Ladiestory.id - Kodrat seorang suami adalah sebagai pemimpin, mengayomi, dan membimbing istri beserta anak-anaknya. Namun bagaimana jika terjadi sebaliknya? Justru suami yang dipimpin, dikendalikan, dan ditindas. Kalau di Indonesia, istilahnya adalah 'suami yang takut istri'.
Ternyata ada, loh, ciri suami yang takut istri. Seperti apa, tuh? Simak selengkapnya pada ulasan berikut, ya!
Mencintai Sepenuh Hati adalah Hal Baik
Ciri yang pertama adalah suamimu memiliki anggapan bahwa mencintai istri dengan sepenuh hati adalah hal yang baik.
Ya, benar. Dalam membina rumah tangga, mencintai satu sama lain memang perlu. Namun bukan berarti suami harus selalu menganggukan kepala dan setuju apapun yang Kamu katakan, apalagi untuk sesuatu yang menurut suamimu tidak baik.
Bila suamimu termasuk dalam kategori selalu 'iya' atas apapun kehendakmu, maka hal tersebut perlu diwaspadai. Bisa jadi pasanganmu berada di fase 'takut' padamu.
Ingat, suami adalah pemimpinnya. Bila memang yang Kamu lakukan kurang tepat, maka suami perlu tegas mengatakan tidak. Akan lebih baik lagi kalau suami memberi pengertian, nasihat, dan masukan. Jika suami sudah bertindak demikian, maka Kamu jangan mengomelinya, ya, Ladies!
Merasa Dibatasi
Apakah Kamu merasa membatasi ruang gerak suami? Suami begini tidak boleh dan begitu dilarang? Bahkan untuk sekadar nongkrong bersama teman saja tidak Kamu ijinkan. Dan suamimu menurutinya sepenuh hati juga? Jika memang benar demikian, pasanganmu mengantongi ciri suami yang takut pada istri.
Hal tersebut kurang sehat, loh, dalam suatu hubungan pernikahan. Kamu harus segera mengatasinya sejak dini. Bersosialisasi itu perlu, karena kita adalah makhluk sosial. Selama tidak melanggar batasan norma, seharusnya tidak masalah, bukan? Jangan terlalu membatasi suami, ya.
Merasa Harus Selalu Minta Izin pada Istri
Ciri selanjutnya adalah suami yang selalu minta izin padamu ketika akan mengambil keputusan. Alasannya beragam, bisa jadi karena suami menghargaimu sebagai istri, atau takut Kamu murka bila Ia mengambil keputusan sendiri.
Lucunya lagi, ada kasus saat musyawarah mengenai masalah penting, justru suaramu yang menjadi penentu keputusan.
Sebenarnya melibatkan istri dalam menentukan keputusan bukan hal yang salah. Masukan dari istri bisa dijadikan sebagai pertimbangan, namun suami tetap menjadi penentu mutlak.
Diam-diam Merasa Lega saat Istri Tak Di Rumah
Apakah Kamu pernah menjumpai secara tidak sengaja bahwa suamimu merasa begitu lega saat mendapati Kamu tidak di rumah? Pasanganmu merasa tidak nyaman saat berlama-lama di ruangan yang sama denganmu, bahkan diam-diam mengolok-olok Kamu di belakang.
Ia pun merasa malas jika harus berdiskusi denganmu tentang apapun, entah alasannya untuk menghindari perdebatan atau lainnya. Jika betul demikian, bisa jadi suamimu takut pada istri. Kamu harus segera menemukan solusinya, nih.
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Suami maupun istri yang terlalu mendominasi bukanlah hubungan yang baik untuk sebuah pernikahan, khususnya bila istri yang cenderung menonjol. Bila dibiarkan bisa jadi suatu saat akan timbul masalah hingga berujung perpisahan.
Lantas harus bagaimana mengatasi hal tersebut? Langkah pertama yang bisa Kamu lakukan adalah menjadi pendengar yang baik untuk suami. Pahami apa yang Ia inginkan. Jangan memaksakan kehendakmu sementara suamimu kurang setuju.
Kamu juga bisa meluangkan waktu berdua untuk deep talk, berbicara dari hati ke hati. Bisa juga pergi jalan-jalan atau sekadar makan malam di luar. Kegiatan sederhana tersebut bisa jadi meningkatkan ikatan emosional di antara suami-istri, sehingga bisa lebih saling memahami.