Bersyukur terkadang menjadi hal yang perlu dilakukan dalam kehidupan sehari-hari karena menurut penelitian orang yang bersyukur adalah orang-orang yang lebih bahagia dalam hidupnya. Rasa syukur pun harus mulai diajarkan dari kecil. Para peneliti telah menemukan bahwa pada usia lima tahun, sebagian besar anak-anak telah mengembangkan pemahaman awal tentang rasa sykur. Meskipun melatih rasa syukur adalah proses yang membutuhkan waktu, ada baiknya dimulai sejak dini. “Ketika seorang anak dapat menghargai hal-hal positif dalam kehidupan mereka, hal itu dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik, ketahanan dan hasil akademis yang baik, serta membantu mereka menciptakan hubungan sosial yang lebih kuat,” kata Cristina Magrina, Psychological Associate di Kindercare Pediatrics dan Klinik Springboard di Toronto. Mengajarkan rasa syukur kepada anakmu mungkin terlihat berat, tapi bukan berarti susah. Berikut ada 4 cara mudah untuk mengajarkan anak selalu bersyukur.
1. Praktikkan apa yang kamu ajarkan
Langkah pertama dalam mengajarkan rasa syukur pada anak-anakmu adalah dengan mempraktikkan perilaku itu sendiri, kata Magria. Untuk melakukan hal ini, tentukan waktu yang telah disepakati setiap hari, seperti saat makan malam atau setelah menyelesaikan pekerjaan. Biasakan dirimu untuk mensyukuri apa yang telah kamu kerjakan dan kamu lewati. Misalnya, katakana sesuatu seperti, “Hari ini sangat cerah, ya! Saya sangat berterima kasih untuk hal itu,” dan kamu bisa ajukan kepadan anak-anakmu apa yang mereka syukuri dalam hidupnya hari itu.
2. Ajak anak untuk selalu berbagi
Berbagi adalah kegiatan membangun rasa syukur yang paling sederhana namun merupakan salah satu yang paling efektif. Seorang ibu dari Toronto, Jessie Bawden, mengajarkan dua anak perempuannya yang berusia di bawah lima tahun untuk selalu berbagi setiap hari-hari besar. Bawden meminta anak-anak mereka untuk memberikan beberapa hadiah favoritnya untuk dibagikan kepada teman-temannya. Menyumbangkan pakaian, buku, dan mainan juga menjadi cara lain untuk mengajak anak berbagi kepada sesama. Ketika Bawden dan keluarganya melakukan ini, dia sering terkejut ternyata anak-anaknya mau menyumbangkan beberapa barang favorit mereka. Padahal banyak anak yang sulit melepaskan mainan mereka yang sudah lama mereka miliki. Jadi penting untuk mengajarkan anak berbagi pada sesama agar mudah mensyukuri apa yang mereka miliki.
3. Tuliskan semuanya
Cara mudah lainnya untuk membuat anak-anak tetap berpikir positif tentang hal-hal dalam hidup mereka adalah dengan menuliskan rasa bersyukur itu di dalam sebuah toples dan isi toples tersebut setiap malam sebelum tidur. Jika anakmu lebih suka menggambar, mereka bisa juga menggambarkan apa yang mereka syukuri di kertas tersebut. Magrina merekomendasikan membaca catatan atau meninjau karya seni seminggu sekali, karena perasaan syukur paling baik diserap saat merefleksi sebuah karya seni.
4. Beri mereka tugas dan ucapkan terima kasih atas pekerjaan yang mereka lakukan
Memberikan anak-anakmu tugas sesuai dengan usia mereka dapat menumbuhkan rasa syukur mereka dengan dua acara. Pertama, mereka melenturkan otot empati mereka dengan memahami bahwa tugas-tugas ini, yang biasanya dikerjakan oleh asisten rumah tangga, ternyata tidak semudah itu. Kemampuan berempati dengan upaya seseorang membuat mereka berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengalami perasaan syukur yang tulus, kata Magrina. Kedua, anakmu mungkin akan merasa bangga dengan tindakan mereka setelah menerima umpan balik yang menguntungkan, berterima kasih kepada anak-anakmu dapat memperkuat perilaku positif mereka. Plus, ini meningkatkan kemungkinan bahwa mereka akan mudah berterima kasih tanpa pamrih.
Bersyukur memang membutuhkan waktu yang terus berulang agar terbiasa, karena itu sebaiknya ajari anak-anakmu rasa syukur sejak dini agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi, Ladies.