Ladiestory.id - Menstruasi terjadi dalam siklus bulanan sepanjang kehidupan reproduksi seorang perempuan. Hal ini terjadi karena adanya pelepasan lapisan rahim (endometrium). Menstruasi dimulai saat pubertas dan berhenti secara permanen saat mengalami menopause.
Siklus menstruasi berkaitan dengan serangkaian perubahan hormonal yang melibatkan hormon perangsang folikel (FSH), estrogen, hormon luteinising (LH), dan progesteron.
Melansir Health Shots, berikut penjelasan mengenai hormon yang memengaruhi siklus menstruasi perempuan.
Follicular Stimulating Hormone (FSH)
Follicular stimulating hormone atau hormon perangsang folikel ini sangat berperan penting dalam siklus menstruasi. Dilepaskan oleh kelenjar pituitari, hormon ini merangsang pertumbuhan folikel ovarium, yang masing-masing berisi sel telur yang belum matang.
Saat menstruasi dimulai, kadar FSH akan meningkat, mendorong perkembangan folikel. Proses ini memicu produksi estrogen, mempersiapkan rahim untuk kemungkinan kehamilan.
Pada akhirnya, peningkatan kadar FSH berkontribusi pada ovulasi, melepaskan sel telur yang matang untuk pembuahan. Jika pembuahan tidak terjadi, kadar FSH menurun, sehingga memulai siklus menstruasi berikutnya. Segala jenis kelainan pada hormon ini menyebabkan kemandulan pada pria atau wanita.
Estrogen
Selama fase folikuler, peningkatan kadar estrogen merangsang penebalan lapisan rahim, mempersiapkannya untuk kemungkinan kehamilan. Hormon ini juga mendorong proses pematangan sel telur di ovarium. Saat menstruasi semakin dekat, penurunan estrogen memicu pelepasan sel telur dan memulai fase luteal.
Jika pembuahan tidak terjadi, penurunan estrogen menyebabkan pelepasan lapisan rahim, yang menandai dimulainya menstruasi. Perubahan yang disebabkan oleh estrogen akan berdampak pada kesuburan dan kesehatan reproduksi seorang perempuan.
Luteinising Hormone
Luteinising Hormone atau Hormon luteinising (LH) berperan penting dalam siklus menstruasi. Dilepaskan oleh kelenjar pituitari, LH merangsang folikel ovarium untuk memproduksi estrogen, yang penting untuk pematangan sel telur. Lonjakan LH memicu ovulasi, melepaskan sel telur yang matang dari folikel.
Setelah ovulasi, LH berkontribusi pada pembentukan korpus luteum, yang menghasilkan progesteron, dan mendukung lapisan rahim untuk implantasi. Memahami pola LH sangat penting untuk pelacakan kesuburan dan kontrasepsi. Gangguan apa pun pada kadar LH dapat memengaruhi ovulasi, memengaruhi keteraturan menstruasi, dan kesuburan perempuan.
Progesteron
Progesteron merupakan salah satu hormon terpenting selama menstruasi, terutama selama fase luteal. Dilepaskan oleh ovarium setelah ovulasi, progesteron mempersiapkan lapisan rahim untuk potensi implantasi embrio. Jika pembuahan tidak terjadi, kadar progesteron turun sehingga memicu menstruasi.
Hormon ini membantu mengatur siklus menstruasi, menjaga lapisan endometrium untuk kemungkinan kehamilan. Selain itu, progesteron memengaruhi suasana hati dan dapat menyebabkan gejala pramenstruasi.