1. Mom & Kids
  2. 4 Cara Orang Tua Mencegah Anak Agar Tidak Stres Saat Belajar di Rumah
Mom & Kids

4 Cara Orang Tua Mencegah Anak Agar Tidak Stres Saat Belajar di Rumah

4 Cara Orang Tua Mencegah Anak Agar Tidak Stres Saat Belajar di Rumah

Foto: Ladiestory.id

Covid-19 sudah menyerang jutaan manusia di dunia, dengan jumlah kematian hingga lebih dari 100 ribu jiwa. Sampai saat ini penularan Virus Corona terus meningkat, sehingga upaya pencegahan di beragam negara pun terus dilaksanakan.

Pemerintah Indonesia sendiri sudah melaksanakan upaya pencegahan dengan beraneka macam cara, di antaranya yaitu membatasi kegiatan sosial dan juga menetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di berbagai daerah.

Cara Orang Tua Mencegah Anak Agar Tidak Stres Saat Belajar di Rumah

Berubahnya rutinitas di saat pandemi ini dapat memberikan efek terhadap anak-anak. Terlebih, mereka pun mesti melaksanakan kegiatan belajar mengajar dari rumah. Oleh sebab itu, diperlukan upaya dan persiapan yang baik sehingga kamu sebagai orang tua tahu seperti apa cara mencegah anak stres ketika belajar dari rumah.

Melansir Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), anak-anak dapat merespons stres dengan berbagai cara seperti menjadi lebih lekat, cemas, menarik diri, marah atau gelisah, mengompol, dan lain-lain.

Kebijakan pemerintah mengenai perpanjangan masa belajar dari rumah pada saat pandemi Covid-19 memang penting guna menjaga supaya penderita penyakit ini tidak semakin melonjak.

Tetapi untuk siswa, proses belajar dari rumah ini mudah memicu rasa tertekan. Oleh sebab itu, orang tua perlu tahu bagaimana cara mencegah anak agar tidak stress belajar dari rumah.

1. Tingkatkan Komunikasi Dengan Anak

Foto: Ladiestory.id

 

Salah satu cara dalam strategi mencegah anak yang bosan belajar yaitu dengan membuatnya dapat mengatakan apa yang ia rasakan. Jangan biarkan anak-anak menumpuk perasaan tidak suka dan bosan pada dirinya sendiri. Diamnya anak-anak tidak berarti mereka tidak mempunyai masalah.

Ketika anak telah bicara, jadilah pendengar yang baik, jangan terburu buru menawarkan solusi atau malah menasehatinya. Pelajari anak untuk bersama-sama memikirkan apa jalan keluarnya, dan tanyakan apa yang dapat Anda bantu.

Tidak hanya mengenai pelajaran, mulailah komunikasi mengenai hal yang lainnya juga. Dengan komunikasi yang baik, anak-anak akan mempunyai tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap orang tuanya. Dengan begitu, anak tidak akan cepat mengalami stres.

2. Mengatur Jadwal dengan Baik

Foto: Ladiestory.id

 

Perubahan rutinitas sehari-hari ketika pandemi Covid-19 ini kadang kadang menjadikan seseorang menjadi cepat stres. Hal ini pun kerap dirasakan para orang tua ketika menemani anaknya belajar dari rumah.

Tak jarang orang tua bingung ketika mesti menentukan prioritas karena banyaknya tuntutan pekerjaan yang mesti dirampungkan.

Dikutip dari halaman Healthychildren, salah satu upaya dalam mengatasi masalah ini, ada baiknya orang tua dan anak membuat kesepakatan bersama ketika menentukan jadwal harian.

3. Berikan waktu bersosialisasi dengan teman-temannya

Foto: Ladiestory.id

 

Langkah yang satu ini pun menjadi cara dalam mencegah anak stres ketika belajar dari rumah. Berikan anak kesempatan guna melakukan video call bersama teman-teman sekolahnya, termasuk saudara-saudaranya.

Anda dapat mengajak orang tua dari murid di kelas sang anak guna sama-sama mengadakan conference call. Buat kenangan di mana anak dapat bercerita lagi dengan teman-teman sekelasnya sehingga ia tidak merasakan stres.

4. Perbaiki mindset terkait pembelajaran jarak jauh

Foto: Ladiestory.id

 

Banyak anak berpikiran jika pembelajaran jarak jauh hanya mengenai live meeting dan tugas-tugas. Padahal itu bukan intinya.

Mulailah mengajaknya berbincang mengenai pola pikir yang benar pada pembelajaran jarak jauh termasuk menyesuaikan target. Dengan memperbaiki pola pikir dan tujuan belajar, anak-anak dapat lebih menikmati proses belajar.

Semoga ulasan tentang cara mencegah anak stress saat belajar di rumah tersebut bermanfaat. Terus dampingi anak-anak dalam belajar, ya!

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel