1. Mom & Kids
  2. 5 Bahan Kimia Yang Tidak Boleh Ada Pada Produk Bayi
Mom & Kids

5 Bahan Kimia Yang Tidak Boleh Ada Pada Produk Bayi

5 Bahan Kimia Yang Tidak Boleh Ada Pada Produk Bayi

Sudah menjadi rahasia umum bisa produk-produk bayi dari mulai sabun sampo, skin care sampai barang-barang yang digunakan bayi, mengandung bahan kimia. Menurut sebuah survei yang dilakukan Environmental Working Group, seorang bayi terkena 27 bahan kimia setiap harinya dari produk perawatan yang digunakan. Padahal bahan kimia tersebut bila bersentuhan dengan kulit dalam waktu yang lama, akan berbahaya bagi tubuh Si Kecil, apalagi bila ia memiliki kulit yang sensitif.

Berikut 5 Bahan Kimia Yang Tidak Boleh Ada Pada Produk Bayi

Talc

Mineral bubuk ini ditambahkan ke bedak bayi (dan banyak kosmetik bubuk lainnya). Talc digunakan sebagai agen pengering, tapi mineral ini dikenal dapat mengiritasi paru-paru dan mungkin juga penyebab kanker (karsinogenik).The American Academy of Pediatrics menyarankan untuk tidak menggunakan bedak bayi pada bayi kamu, karena menghirup partikel kecil dari bedak dapat mengiritasi paru-paru bayi dan pengasuh mereka juga. Talc dapat terkontaminasi dengan asbes, yang menyebabkan mesothelioma, bentuk kanker yang mematikan.

Phthalate dan Paraben

Phthalates dan paraben adalah kelompok bahan kimia yang digunakan sebagai pengawet dalam produk perawatan bayi (dan dewasa pada umumnya), seperti sampo dan lotion. Phthalates telah dikaitkan dengan gangguan endokrin, yang dapat menyebabkan masalah reproduksi, termasuk penurunan motilitas dan konsentrasi sperma, serta alergi, asma, dan kanker. Parabens adalah neurotoksin dan terkait dengan toksisitas reproduksi, gangguan hormon, imunotoksisitas, dan iritasi kulit. Food and Drug Administration (FDA) menyatakan penggunaan paraben aman hingga batas tertentu.

Polietilen Glikol (PEG)

Senyawa kimia ini adalah penambah penetrasi yang mudah diserap oleh kulit dan mungkin karsinogenik. Fungsi PEG pada dasarnya adalah untuk membuka semua pori-pori dan membiarkan bahan kimia lainnya masuk ke dalam tubuh. Polietilen glikol umum digunakan dalam cairan wiper mobil dan untuk “melelehkan” mesin pesawat terbang, namun sering ditemukan di tisu bayi.

Vinyl Klorida

Vinyl klorida mudah ditemukan dalam mainan mandi anak. Tak banyak yang tahu bahwa senyawa kimia ini adalah agen penyebab kanker yang telah terbukti mencelakai banyak pekerja pabrik dan lingkungan sekitar pabrik, dilansir dari Woman’s Day. Vinyl klorida juga dapat mengandung phtalate, senyawa kimia berbahaya yang dapat menggangu keseimbangan hormon endorfin, yang ditambahkan ke dalam plastik untuk membuat mainan bertekstur lembut dan liat.

Triklosan

Apa pun yang dicap sebagai ‘antibakteri’ mungkin mengandung triclosan, agen pengganggu endokrin dan karsinogenik, yang juga berbahaya bagi lingkungan. Meskipun masuk akal untuk ingin menjaga bayi kamu jauh-jauh dari bakteri, ini adalah pendekatan yang salah untuk kamu gunakan. Dengan membesarkan bayi dalam lingkungan terlalu steril, kita menghambat kemampuan tubuh bayi untuk menciptakan sistem ketahanan dan kekebalan alami, meningkatkan kemungkinan alergi, dan membuat perawatan antibakteri kurang efektif ketika kita benar-benar membutuhkan agen tersebut untuk bekerja.

Benzophenon

Turunan dari benzophenon, seperti oxybenzone, sulisobenzone, sulisobenzone natrium, benzophenon-2 (BP2), dan oxybenzone (benzofenon-3 atau BP3) adalah bahan umum dalam tabir surya. Benzophenon adalah senyawa kimia bioakumulatif yang persisten dan beracun. Zat kimia ini terkait dengan kanker, gangguan endokrin, toksisitas sistem organ, iritasi kulit, dan masalah perkembangan. Benzophenon juga dapat mempercepat perkembangan tumor dan lesi kulit.

Produk perawatan bayi yang bersertifikasi “organik” adalah pilihan terbaik untuk kamu dan bayi kamu, walaupun sedikit lebih sulit untuk ditemukan. Bayi kamu mungkin tidak memiliki bau bedak bayi yang khas, tapi kesehatannya akan lebih terlindungi dalam jangka panjang, dan itulah yang terpenting.

Sumber Foto Utama: istockphoto.com

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel