orang tua yang baik untuk mengedukasi dan berkomunikasi yang baik kepada anak, sehingga anak pun bisa mengerti dan respect terhadap orang tuanya. Tahukah Anda, pada saat orang tua berteriak dan mengeluarkan nada tinggi, maka otak anak akan mengeluarkan hormon biologis yang dapat memberikannya sebuah respon untuk takut, terkejut, melawan, diam bahkan bisa membentak balik orang tuanya. Jika hal ini sering dilakukan terhadap anak, maka psikis anak akan terganggu, bahkan proses konsentrasinya akan terhambat. Anak yang sering dibentak dan diteriaki juga akan mengganggu pertumbuhan mereka menjadi kurang optimal.
Sebabkan Gangguan Mental
Diusianya yang masih terbilang muda membuat anak-anak beradaptasi dengan dunianya, baik itu lingkungan sosialnya hingga pertumbuhan terhadap dirinya. Anak akan mudah menerima stimulus dan merespon, bahkan meniru apa yang orang terdekatnya lakukan, terutama parenting dari orang tuanya.
Orang tua yang sering berteriak akan membuat anak menjadi merasa sedih, stres, menjadi pribadi yang penyendiri, merasa takut, bahkan bisa menjadi pribadi yang pendendam. Hal seperti ini juga dapat mengganggu psikologis anak, bahkan bisa mengakibatkan anak menjadi tantrum dan timbulkan gangguan mental. Maka tak heran, anak yang sering dibentaki juga akan tumbuh menjadi pribadi dengan trauma, bahkan yang paling berbahaya, anak menjadi depresi hingga ia dewasa.
Timbulkan Masalah Kesehatan
Selain kondisi psikologis yang buruk, anak juga akan mengalami masalah kesehatan. Hal ini diakibatkan anak sering mendapat teguran berupa teriakan dengan nada-nada tinggi yang kasar, sehingga menyebabkan anak merasakan sakit kepala, sakit punggung dan leher, bahkan menimbulkan radang sendi.
Itulah 5 dampak buruk yang timbul akibat orang tua sering berteriak kepada anak. Alangkah lebih baiknya jika kebiasaan ini diubah dan tidak bertolak belakang dengan ajaran yang kasar dan juga menyakiti hati anak. Semoga bermanfaat.