Mengingat kembali masa sekolah menjadi tempat kita belajar mengenal dunia sosial. Sekolah merupakan ruang kedua setelah keluarga yang ditemui. Jika membicarakan kenangan di masa belajar pasti ada banyak cerita.
Selain itu, sekolah seringkali mempertemukan kita dengan pasangan atau biasa disebut dengan cinlok di kelas. Salah satu penyebab hal ini bisa terjadi karena adanya intensitas bertemu yang dilakukan hampir setiap hari.
Pertemuan yang dilakukan hampir setiap waktu ini secara tidak langsung terjadi komunikasi diantara keduanya. Maka bukanlah hal yang mengejutkan jika cinlok mungkin terjadi..
Membangun hubungan dengan teman sekelas menjadi mungkin awalnya agak canggung,kadang membingungkan.Namun ada beberapa ciri khusus yang bisa membedakan perasaan naksir dan teman.
1. Tanpa sengaja, saling memandang
Cinta yang tumbuh ketika memasuki fase remaja merupakan sesuatu hal yang wajar. Selain dikarenakan intensitas, hal ini dapat terjadi karena ada hormon yang berperan diantara keduanya.
Menariknya, perasaan cinta di masa ini cukup unik dikarenakan dialami kedua orang yang masih belia. Namun belum cukup nyali ciut untuk mendekati. Alasanya mungkin karena ada perasaan takut dengan resiko yang ada, jika gagal, hari-harinya pasti bakal jadi canggung.
Ketika mengalami rasa tertarik pasti ingin selalu melihat. Perasaan jatuh cinta secara tidak langsung menimbulkan magent diantara keduanya. Meskipun tidak ada alasan, tapi rasanya hanya bahagia jika bisa mengamati bahkan dari jauh.
2. Mencari topik untuk tetap berkomunikasi
Komunikasi adalah bentuk lain untuk lebih mengenal seseorang. Ketika kita menyukai dia, rasanya ingin tahu banyak hal soal dirinya. Dari hal sederhana seperti mata pelajaran sampai hobi sering dijadikan topik pembicaraan.
Perbedaan orang yang menyukai kita dengan teman lainnya adalah dari seberapa sering dia mencoba mencari topik. Mungkin ketika disuruh memilih dengan siapa mau berbicara dia akan memilih dengan seseorang yang dia taksir. Bahkan obrolan yang dibahas bukan basa-basi lagi tetapi proses supaya dia lebih mengenal kamu.
3. Ingin selalu bersama bahkan ketika Kelompok Belajar
Apabila mendapatkan tugas selain individu, namun tugas kelompok. Kesempatan ini digunakan untuk orang yang lagi naksir teman sekelasnya. Hal ini menjadi sebuah kesenangan jika guru atau dosen membebaskan memilih anggota kelompok sendiri.
Sekecil apapun kesempatan, orang pertama diajak adalah dia yang ditaksir sebagai target utama. Tujuan dari hal ini adaah menciptakan situasi yang lebih dekat sehingga mereka semakin leluasa berkomunikasi dan bertemu dengan kamu. Sekelompok belajar membuat kita lebih punya bahan dan alasan untuk mengobrol dan bertemu.
4. Menggunakan waktu untuk mengenal
Secara umum, sekolah atau perguruan tinggi dan kelas adalah ruang untuk belajar. Waktu yang tepat untuk lebih mengenal dapat dilakukan di jam istirahat. Ketika di dalam kelas, ha yang bisa dilakukan hanya memandangi diam-diam kurang memungkinkan bertindak lebih.
Jam istirahat dan waktu setelah pulang sekolah menjadi saat kita punya lebih banyak ruang untuk mendekat dan mengobrol. Selain itu, pendekatan dilakukan secara bertahap. Fasenya mulai dari memandangi, mengajak ngobrol, sehingga masuk dia rasa nyaman sehingga muncul sinyal-sinyal positif.