Masalah kesehatan mental sering terjadi akhir-akhir ini apalagi terjadi selama pandemi COVID-19. Bukan hanya itu, sebagian yang menjalani isolasi mandiri ataupun penyintas pernah mengalami hal ini.
Dalam mencegah menjadi masalah yang lebih buruk dengan berbagi cara mengelola emosi agar tidak memperburuk kesehatan mental dan fisik.
Mengapa Kesehatan Mental itu Penting?
Kesehatan mental adalah pilar utama yang harus diketahui yaitu emosional, intelektual, sosial, fisik, dan spiritual. Selain itu, hal ini mengatakan setiap orang memiliki dorongan untuk mengatasi masalah sehingga titik mulai dan cara orang dalam merespons berbeda dengan psikohistoris, kadar kesehatan mental dan kadar keimanan.
1. Memperhatikan Kesehatan Mental
Pilar pertama atau emosional seseorang mengalirkan emosi yang dirasakan bukan sekedar mengalihkan pada hal lain. Tidak hanya itu, kebanyakan orang sedang emosi melampiaskan dengan hal yang disukai untuk mengalihkan perhatian hingga menumpuk emosi dan bisa meledak.
Selain itu, emosi harus dialirkan bukan dialihkan dikarenakan emosi itu kan energi yang dialirkan dengan energi fisik bukan psikis bahkan secara lebih maksimal secara psikis.
Selan itu, cara selanjutnya adalah menjaga kesehatan mental dengan menjaga fisik dengan istirahat cukup, olahraga dan makan makanan sehat. Selain itu, fisik yang sakit akan berpengaruh pada psikis seseorang.
Ketiga adalah solusi yang dilakukan secara intelektual. Hal ini dapat diatasi dengan berpikirlah positif dan filter informasi dari berbagai sumber untuk mendukung dalam menyelesaikan masalah.
Sedangkan dari segi sosial, adalah dukungan sosial dari orang-orang terdekat, sahabat, pasangan dan orang tua, mendukung bersama, saling menguatkan itu berpengaruh besar.
2. Makan sehat dan konsumsi vitamin
Tinggal di rumah selama pandemi COVID-19 menjadi salah satu cara baik bagi tubuh untuk memperoleh gizi seimbang. Selain itu, atur menu makananmu agar memenuhi unsur-unsur zat gizi yang lengkap dan jumlah yang sesuai.
Konsep “Piring Makanku” memenuhi kaidah gizi seimbang sebagai berikut: setengah porsi piring makan berupa sayur dan buah beraneka jenis dan warna, seperempat porsi piring makan diisi protein, baik hewani (telur/ayam/ikan/daging) maupun nabati (kacang-kacangan), seperempat porsi piring makan diisi karbohidrat kompleks (beras/biji-bijian).
Lengkapi dengan minyak sehat (zaitun/kedelai/jagung/kanola). Hindari minyak yang mengandung lemak jenuh atau kolesterol tinggi. dan mengonsumsi cukup air putih.
Selain itu, cobalah dengan membatasi konsumsi susu hingga 2 gelas per hari, jus sekitar satu gelas per hari, dan hindari minuman dengan kandungan gula tinggi.
3. Tetap Menjaga higienitas.
Keadaan yang membuat keadaan kita lebih banyak di dalam rumah untuk waktu yang cukup lama. Maka dari itu, kita tetap harus memprioritaskan kebersihan diri dan lingkungan sekitar dimulai dari mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik secara berkala, seperti sebelum dan setelah makan, setelah dari toilet, setelah beraktivitas, dan jika tangan kotor.
Kebersihan rumah harus dijaga dengan membersihkan tempat-tempat yang memungkinkan kuman bersarang, seperti sela-sela lemari, belakang hiasan dinding, dan bagian dalam gorden.
Apalagi ketika sudah memiliki area bekerja di rumah, jaga kebersihan lingkungan kerja seperti meja dan laptop secara berkala.