Ladiestory.id - Saat ini sudah banyak industri fashion yang telah mengambil langkah signifikan dalam menerapkan praktik "go green" atau berkelanjutan dalam produksi mereka. Ini merupakan respons terhadap meningkatnya kesadaran tentang dampak negatif industri ini terhadap lingkungan dan masyarakat.
Salah satunya, H&M telah memperkenalkan lini "Conscious" yang menekankan pada keberlanjutan. Mereka menggunakan bahan-bahan daur ulang dan organik serta memiliki program pengumpulan pakaian bekas dari pelanggan mereka. H&M juga berusaha untuk menjadi sepenuhnya berkelanjutan pada 2030.
Nah, selain itu, berikut lima brand fashion yang telah menerapkan konsep "go green" dengan berbagai cara.
Adidas Parley
Adidas telah berkolaborasi dengan Parley for the Oceans untuk menciptakan sepatu olahraga dan pakaian yang terbuat dari plastik lautan yang diambil dari pantai. Mereka juga berusaha untuk mengurangi emisi karbon dan air dalam produksi mereka. Salah satu ciri khas Adidas Parley adalah penggunaan plastik lautan yang diambil dari pantai-pantai terpencil sebagai bahan utama untuk sepatu olahraga dan pakaian mereka. Plastik ini diolah menjadi serat dan benang yang kemudian digunakan dalam produksi produk mereka. Setiap sepatu Adidas Parley yang diproduksi menggunakan sekitar 11 botol plastik daur ulang.
Levi's
Levi's telah berinvestasi dalam teknologi dan proses yang lebih berkelanjutan dalam produksi denim mereka. Mereka memiliki program daur ulang pakaian bekas dan komitmen untuk mengurangi penggunaan air dalam produksi.
Patagonia
Patagonia adalah salah satu pionir dalam gerakan fashion berkelanjutan. Merek ini terkenal dengan komitmennya dalam menjaga alam. Mereka menggunakan bahan-bahan seperti kapas organik dan daur ulang dalam produksi pakaian mereka. Patagonia juga mendukung kampanye perlindungan lingkungan dan menyumbangkan sebagian besar keuntungannya untuk menyelamatkan planet.
Eileen Fisher
Eileen Fisher adalah brand yang berfokus pada gaya yang tahan lama dan sederhana. Mereka menggunakan bahan-bahan yang berkelanjutan, seperti Tencel dan ramah lingkungan dalam setiap koleksi. Eileen Fisher juga memiliki program pengembalian pakaian bekas dan daur ulang kain, yang mengurangi limbah tekstil.
Stella McCartney
Stella McCartney adalah seorang desainer fashion yang sangat berkomitmen pada etika dan lingkungan. Mereknya tidak menggunakan kulit hewan atau bulu dalam produksi pakaian dan aksesoris mereka. Mereka juga aktif dalam mengurangi jejak karbon dengan memprioritaskan bahan-bahan berkelanjutan.
Semua merek di atas adalah contoh bagaimana industri fashion telah berevolusi untuk menjadi lebih berkelanjutan. Langkah-langkah ini mencakup penggunaan bahan berkelanjutan, peningkatan transparansi, dan komitmen terhadap berbagai inisiatif lingkungan. Dengan berfokus pada praktik "go green," brand fashion ini bukan hanya memberikan produk yang indah, tetapi juga berusaha untuk menjaga planet kita untuk generasi mendatang. Kepedulian akan lingkungan semakin mendalam dalam dunia fashion, dan kita bisa mengharapkan lebih banyak inovasi berkelanjutan di masa depan.
Dengan adanya perubahan ini, industri fashion semakin menuju arah yang lebih berkelanjutan. Meskipun masih ada tantangan yang harus diatasi, langkah-langkah ini menunjukkan komitmen industri fashion untuk berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan membantu menciptakan masa depan yang lebih hijau. Kesadaran dan aksi kolektif dari merek, produsen, dan konsumen akan memainkan peran kunci dalam mengubah industri fashion menuju keberlanjutan yang lebih besar.